Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 30 April 2025.
Kalender Liturgi hari Rabu 30 April 2025 merupakan Hari Rabu Pekan Paskah II, Peringatan fakultatif Santo Pius V, Paus, Santo Marianus dan Yakobus, Martir, Santo Yosef Benedik Cottolengo, Pengaku Iman, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 30 April 2025:
Bacaan Pertama Kis. 4:32-37
Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.
Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:
“Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.”
Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan,
katanya: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya.”
Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu.
Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.”
Maka pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak melempari mereka.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 93:1ab,1c-2,5
Karena TUHAN jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku.
Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
Malaikat TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan mereka.
Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia!
Bait Pengantar Injil Yoh 3:16
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil Yohanes 3:16-21
Allah mengutus Anak-Nya untuk menyelamatkan dunia.
Dalam percakapan-Nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; tetapi barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan daripada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Rabu 30 April 2025
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Pada hari ini, kita diundang untuk merenungkan dua bacaan yang sangat berbicara kepada kita, baik dalam bacaan pertama dari Kisah Para Rasul maupun dalam bacaan Injil Yohanes. Bacaan pertama menggambarkan bagaimana para rasul, meski menghadapi ancaman dan penganiayaan, tetap setia mengabarkan kabar gembira, sementara bacaan Injil mengingatkan kita tentang kasih Allah yang begitu besar melalui Yesus, Anak-Nya yang diutus untuk menyelamatkan dunia.
Kisah Para Rasul 4:32-37 memperlihatkan kepada kita sebuah gambaran yang sangat mengesankan tentang kesatuan dan solidaritas dalam komunitas umat Kristiani awal. “Semua orang percaya itu bersatu hati dan jiwa,” begitu dikatakan dalam bacaan. Mereka bukan hanya berbagi materi, tetapi juga berbagi semangat dan tujuan. Bahkan ketika menghadapi penganiayaan, mereka tidak takut untuk terus memberitakan kebenaran.
Bayangkan, saudara-saudari, kalau kita bisa mencontoh semangat itu dalam hidup kita sehari-hari. Ketika kita berbagi bukan hanya harta, tetapi juga hidup dan kasih kita kepada sesama. Saat kita menjadi bagian dari komunitas yang saling menguatkan, menghibur, dan mendukung dalam iman, kita akan menyaksikan bahwa Tuhan bekerja melalui kita, seperti yang terlihat dalam kisah para rasul yang dibebaskan dari penjara oleh malaikat Tuhan. Terkadang, dalam hidup kita, mungkin kita merasa terpenjara oleh kekhawatiran, kesulitan, atau dosa. Namun, percayalah, Tuhan tidak akan membiarkan kita berada dalam penjara tanpa memberikan jalan keluar. Tuhan selalu memberikan kita harapan dan kekuatan untuk bangkit.
Bacaan Injil dari Yohanes 3:16-21 membawa kita ke dalam inti dari iman Kristiani: Kasih Allah yang besar. “Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.” Ini adalah pesan yang penuh dengan harapan dan kebenaran. Allah mengutus Yesus bukan untuk menghakimi kita, tetapi untuk menyelamatkan kita. Kasih-Nya yang tak terbatas datang untuk menghapus segala kegelapan dalam hidup kita dan membawa kita kepada terang.
Namun, seperti yang Yesus katakan, banyak orang yang lebih memilih kegelapan daripada terang, karena mereka tidak ingin perbuatan jahat mereka terlihat. Hidup kita sering kali berhadapan dengan pilihan-pilihan ini: Apakah kita memilih untuk hidup dalam terang, meskipun itu menuntut perubahan dan penyerahan diri, atau kita memilih untuk tetap dalam kegelapan, yang membuat kita nyaman, tetapi akhirnya menjerumuskan kita pada kehancuran?
Saudara-saudari, ajakan kita hari ini adalah untuk memilih terang itu, untuk hidup dalam kasih Allah yang tidak ada bandingnya. Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dengan segala kelemahan dan dosa kita. Dia bukan hanya datang untuk menyelamatkan kita di akhir zaman, tetapi Dia juga hadir setiap hari dalam hidup kita, memberikan kesempatan untuk memulai kembali, untuk hidup dengan kasih dan kebenaran-Nya.
Mari kita renungkan, di mana dalam hidup kita kita mungkin masih terjebak dalam kegelapan? Apakah kita merasa takut untuk mengungkapkan kebenaran atau takut untuk berbagi kasih dengan orang lain karena mungkin kita akan dihakimi atau tidak dipahami? Namun, seperti yang diajarkan oleh para rasul dalam bacaan pertama, kita harus tetap berani. Kasih Allah lebih besar dari segala ketakutan kita. Kasih-Nya membebaskan kita dari segala belenggu dan membuka jalan bagi kita untuk menjadi lebih hidup dan penuh harapan.
Bapak-Ibu, saudara-saudari terkasih, mari kita terus memperbaharui iman kita dengan memilih terang dan hidup sesuai dengan ajaran kasih Kristus. Sebagai komunitas umat beriman, mari kita berbagi kasih dan semangat kebersamaan, bukan hanya dalam suka cita, tetapi juga dalam menghadapi tantangan hidup. Semoga Tuhan membimbing kita untuk menjadi cahaya bagi dunia ini, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus, dan semoga kita semua beroleh hidup yang kekal di dalam kasih-Nya.
Tuhan memberkati kita semua.
Amin.
Doa Penutup
Tuhan yang penuh kasih, kuatkanlah imanku untuk hidup dalam terang-Mu. Bantu aku berbagi kasih dan kebenaran seperti para rasul, meski dalam tantangan. Semoga aku selalu memilih terang-Mu, membebaskan diri dari ketakutan, dan hidup seturut kehendak-Mu. Amin.