Ada kabar super seru dari Yogyakarta nih! Jadi, Rabu (22/10/2025) sore kemarin, Keraton Yogyakarta bikin kirab Beksan Trunajaya yang kece banget. Dan yang bikin heboh, dua kereta pusaka yang udah 13 tahun nggak pernah nongol ke publik, akhirnya keluar juga, bro!
Kereta-kereta legendaris itu namanya Kereta Landower Surabaya sama Kereta Premili. Terakhir mereka nongol itu pas 2013, waktu acara pernikahan GKR Hayu sama KPH Notonegoro. Bayangin deh, lebih dari satu dekade baru muncul lagi!
Kirab dimulai dari gedung DPRD DIY, terus jalan menyusuri Jalan Malioboro sampai ke Keraton.
Kayak parade gitu, tapi versi kerajaan. MB Ronggowaditro, Abdi Dalem yang urus acara ini, bilang kalau Kereta Landower Surabaya ada di depan sebagai simbol pimpinan Beksan Trunajaya, sementara Kereta Premili di belakang, dulunya buat ngangkut penari putra-putri.
Bayangin, dua kereta ini ditarik 4 ekor kuda sama kusir yang keturunan dari HB VIII. Wah, eksklusif banget kan!
🎭 Tarian & Prosesi yang Bikin Merinding
Kirab ini nggak cuma soal kereta, tapi juga ada sekitar 400 orang abdi dalem, seniman tradisi, dan prajurit yang ikut meramaikan. Acara dibagi tiga:
- Prosesi kirab budaya – parade penuh warna dan simbolis.
- Upacara adat sugengan – ungkapan rasa syukur.
- Persembahan tari Beksan Trunajaya – tarian klasik yang punya makna kepahlawanan dan kesetiaan.
MB Ronggowaditro bilang tahun ini skala kirab lebih gede dibanding tahun lalu. Selain kereta, jumlah parogo (pembawa hiasan/atribut) naik sampai 72 orang!
🤩 Reaksi Warga? Penasaran Semua!
Penonton kayak Palupi sampai ngeh, “Wah, ternyata banyak orang nggak tahu kalau ini kereta pusaka Keraton Yogyakarta.”
Dito, penonton lain, juga bilang, “Beda bentuknya, bukan kereta kuda biasa. Perawatannya pasti ekstra, sampai sekarang masih bisa dipakai.”
Gila ya, 13 tahun nggak muncul, tiba-tiba muncul lagi, bikin Malioboro jadi ajang foto-foto ala selebgram juga tuh.
Menurut Kepala Museum Wahanarata, RM Pradiptya Abikusno, momen ini spesial banget karena terakhir dipakai pas Dhaup Ageng 2013, acara pernikahan agung Keraton. Jadi nggak heran kalau semua mata tertuju ke kereta pusaka ini.
Jadi, buat lo yang ketinggalan info, jangan sampai kelewatan kalau mau lihat budaya Jawa yang masih hidup ini. Malioboro kemarin jadi saksi bisu dari sejarah yang hidup lagi di depan mata.
