Friday, July 4, 2025

Viral Kisah Pilu Arumi Diduga Kena Malpraktik Balita Kehilangan Tangan, Ini Daftar Oknum yang Diduga Lalai

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Guys, kalian pasti udah liat di medsos soal tragedi yang dialami Arumi Aghnia Azkayra, balita lucu dari Bima, NTB. Umurnya baru 16 bulan, tapi harus kehilangan tangan kanannya gara-gara diduga kena malpraktik.

Kisah ini viral banget dan bikin netizen geram. Orang tua Arumi, Kak Andika dan Bunda Marliana, sekarang lagi fight buat cari keadilan. Yuk, kita bongkar kronologinya biar tahu siapa yang harus bertanggung jawab.

😢 Kronologi Tragisnya Arumi

Semua berawal tanggal 10 April 2025. Waktu itu Arumi lagi sakit demam dan muntah, terus dibawa ke IGD Puskesmas Bolo.

Di sana, petugas masang infus di tangan kirinya. Tapi baru sebentar, tangan Arumi malah bengkak kayak balon! Bundanya langsung lapor ke perawat, dan infus dicabut.

Sayangnya, infus baru malah dipasang lagi di tangan kanan — dan parahnya, jarumnya gak diganti, bro! Gila gak sih?

Besoknya, tanggal 11 April, Arumi dipindahin ke ruang perawatan anak. Tapi kondisi dia makin ngedrop.

Tanggal 13 April, tangan kanannya makin bengkak dan bernanah. Marliana lagi-lagi protes, tapi perawat cuma jawab, “Itu karena plesternya kenceng doang, Bu.” Padahal udah keliatan parah banget!

Walau tangan bengkak dan mulai bernanah, infus malah tetap dipakai buat nyuntik obat. Marliana akhirnya minta rujukan ke RSUD Sondosia.

Di sana, dokter bilang cuma penumpukan cairan biasa, disuruh kompres doang. Tapi Arumi makin parah, jarinya mulai menghitam dan kaku. Bayangin, anak bayi bro…

Akhirnya, pada 15 April malam, Arumi dibawa ke RSUD Bima. Tapi lagi-lagi, respon dari petugas di sana juga bikin emosi.

Mereka bilang, “Tenang aja, gak nangis berarti gak apa-apa.” 😠 Baru tanggal 16 April, setelah bundanya nangis sejadi-jadinya, baru deh ada dokter yang turun tangan buat operasi darurat.

Tapi telat, gengs. Tanggal 18 April, Arumi dirujuk ke RSUD Provinsi NTB di Mataram.

Hasil pemeriksaan di sana, tangan kanan Arumi udah kena infeksi bakteri ganas, kemungkinan besar karena pemasangan infus yang gak bener.

Akhirnya, demi nyelametin nyawa anak mereka, orang tua Arumi setuju untuk amputasi.

Tanggal 12 Mei 2025, tangan kanan Arumi resmi diamputasi dari telapak dan jari-jari. Hati siapa yang gak hancur coba?

😡 Siapa yang Diduga Jadi Biang Kerok?

Di channel YouTube-nya Bang Denny Sumargo, Bunda Marliana buka suara. Nih, daftar oknum yang diduga lalai:

  • Perawat di Puskesmas Bolo:
    • Yang masang infus pertama kali di tangan kiri dan bikin bengkak.
    • Perawat cewek yang pasang infus lagi di tangan kanan pakai jarum yang sama.
    • Perawat cowok yang suntik obat ke tangan kanan walaupun udah bengkak dan dikasih tahu bundanya.
  • Dokter Puskesmas Bolo:
    Bayangin, dari tanggal 10 sampai 13 April gak pernah muncul buat cek kondisi Arumi. Baru nongol pas kondisi udah gawat!
  • Dokter RSUD Sondosia:
    Nganggap bengkaknya cuma penumpukan cairan, gak dikasih tindakan medis serius. Padahal justru itu yang bikin infeksinya tambah parah.
  • Tim Medis RSUD Bima:
    Tanggapan mereka? Cuek banget! Baru bertindak setelah keluarga push abis-abisan.

Meski begitu, keluarga Arumi gak nyebutin nama-nama spesifik. Mereka cuma mau tanggung jawab dan keadilan, bukan ngehujat personal.

Tapi sedihnya, sampai sekarang gak ada satu pun tenaga medis yang datengin keluarga buat minta maaf atau kasih penjelasan.

✊ Tuntutan Keadilan dari Keluarga Arumi

Ditemenin pengacara kece, Kak Dian Wahyuni dan Eva Nur Fadilah, keluarga Arumi nuntut ini nih:

  • Hukum Harus Tegas:
    Mereka udah lapor ke Polres Bima tanggal 21 April 2025. Udah ada 17 saksi diperiksa, termasuk kepala puskesmas dan direktur RSUD. Kasus ini juga bakal diajuin ke Majelis Disiplin Profesi (MDP).
  • Sanksi Buat yang Lalai:
    Semua tenaga medis yang terbukti lalai harus dikasih sanksi tegas. Jangan sampe kejadian kayak gini terulang.
  • Masa Depan Arumi:
    Keluarga minta bantuan tangan prostetik, biaya pendidikan, dan pendampingan psikologis buat Arumi. Supaya hidupnya tetap bisa cerah meski kehilangan satu tangan.
  • Perbaikan Sistem Kesehatan:
    Mereka juga minta sistem rujukan BPJS dan pelayanan kesehatan di NTB dibenahi. Biar gak ada lagi anak kecil jadi korban kayak Arumi.

Oh ya, tanggal 16 Juni 2025, Dinas Kesehatan NTB sempat ngajak mediasi. Mereka nawarin santunan Rp200 juta.

Tapi keluarga Arumi tolak mentah-mentah. Kata mereka, ini bukan soal uang, tapi soal keadilan dan tanggung jawab. Kalau mediasi mentok, mereka siap bawa ini ke pengadilan.

🩹 Perawatan Lanjutan Buat Arumi

Setelah diamputasi, Arumi dirawat di RSUD Provinsi NTB. Kondisinya pelan-pelan mulai stabil. Tapi sempat demam juga karena reaksi obat pasca-operasi.

Tanggal 17 Juni 2025, Arumi menjalani operasi bedah plastik buat ngerapiin bagian pergelangan tangan. Tim dokter terbaik turun tangan langsung.

Pihak rumah sakit bilang mereka fokus penuh buat nyembuhin Arumi. Urusan hukum? Mereka gak ikut campur.

Kisah Arumi ini bikin hati miris banget, guys. Cuma karena kesalahan prosedur, seorang anak kecil harus kehilangan tangan.

Ini bukan sekadar tragedi keluarga, tapi tamparan keras buat dunia medis.
Semoga keadilan bisa ditegakkan dan Arumi punya masa depan cerah yang tetap gemilang, meski harus melangkah dengan satu tangan. 💔

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Katalog Promo Farmers Market Terbaru 4-6 Juli 2025, Shampoo Serasoft Beli 1 Gratis 1

Farmers Market lagi ngasih kejutan manis di promo JSM mereka yang berlaku dari tanggal 4 sampai 6 Juli 2025....

More Articles Like This

Favorite Post