Guys, baru-baru ini dunia maya heboh banget! 😱 Soalnya Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias KDM, bikin video yang langsung viral di YouTube-nya, @KANGDEDIMULYADICHANNEL. Dalam video itu, beliau mampir ke salah satu pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) di Subang, dan reaksinya… nggak nyangka banget!
Pas lagi keliling pabrik, KDM nanya santai ke salah satu pekerja,
“Ini airnya dari mana nih? Dari sungai atau mata air gitu?”
Eh ternyata jawabannya bikin KDM bengong:
“Airnya dari bawah tanah, Pak. Lewat pengeboran.”
Langsung deh KDM kaget dan nyeletuk,
“Loh, dikira saya dari air permukaan, kayak dari mata air gitu. Jadi ini tuh sumur dalam, ya?”
Netizen pun langsung rame! 🔥 Banyak yang juga baru sadar kalau ternyata air mineral Aqua — yang sering kita anggap dari “mata air pegunungan alami” — ternyata berasal dari akuifer dalam, alias lapisan air di bawah tanah yang diambil lewat pengeboran.
🌍 Dedi Mulyadi Soroti Soal Dampak Lingkungan
KDM, yang memang dikenal care banget sama lingkungan, langsung nanya-nanya lebih dalam.
Katanya, “Kalau airnya diambil dari bawah tanah, bisa nggak bikin tanah geser atau longsor?”
Pertanyaan ini bikin warganet makin panas diskusinya. Soalnya, banyak yang mulai mikir, “Eh iya juga ya, aman nggak sih ngebor air dalam gitu?”
💬 Danone Indonesia Akhirnya Angkat Bicara
Melihat video itu makin viral, pihak Danone Indonesia — produsen Aqua — langsung buka suara biar nggak makin salah paham.
Mereka ngejelasin kalau sumber air Aqua bukan air permukaan atau air tanah dangkal, tapi air dari akuifer dalam — semacam “kantong air” alami di bawah pegunungan.
Menurut Danone, air dari akuifer ini super bersih dan terlindungi secara alami. Bahkan, di beberapa lokasi, airnya bisa ngalir sendiri ke permukaan tanpa dipompa alias self-flowing, keren kan? 💦
🔍 Fakta Ilmiah di Baliknya
Danone juga kasih data yang lumayan detail, nih:
- Sumber air Aqua ada di 19 lokasi pegunungan di seluruh Indonesia.
- Dipilih dengan 9 kriteria ilmiah dan 5 tahapan evaluasi.
- Penelitiannya bisa makan waktu minimal setahun sebelum dipakai.
- Kedalamannya antara 60 sampai 140 meter, bro! 😲
Airnya dilindungi sama lapisan kedap air biar nggak tercemar aktivitas manusia.
Mereka juga bilang pengambilan airnya terkontrol dan aman, nggak bikin tanah geser apalagi longsor.
Oh ya, riset dari UGM dan Unpad juga katanya udah nge-cek, dan hasilnya: sumber air Aqua nggak ganggu air yang dipakai warga sekitar. Aman, guys. ✅
🌐 Standar Global Emang Begitu?
Nah, biar nggak salah paham nih ya, ternyata cara ngambil air dari bawah tanah itu emang udah standar global.
Menurut IGRAC, badan riset di bawah UNESCO, air minum kemasan di seluruh dunia mayoritas juga pakai air tanah. Bahkan di negara maju kayak Jerman, Kanada, dan Italia, 70-85% AMDK juga diambil dari akuifer dalam. 🌎
FDA (Badan Keamanan Pangan Amerika Serikat) juga ngasih kategori “spring water” buat air yang bisa diambil lewat pengeboran dari sumber mata air bawah tanah. Jadi bukan hal aneh lagi, gengs.
⚖️ Regulasi di Indonesia Gimana?
Di Indonesia, udah ada aturannya kok! Menurut Permenperin No. 26/2019, air mineral kayak Aqua masuk kategori “Air Mineral Alami” berdasarkan SNI 3553:2015.
Artinya, airnya boleh diambil dari sumber alami atau lewat sumur dalam. Jadi selama sesuai standar, itu legal dan aman, bro! 🙌
Reaksi kaget KDM dan netizen itu wajar banget. Kita semua pengen tahu dari mana asal air yang tiap hari kita minum.
Tapi dari penjelasan Danone dan standar global yang ada, ternyata ngambil air dari bawah tanah itu bukan hal baru atau berbahaya — asal dilakukan dengan cara yang benar dan berkelanjutan. 🌱
Tapi tetap, kita juga perlu terus ngawasin dan jaga lingkungan, biar sumber air bersih kita nggak rusak gara-gara eksploitasi berlebihan.
Jadi gimana menurut kalian, guys? Lebih tenang setelah tahu fakta ilmiahnya, atau masih ngerasa was-was?
