Masih inget nggak sama aksi keren timnas Jepang alias Samurai Biru di Piala Dunia Rusia 2018? Nih, buat lo yang sempet lupa-lupa inget, Jepang waktu itu tampil bener-bener luar biasa walau ending-nya agak pedih.
Di bawah arahan pelatih kece Akira Nishino, mereka nunjukin semangat juang yang bikin kagum satu dunia. Yuk, kita bahas dari awal sampe akhir biar lo makin paham gimana perjuangan mereka! ⚽🔥
⚡ Drama Sebelum Kick Off: Pelatih Diganti Dadakan!
Bayangin deh, cuma dua bulan sebelum Piala Dunia, Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) ngepecat pelatih mereka waktu itu, Vahid Halilhodžić! Gara-garanya? Katanya sih beda pandangan sama manajemen dan beberapa pemain senior.
Nah, di tengah situasi genting itu, muncullah Akira Nishino, yang awalnya cuma direktur teknis JFA. Tiba-tiba dia ditunjuk jadi pelatih utama! Waktu persiapan?
Cuma delapan minggu, bro! Tapi justru di tangan Nishino, tim Jepang bisa bangkit dan tampil solid banget. Respect sih 👏
Nishino punya gaya main khas: cepat, efisien, dan disiplin. Dia nggabungin kecepatan khas Asia Timur dengan penguasaan bola yang rapi.
Bukan cuma ngandelin individu, tapi kerja sama tim yang bikin permainan Jepang keliatan rapih banget. Mereka main bukan buat pamer, tapi buat nunjukin hasil latihan dan kerja keras.
⚔️ Petualangan Samurai Biru di Grup H
Waktu itu Jepang masuk Grup H bareng Kolombia, Senegal, dan Polandia — grup yang bisa dibilang “grup maut.” Tapi bukannya minder, Jepang malah tampil pede banget!
🥇 Match 1: Jepang vs Kolombia (2–1)
Tanggal 19 Juni 2018, Mordovia Arena panas banget! Jepang langsung dapet penalti menit ke-6 gara-gara handball-nya pemain Kolombia, Carlos Sánchez. Shinji Kagawa yang jadi eksekutor, sukses bikin Jepang unggul duluan.
Meski Kolombia sempet nyamain, Yuya Osako bikin gol kemenangan di menit ke-73. Gila, ini jadi kemenangan pertama Jepang lawan tim Amerika Selatan di Piala Dunia! 🔥
⚖️ Match 2: Jepang vs Senegal (2–2)
Lanjut ke laga kedua tanggal 24 Juni. Jepang sempet ketinggalan dua kali, tapi mental baja mereka bikin hasil akhir imbang. Takashi Inui dan Keisuke Honda jadi pahlawan. Pertandingan ini jadi bukti kalau Jepang nggak gampang nyerah — pantang mundur, bro! 💪
❌ Match 3: Jepang vs Polandia (0–1)
Laga terakhir grup tanggal 28 Juni mereka kalah tipis dari Polandia. Tapi uniknya, Jepang tetep lolos ke 16 besar gara-gara aturan fair play! Mereka punya kartu kuning lebih sedikit dari Senegal. Wih, jarang banget kejadian kayak gini!
😱 Babak 16 Besar: Jepang vs Belgia — Laga Epik yang Bikin Dunia Kaget!
Nah ini nih, part paling bikin merinding!
Tanggal 2 Juli 2018 di Rostov Arena, Jepang lawan Belgia — tim yang isinya pemain bintang semua: Hazard, De Bruyne, Lukaku, lo tau lah. Tapi Jepang? Nggak takut!
Begitu babak kedua mulai, Jepang langsung ngegas! Dua gol cepat dari Genki Haraguchi (48’) dan Takashi Inui (52’) bikin seluruh dunia bengong — Jepang unggul 2–0 lawan Belgia! 😱🔥
Tapi sayangnya, Belgia berhasil bangkit. Gol dari Vertonghen (69’) dan Fellaini (74’) bikin skor imbang.
Dan yang paling nyesek, di menit 90+4, Belgia lakuin counter attack kilat yang diakhiri Nacer Chadli. Skor akhir 3–2 buat Belgia. Jepang tersingkir, tapi mereka keluar dengan kepala tegak. 🙌
Abis kalah, pemain Jepang nggak ngeluh, nggak marah, malah bersihin ruang ganti sampe kinclong dan ninggalin pesan “Arigatou” (terima kasih) dalam bahasa Rusia.
Gestur kecil tapi maknanya gede banget — nunjukin budaya hormat dan disiplin yang luar biasa. Dunia pun langsung kasih standing ovation buat mereka. 👏❤️
Walau langkah Jepang cuma sampe 16 besar, performa mereka di Piala Dunia 2018 tetep dikenang sebagai salah satu yang terbaik sepanjang sejarah sepak bola Jepang.
Coach Akira Nishino berhasil ngebentuk tim yang solid, berani, dan berjiwa samurai sejati.
Mereka emang kalah, tapi jiwa sportivitas dan semangat pantang menyerah yang mereka tunjukin? Itu kemenangan sejati, bro. 🇯🇵✨
Lo sendiri paling inget momen yang mana dari laga Jepang waktu itu? Gol Inui yang spektakuler atau counter attack Belgia yang nyesek banget?
