Thursday, December 18, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 24 Desember 2025 Lukas 1:67-79 dan Renungan Harian Katolik, Hari Rabu Biasa Khusus Adven, Adam dan Hawa Manusia Pertama

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 24 Desember 2025.

Kalender Liturgi hari Rabu 24 Desember 2025 merupakan Hari Rabu Biasa Khusus Adven, Adam dan Hawa Manusia Pertama dengan Warna Liturgi Ungu.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 24 Desember 2025:

Bacaan Pertama: 2 Samuel 7:1-5,8b-12,16

“Kerajaan Daud akan kokoh untuk selama-lamanya dihadapan Tuhan.”

Pada masa itu Raja Daud telah menetap di rumahnya, dan Tuhan telah mengaruniakan kepadanya keamanan terhadap semua musuh di sekeliling.

Maka berkatalah Raja Daud kepada Nabi Natan, “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam di bawah tenda.”

Lalu berkatalah Natan kepada raja, “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau.” Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan,

“Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud: Beginilah firman Tuhan: Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami?

Akulah yang mengambil engkau dari padang, ketika engkau menggiring kambing domba! Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel. Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani, dan telah melenyapkan semua musuh dari hadapanmu.

Aku membuat besar namamu seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi. Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,

sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri dengan tidak lagi dikejutkan ataupun ditindas oleh orang-orang lalim seperti dahulu sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel.

Aku mengaruniakan kepadamu keamanan terhadap semua musuhmu. Juga diberitahukan Tuhan kepadamu: Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu.

Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 89:2-3,4-5,27,29

Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.

Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

Engkau berkata, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun.”

Dia pun akan berseru kepada-Ku, “Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku.” Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya.

O Tuhan, Cahaya abadi dan Surya keadilan, datanglah, dan terangilah mereka yang duduk dalam kegelapan dan bayangan maut.

Bacaan Injil: Lukas 1:67-79

“Allah mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.”

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya, “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia telah mengunjungi umat-Nya dan membawa kelepasan baginya;

Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala lewat mulut nabi-nabi-Nya yang kudus,

untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita; untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita, dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus,

yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut,

dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita. Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan mengunjungi kita: Surya pagi dari tempat yang tinggi,

untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut, untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 24 Desember 2025

Saudara-saudari terkasih, kita berada di ambang Natal. Liturgi hari ini seperti mengajak kita berhenti sejenak, menenangkan hati, dan melihat kembali cara Allah bekerja dalam hidup manusia, bukan dengan gegap gempita, tetapi dengan kesetiaan yang diam-diam, sabar, dan penuh kasih.

Dalam Bacaan Pertama, kita mendengar isi hati Raja Daud. Ia merasa tidak enak: dirinya tinggal di rumah yang megah, sementara Tabut Tuhan berada di bawah tenda. Niat Daud sebenarnya sangat baik. Ia ingin melakukan sesuatu untuk Tuhan, ingin membalas kebaikan Tuhan dengan membangun rumah yang layak bagi-Nya. Namun justru di sinilah Allah menegur dengan lembut. Tuhan seakan berkata, “Bukan engkau yang membangun rumah bagi-Ku. Akulah yang sejak awal membangun hidupmu.” Allah mengingatkan Daud dari mana ia berasal: dari padang, dari tugas sederhana menggembalakan domba. Allah yang mengambil, menyertai, melindungi, dan meninggikan Daud. Bahkan janji terbesar pun datang bukan dari usaha Daud, melainkan dari kehendak Allah sendiri: keturunannya akan kokoh untuk selama-lamanya.

Di sini kita belajar satu hal penting yang sangat manusiawi dan sangat relevan hari ini. Sering kali kita merasa perlu “berbuat sesuatu yang besar” agar pantas di hadapan Tuhan. Kita ingin merasa berguna, merasa berjasa, merasa layak. Namun Allah justru mengingatkan: relasi dengan-Nya bukan soal prestasi, melainkan soal kepercayaan. Allah setia bukan karena kita hebat, tetapi karena Ia memang setia. Ia tidak membutuhkan rumah megah, Ia ingin hati yang mau percaya dan berserah.

Janji kepada Daud ini menemukan kepenuhannya dalam Injil hari ini. Zakharia, yang sempat bisu karena ragu, kini berbicara setelah mengalami kesetiaan Allah. Dari mulutnya keluar pujian yang bukan sekadar kata-kata indah, tetapi kesaksian hidup. Allah mengunjungi umat-Nya. Allah tidak tinggal jauh di surga. Ia datang, Ia mendekat, Ia masuk ke dalam sejarah manusia. Keselamatan bukan ide abstrak, melainkan kunjungan nyata Allah ke dalam hidup yang gelap, rapuh, dan sering kali penuh ketakutan.

Zakharia berbicara tentang Surya pagi dari tempat yang tinggi, yang menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan naungan maut. Gambaran ini sangat menyentuh kehidupan kita sekarang. Banyak orang hidup dalam “gelap”: gelap karena masalah keluarga, ekonomi, kesehatan, relasi yang retak, rasa bersalah, ketakutan akan masa depan. Natal bukan pertama-tama tentang suasana meriah, melainkan tentang Allah yang masuk ke dalam kegelapan itu, bukan untuk menghakimi, tetapi untuk menerangi dan menuntun langkah kita ke jalan damai sejahtera.

Yang indah, Allah melibatkan manusia dalam karya-Nya. Yohanes Pembaptis dipanggil untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan, bukan dengan kekuasaan, tetapi dengan pertobatan, dengan pengampunan, dengan mengajak orang memahami keselamatan sebagai rahmat. Ini juga panggilan kita hari ini. Kita mungkin tidak membangun sesuatu yang besar dan terlihat, tetapi kita bisa mempersiapkan jalan Tuhan lewat hal-hal sederhana: mengampuni, mendengarkan, bersabar, jujur, setia dalam tanggung jawab kecil, dan tetap berharap di tengah kesulitan.

Saudara-saudari, menjelang Natal, Tuhan tidak bertanya seberapa megah “rumah” yang kita bangun untuk-Nya. Tuhan melihat apakah kita mau membuka hati agar Ia tinggal di dalamnya. Seperti Daud, kita diingatkan bahwa hidup kita adalah karya Allah. Seperti Zakharia, kita diajak untuk percaya bahwa Allah setia menepati janji-Nya. Dan seperti umat yang disinari Surya pagi, kita dipanggil untuk berjalan, pelan tapi pasti, menuju damai sejahtera.

Semoga renungan hari ini membantu kita menyambut Natal bukan hanya dengan persiapan lahiriah, tetapi dengan iman yang sederhana, masuk akal, dan bisa dijalani: percaya bahwa Allah setia, dekat, dan terus bekerja dalam hidup kita, bahkan ketika kita sendiri belum sepenuhnya mengerti. Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang setia, ajarilah aku percaya pada karya-Mu dalam hidupku. Di tengah keterbatasan dan kegelapan, bukalah hatiku agar Kau tinggal di dalamnya. Bimbing langkahku untuk hidup jujur, mengampuni, setia, dan membawa damai bagi sesama setiap hari, dalam pilihan kecil yang nyata dan bertanggung jawab. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 24 Desember 2025 dan Renungan Harian Katolik, Hari Rabu Misa Malam Natal Kelahiran Tuhan

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post