Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 1 Mei 2025.
Kalender Liturgi hari Kamis 1 Mei 2025 merupakan Hari Kamis Pekan Paskah II, Peringatan fakultatif Santo Yusuf Pekerja, Pelindung para Karyawan, Yeremia, Nabi, Santo Peregrinus Laziosi, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 1 Mei 2025:
Bacaan Pertama Kis 5:27-33
Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus.
Pagi itu kepala pengawal Bait Allah serta orang-orangnya menangkap para rasul yang sedang mengajar orang banyak dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama Yahudi. Imam Besar lalu mulai menegur mereka, “Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam nama Yesus.
Namun ternyata kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami.” Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.
Dan kami adalah saksi dari segalanya itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.” Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka, dan mereka berusaha membunuh rasul-rasul itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 34:2.9.17-18.19-20
Ref. Aku hendak memuji nama-Mu, ya Tuhan selama-lamanya.
Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Kemalangan orang benar memang banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semua itu.
Bait Pengantar Injil Yoh 20:29
Ref. Alleluya.
Karena telah melihat Aku, engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya.
Bacaan Injil Yoh 3:31-36
Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Yesus di hadapan murid-muridnya, “Siapa yang datang dari atas ada di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi, termasuk pada bumi dan berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari surga ada di atas semuanya.
Ia memberi kesaksian tentang apa yang dilihat-Nya dan yang didengar-Nya, tetapi tak seorang pun menerima kesaksian-Nya itu. Siapa yang menerima kesaksian-Nya, ia mengakui bahwa Allah adalah benar.
Sebab siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas. Bapa mengasihi Anak dan telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal; tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 1 Mei 2025
“Saksi Kebenaran dan Keberanian dalam Iman”
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita mendengarkan dua bacaan yang sangat mendalam, baik dalam Bacaan Pertama dari Kisah Para Rasul maupun dalam Injil Yohanes. Dalam kedua bacaan ini, kita diajak untuk melihat pentingnya menjadi saksi kebenaran dan berani hidup dalam iman, meskipun kadang tantangan dan penderitaan datang menghampiri kita.
Bacaan Pertama dari Kisah Para Rasul menggambarkan situasi yang dihadapi oleh para rasul setelah kebangkitan Yesus. Mereka dipanggil untuk menjadi saksi bagi peristiwa besar yang telah mereka alami, yaitu kematian dan kebangkitan Yesus. Dalam kesempatan itu, rasul Petrus dengan berani mengatakan, “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.” Mengapa kalimat ini penting? Karena rasul-rasul tersebut menyadari bahwa kesetiaan mereka kepada Allah lebih utama daripada ketakutan terhadap ancaman atau penganiayaan.
Bapak dan Ibu, kita mungkin tidak menghadapi ancaman fisik seperti yang dialami para rasul, tetapi dalam hidup kita sering kali ada tantangan yang membuat kita ragu untuk menyaksikan kebenaran iman kita. Misalnya, di tengah arus dunia yang materialistis, kita kadang merasa tertekan untuk tidak memperlihatkan nilai-nilai iman kita, takut dianggap berbeda atau tertinggal. Tetapi, seperti yang diajarkan oleh rasul Petrus, kita dipanggil untuk berani menegakkan kebenaran, meskipun itu berarti berhadapan dengan kenyataan yang tidak mudah. Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia.
Pada saat yang sama, bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan kesaksian Yohanes Pembaptis yang dengan jelas menyatakan, “Siapa yang diutus Allah Dialah yang menyampaikan firman Allah.” Yohanes dengan penuh keyakinan memberi kesaksian tentang Yesus, mengakui bahwa Yesus adalah Utusan Allah yang membawa hidup kekal. Meskipun banyak orang yang tidak menerima kesaksian Yohanes, dia tetap setia pada panggilannya. Ini mengajarkan kita bahwa menjadi saksi Kristus tidak selalu mendapat penerimaan dari semua orang, tetapi kita tetap dipanggil untuk menyaksikan dan mewartakan kebenaran, karena melalui iman kepada Yesuslah kita memperoleh hidup yang kekal.
Saudara-saudari yang terkasih, hidup kita sebagai orang beriman tidak lepas dari pergumulan dan tantangan. Dunia ini sering kali tidak menerima kebenaran yang kita percayai. Namun, dalam bacaan ini, kita diingatkan bahwa kita bukanlah saksi-saksi yang berjalan sendiri. Kita memiliki Roh Kudus yang senantiasa menyertai kita. “Kami adalah saksi dari segala sesuatu dan Roh Kudus,” kata para rasul dalam Kisah Para Rasul. Roh Kudus memberi kita kekuatan untuk tetap teguh dalam iman, memberi kita penghiburan saat kita merasa lemah, dan mengarahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan.
Kita juga diingatkan oleh Mazmur Tanggapan hari ini, bahwa Tuhan dekat dengan orang-orang yang patah hati dan remuk jiwanya. Tuhan tahu segala kesulitan dan pergumulan yang kita hadapi. Ketika kita merasa tertekan, ketika kita merasa lelah dalam perjuangan hidup, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu mendengar doa dan ratapan kita.
Bapak, Ibu, dan saudara-saudari terkasih, mari kita berani untuk menjadi saksi iman dalam kehidupan kita sehari-hari. Berani untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus, meskipun banyak tantangan yang datang. Berani untuk mengatakan “ya” kepada Allah dan “tidak” kepada godaan dunia yang ingin mengalihkan kita dari jalan kebenaran. Tuhan memberikan kita kekuatan melalui Roh Kudus-Nya untuk hidup dalam kebenaran, meskipun tidak mudah.
Marilah kita memohon kepada Tuhan agar senantiasa menguatkan iman kita dan memberikan keberanian untuk menjadi saksi-Nya, di mana pun kita berada. Dengan mengikuti teladan para rasul, kita dapat menjadi saksi hidup yang membawa terang Kristus bagi dunia ini.
Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Doa Penutup
Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk setia menjadi saksi iman di tengah dunia yang penuh tantangan. Kuatkan hatiku dengan Roh Kudus-Mu, agar aku selalu taat kepada-Mu dan hidup sesuai dengan kebenaran, meski dalam kesulitan. Amin.
