Kasus toko roti online Bake n Grind makin ramai dibahas! Setelah viral karena isu produk “gluten free palsu”, kini sang owner, Felicia Novenna, resmi dilaporkan ke polisi oleh pelanggannya sendiri — Felicia Elizabeth.
Yup, dua Felicia beda orang, tapi sekarang mereka lagi berada di dua sisi meja hukum yang sama panasnya. 🔥
📱 Felicia Elizabeth Angkat Suara: “Udah Cukup, Aku Harus Bertindak”
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @feliz88eliz, Felicia Elizabeth buka suara soal langkah hukumnya.
Ia menegaskan bahwa laporan ke polisi bukan karena emosi, tapi karena kecewa berat atas janji-janji yang nggak ditepati.
“Awalnya aku masih pengin kasih kesempatan, tapi setelah berkali-kali nggak ada itikad baik, yaudah. Ini bukan cuma soal aku, tapi soal banyak konsumen lain juga,” tulisnya dalam caption unggahannya.
Felicia juga ngajak warganet buat tetap tenang dan biarin aparat yang mengurus kasus ini.
“Aku cuma pengin keadilan buat semua yang udah dirugikan. Yuk, bantu kawal bareng-bareng biar nggak ada lagi korban berikutnya,” lanjutnya.
👩👦 Cerita di Balik Laporan: Anak Jadi Korban Alergi Berat
Ternyata alasan Felicia melapor bukan hal sepele. Ia mengaku anaknya, Kai, yang baru berusia 17 bulan, mengalami alergi berat setelah makan produk Bake n Grind yang diklaim “bebas dari gluten, telur, susu, dan gula.”
“Aku beli karena percaya produknya aman buat anakku yang punya alergi telur. Eh, malah kejadian, muncul ruam merah di seluruh badan. Panik banget rasanya,” curhat Felicia saat diwawancarai tim Suara.com.
Awalnya, ia sama sekali nggak curiga. Produk itu bahkan dikonsumsi hampir sebulan penuh sebelum akhirnya dokter menyarankan untuk stop total.
“Pas dokter bilang kemungkinan dari makanan, aku langsung mikir, ‘jangan-jangan dari roti itu’. Akhirnya aku tes lab sendiri, dan hasilnya… ternyata positif gluten. Rasanya campur aduk banget,” ujarnya.
⚖️ Dari Janji Damai ke Jalur Hukum
Felicia sempat berharap kasus ini selesai secara baik-baik. Ia bahkan menandatangani surat pernyataan bersama pihak Bake n Grind yang berisi tiga poin utama: permintaan maaf publik, pengembalian deposit, dan donasi Rp500 juta untuk panti asuhan.
Tapi nyatanya, kata Felicia, tak satu pun dari poin itu direalisasikan.
“Udah ditandatangani, dimaterai, tapi nggak dijalanin. Aku nunggu, nunggu, sampai akhirnya sadar harus bawa ini ke ranah hukum,” tegasnya.
Pihak kuasa hukum Bake n Grind sempat menawarkan mediasi, tapi Felicia menolak karena merasa kesabarannya sudah mentok.
“Bukan mau cari ribut, tapi ini soal tanggung jawab. Kalau diem aja, bakal banyak yang dirugikan,” katanya.
💬 Netizen: “Dua Felicia, Dua Dunia!”
Warganet langsung heboh di kolom komentar. Banyak yang memberi dukungan ke Felicia Elizabeth, tapi ada juga yang berharap kasus ini bisa diselesaikan secara damai.
Sementara itu, tagar #BakeNGrind dan #JusticeForConsumers terus naik di X (Twitter) dan TikTok.
Kasus ini jadi pengingat penting buat semua brand dan pelaku usaha kuliner: kepercayaan konsumen itu nggak main-main.
Seperti kata Felicia di akhir pesannya:
“Aku cuma mau bilang satu hal — jangan main-main sama kesehatan orang lain. Kalau produkmu aman, buktikan. Kalau salah, berani tanggung jawab.”
🧁 Kasus Bake n Grind masih berlanjut. Publik menunggu langkah berikut dari kepolisian dan klarifikasi resmi dari pihak Felicia Novenna. Stay tuned, karena drama dunia bakery ini belum selesai!
