Nama Nafa Urbach belakangan lagi jadi bahan omongan panas di jagat maya. Bukan soal gaya outfit-nya yang kece pakai blazer asimetris plus rok batik, tapi gara-gara komentarnya soal tunjangan rumah anggota DPR yang tembus Rp 50 juta per bulan.
Awalnya, Nafa yang kini duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, bikin live di medsos.
Di situ dia bilang kalau tunjangan tersebut bukan “bonus mewah”, tapi kompensasi karena rumah jabatan anggota DPR udah dikembalikan ke negara.
“Bukan berarti kita seneng-seneng ya guys, ini tuh kompensasi aja karena rumah dinasnya udah nggak ada. Jadi mau nggak mau anggota DPR harus cari tempat tinggal sendiri di Jakarta,” ujar Nafa di live TikTok-nya.
Masalahnya, pernyataan itu malah bikin publik panas. Banyak netizen merasa Nafa kurang peka sama kondisi rakyat yang lagi susah.
Netizen: “Nggak Nyambung Sama Realita!”
Komentar Nafa langsung banjir hujatan. Kolom Instagram-nya rame dihantam kritik, sampai-sampai dia pilih matiin fitur komentar biar nggak makin ricuh.
Seorang netizen sempet nyeletuk pedas:
“Lah, rakyat makan mie instan tiap hari aja susah, masa anggota DPR dapet 50 juta buat kontrakan. Nggak relate banget!”
Ada juga yang nyinyir, bilang kalau Nafa kayaknya lupa siapa yang dia wakilin.
Meski begitu, masih ada sedikit yang bela Nafa. Mereka bilang dia cuma nyampein informasi, bukan minta jatah pribadi. Tapi suara mayoritas jelas: banyak yang kecewa berat.
DPR: “Ini Efisiensi, Bro”
Di sisi lain, penjelasan resmi dari DPR coba menenangkan suasana. Sekjen DPR bilang tunjangan itu udah diatur sejak lama, bahkan sejak surat edaran tahun 2010.
Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, juga nyeletuk kalau tunjangan lebih hemat ketimbang harus rawat rumah dinas yang bisa makan biaya ratusan miliar tiap tahun.
Tapi ya, penjelasan teknis begini nggak bikin netizen adem. Banyak yang tetep ngerasa Rp 50 juta per bulan itu angka “fantasi” kalau dibanding sama gaji UMR.
Nafa Akhirnya Ngaku Salah dan Minta Maaf
Setelah kritik makin deras, Nafa akhirnya buka suara lagi lewat Insta Story. Kali ini dia pasang nada lebih rendah hati.
“Aku minta maaf kalau omonganku bikin kalian sakit hati. Jujur aku nggak ada maksud nyinggung siapa-siapa. Kritik kalian aku terima, biar jadi pengingat buat aku supaya lebih peka,” tulisnya.
Dia juga janji bakal fokus kerja buat dapilnya di Jawa Tengah, termasuk program bikin sumur bor di desa-desa yang lagi krisis air gara-gara kemarau panjang.
“Aku akan terus fight buat kebutuhan rakyat, khususnya di Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Purworejo. Mohon doa dan dukungan, ya,” tambahnya.
Sekarang, publik masih terbagi: ada yang udah move on, ada juga yang masih kesel.
Tapi satu hal jelas, jadi wakil rakyat emang nggak gampang—salah ngomong dikit aja bisa langsung kena badai netizen.