Lagi rame nih di Bali! I Gusti Ayu Sasih Ira, yang menjabat sebagai Direktur PT Mitra Bali Sukses alias pemegang lisensi Mie Gacoan di Bali, sekarang resmi jadi tersangka dalam kasus pelanggaran hak cipta. Gokilnya lagi, kerugiannya diduga tembus miliaran rupiah. 😱

Kasus ini awalnya dilaporin hampir setahun lalu, tepatnya 26 Agustus 2024. Setelah diselidiki cukup lama, akhirnya statusnya naik jadi penyidikan di awal 2025. Dan boom! Sekarang udah ditetapkan jadi tersangka.

“Kami menerima laporan dari masyarakat, kemudian setelah penyelidikan, ditetapkan bahwa Direktur Mie Gacoan Bali bertanggung jawab penuh atas pelanggaran hak cipta ini,” jelas Kombes Pol Ariasandy, Kabid Humas Polda Bali, Senin (21/7/2025).

Masalahnya? Musik!

Jadi, bukan masalah mie-nya yang kepedesan atau pelanggan nggak kebagian tempat, tapi musik yang diputar di outlet-outlet Mie Gacoan itu diduga nggak bayar royalti resmi.

Musik itu dinikmatin pelanggan sambil makan mie pedas level 8, tapi ternyata nggak ada izin dari pemilik lagu. 😬

Yang ngelaporin adalah Sentra Lisensi Musik Indonesia (SELMI) lewat perwakilannya, Vanny Irawan, SH.

“Kita bukan mau matiin usaha, tapi hak musisi harus dihargai. Musik itu karya, bukan gratisan,” kata Vanny dalam keterangannya.

Duit Royalti? Bukan Cuma Recehan!

Merujuk ke aturan resmi dari Kemenkumham, tarif royalti buat restoran yang muter lagu udah ditentukan sejak 2016. Dan kalau dihitung-hitung dari semua outlet Mie Gacoan di Bali, total kerugian dari hak cipta ini bisa miliaran rupiah!

“Semua tanggung jawab hukum ada di tangan direktur. Dan kerugian berdasarkan aturan resmi, bukan karangan,” tegas Ariasandy lagi.

Siapa sih yang nggak kenal Mie Gacoan? Di Bali aja ada lebih dari 10 cabang, dari Renon sampai Jimbaran. Harganya murah meriah, rasanya pedas nampol, dan suasananya cozy buat nongkrong.

Tapi ya itu, musik yang biasanya nemenin kamu ngunyah mie pedas itu ternyata lagi jadi masalah hukum. Jadi, jangan kaget kalo ke depan suasana Gacoan jadi makin sunyi, kalau belum bayar royalti. 😅