Thursday, August 21, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 28 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian, Kamis Pekan Biasa XXI, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani. 

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. 

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama. 

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 28 Agustus 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 28 Agustus 2025 merupakan Kamis Pekan Biasa XXI, Peringatan Wajib St. Agustinus, Uskup dan pujangga Gereja, Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 28 Agustus 2025:

Bacaan Pertama: 1Tes. 3:7-13

Maka kami juga, saudara-saudara, dalam segala kesesakan dan kesukaran kami menjadi terhibur oleh kamu dan oleh imanmu.

Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan.

Sebab ucapan syukur apakah yang dapat kami persembahkan kepada Allah atas segala sukacita, yang kami peroleh karena kamu, di hadapan Allah kita?

Siang malam kami berdoa sungguh-sungguh, supaya kita bertemu muka dengan muka dan menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu.

Kiranya Dia, Allah dan Bapa kita, dan Yesus, Tuhan kita, membukakan kami jalan kepadamu.

Dan kiranya Tuhan menjadikan kamu bertambah-tambah dan berkelimpahan dalam kasih seorang terhadap yang lain dan terhadap semua orang, sama seperti kami juga mengasihi kamu.

Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 90:3-4,12-13,14,17

Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: “Kembalilah, hai anak-anak manusia!”

Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Kembalilah, ya TUHAN? berapa lama lagi? dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami.

Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Bacaan Injil: Mat. 24:42-51

Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:

Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,

maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,

dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025

Saudara-saudara yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita mendengar panggilan Yesus kepada kita untuk berjaga-jaga. “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” Kata-kata ini terdengar tegas, bahkan sedikit menakutkan, bukan? Tetapi jika kita renungkan lebih dalam, Yesus tidak ingin menakuti kita tanpa maksud. Ia ingin mengingatkan kita akan kenyataan hidup: waktu kita di dunia ini terbatas, dan kesempatan untuk hidup benar, untuk mengasihi, untuk berbuat baik, tidak akan selalu ada.

Bayangkan seorang tuan rumah yang menunggu pencuri. Ia berjaga, tidak santai, karena ia ingin rumahnya aman. Demikianlah kita dipanggil untuk hidup waspada—bukan waspada dengan rasa takut, tetapi waspada dengan hati yang sadar, hati yang hidup dalam iman, hati yang siap bertindak dalam kasih setiap hari. Hidup kita sehari-hari mungkin tampak sederhana: bekerja, belajar, berkegiatan dengan keluarga dan teman-teman. Tetapi Yesus mengajak kita melihat bahwa dalam kesederhanaan itu, ada kesempatan untuk setia, ada kesempatan untuk menjadi hamba yang bijaksana dan setia. Memberikan waktu, tenaga, dan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, itulah “makanan pada waktunya” yang dimaksud-Nya.

Bacaan dari Paulus kepada jemaat Tesalonika meneguhkan hal ini. Paulus menulis bahwa dalam kesesakan dan kesukaran, ia terhibur oleh iman jemaat. Bayangkan, betapa sukacita Paulus ketika melihat iman mereka nyata—kasih mereka nyata—meski mereka menghadapi tantangan hidup. Dari mereka, Paulus mendapat kekuatan. Dari iman kita yang diwujudkan dalam tindakan nyata sehari-hari, orang-orang di sekitar kita juga bisa terhibur dan dikuatkan. Itulah rahasia hidup beriman: bukan hanya percaya secara pribadi, tetapi menyalurkan iman itu melalui kasih, perhatian, dan kesetiaan kita kepada sesama.

Hari ini Yesus menantang kita untuk bertanya pada diri sendiri: apakah kita hamba yang setia? Apakah kita menunda-nunda kebaikan karena berpikir “Tuhan belum datang, masih ada waktu”? Atau kita sudah melakukan hal-hal kecil, sederhana, tapi nyata dalam kasih, yang memberkati orang lain? Hidup kudus bukan tentang kesempurnaan besar yang sulit dicapai, tapi tentang kesetiaan kecil yang dilakukan setiap hari. Menjadi sabar kepada orang yang sulit, menolong yang membutuhkan, berkata jujur, memberi senyum, mendengarkan orang lain—itulah wujud berjaga-jaga yang Yesus maksudkan.

Paulus menutup suratnya dengan doa yang indah: kiranya Allah menguatkan hati kita, supaya tak bercacat dan kudus, dalam kasih yang bertumbuh dan mengalir kepada semua orang. Bukan hanya untuk sesama yang dekat, tapi untuk semua orang. Inilah esensi dari berjaga-jaga: hidup dalam kasih yang nyata, hidup dalam iman yang terlihat dari perbuatan, dan bersiap sedia setiap saat untuk menyambut Tuhan, baik dalam hari-hari kita maupun pada kedatangan-Nya yang pasti.

Marilah kita menutup renungan ini dengan menyadari bahwa hidup kita adalah hadiah dan tugas sekaligus. Setiap hari adalah kesempatan untuk menjadi hamba yang setia, untuk menabur kasih, dan untuk menguatkan iman kita sendiri maupun orang lain. Semoga kita dapat menatap hari-hari kita dengan mata hati yang waspada, tangan yang terbuka, dan hati yang penuh kasih, sehingga ketika Tuhan datang—entah kapan—kita siap, bahagia, dan menemukan sukacita sejati dalam hidup yang kita jalani dengan iman.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan yang Maha Kasih, ajarlah aku hidup setia setiap hari, mengasihi sesama dengan nyata, waspada dalam iman, dan sabar menghadapi tantangan. Kuatkan hatiku, bukakan mataku melihat peluang berbuat baik, agar aku siap menyambut-Mu dengan sukacita. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Lisa Mariana Pertanyakan Hasil Tes DNA Anak, Sindir Ridwan Kamil dan Siap Jadi Saksi Bank BJB di KPK

Kisah tes DNA Lisa Mariana sama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, makin panas!Hasil resmi dari Bareskrim Polri bilang...

More Articles Like This

Favorite Post