Tuesday, September 30, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Selasa 7 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik, Peringatan Wajib Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Selasa 7 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Selasa 7 Oktober 2025 merupakan Hari Selasa XXVII, Peringatan Wajib Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Selasa 7 Oktober 2025:

Bacaan Pertama: Yunus 3:1-10

Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan Tuhan menaruh belas kasih.

Untuk kedua kalinya Tuhan Tuhan bersabda kepada Yunus, “Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kusabdakan kepadamu.” Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke iniwe, sesuai dengan sabda Allah.

Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, “Empat puluh hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan.” Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa; baik dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.

Setelah kabar itu sampai kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya; diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, “Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.

Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya.

Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mazmur: 130:1-4ab.7-8

Ref. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan?

Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.

Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.

Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Bait Pengantar Injil: Lukas 11:28

Berbahagialah yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakannya.

Bacaan Injil: Lukas 10:38-42

Marta menerima Yesus di rumahnya, ia telah memilih bagian yang paling baik.

Dalam perjalanan ke Yerusalem Yesus dan murid-murid-Nya tiba di sebuah kampung. Seorang wanita bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Wanita itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria.

Maria itu duduk di dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan sabda-Nya. Tetapi Marta sangat sibuk melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata, “Tuhan, tidakkah Tuhan peduli, bahwa saudariku membiarkan daku melayani seorang diri?

Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Yesus menjawabnya, “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, padahal hanya satu saja yang perlu. Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Selasa 7 Oktober 2025

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja merayakan Pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Sebuah pesta yang mengajak kita menengok kembali cara Maria menjalani imannya: sederhana, penuh kepercayaan, selalu mendengarkan dan merenungkan Sabda Allah dalam hatinya. Bacaan-bacaan hari ini begitu indah, karena seakan menyingkapkan inti kehidupan rohani: pertobatan yang sungguh dan pilihan untuk mendengarkan Tuhan.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar kisah Yunus yang diutus Allah untuk menyerukan pertobatan kepada Niniwe. Kota itu besar, penuh dosa, namun ketika mereka mendengar Sabda Allah, hati mereka luluh. Dari raja sampai rakyat kecil, bahkan ternak sekalipun, semuanya turut berpuasa, berseru kepada Tuhan, dan meninggalkan jalan hidup yang jahat. Dan Allah pun berbelaskasih, Ia tidak jadi menjatuhkan hukuman. Lihatlah betapa besar kuasa pertobatan. Sering kali kita berpikir bahwa dunia ini terlalu jahat untuk berubah, bahwa orang-orang tidak mungkin berbalik arah. Tetapi kisah Niniwe membuktikan, ketika hati manusia terbuka, sekeras apa pun ia, belas kasih Allah selalu lebih kuat daripada murka.

Injil hari ini memperlihatkan wajah yang lain dari Sabda Allah. Yesus datang ke rumah Marta dan Maria. Marta sibuk dengan banyak hal, persiapan, hidangan, pelayanan—semuanya penting. Namun Maria duduk di kaki Yesus, mendengarkan Sabda-Nya. Dan Yesus mengatakan, Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya. Pesannya jelas: dalam hidup ini banyak hal yang bisa menyita perhatian kita, pekerjaan, tanggung jawab, rutinitas. Namun ada yang lebih penting dari semuanya itu: berhenti sejenak, duduk, dan mendengarkan Tuhan.

Pertobatan orang Niniwe dan pilihan Maria sesungguhnya saling melengkapi. Niniwe mengajarkan kita untuk berbalik dari jalan yang salah, Maria mengingatkan kita untuk memilih apa yang sungguh penting, yaitu mendengarkan Tuhan. Pertobatan tanpa Sabda akan kosong, dan mendengarkan tanpa perubahan hidup juga tidak akan berbuah. Kedua-duanya harus berjalan bersama.

Di zaman kita sekarang, tantangannya bukan lagi kurangnya informasi, melainkan terlalu banyaknya hal yang membuat kita sibuk, kuatir, dan cemas. Seperti Marta, kita sering terjebak dalam urusan-urusan yang tidak jelek, bahkan baik, tetapi membuat kita lupa duduk bersama Tuhan. Kita bisa sibuk melayani Gereja, sibuk bekerja untuk keluarga, sibuk mengejar sukses, tetapi hati tidak tenang karena tidak pernah diam sejenak mendengar suara Tuhan yang lembut.

Hari ini, melalui teladan Maria, Bunda Rosario, kita diajak kembali kepada inti iman: merenungkan misteri hidup Yesus sambil berdoa, dan membiarkan Sabda itu membentuk hidup kita. Rosario bukan sekadar doa yang diulang-ulang, melainkan cara untuk belajar duduk di kaki Yesus bersama Maria, menatap Yesus dengan mata Bunda-Nya, mendengarkan Sabda-Nya, dan membiarkannya mengubah hati kita.

Saudara-saudari terkasih, mari kita belajar dari Niniwe untuk berani bertobat dengan sungguh, bukan hanya menyesal di bibir tetapi berbalik dalam perbuatan. Dan mari kita belajar dari Maria untuk memilih yang terbaik: mendengarkan Tuhan, karena hanya itu yang tidak akan diambil dari kita. Semoga Santa Perawan Maria, Ratu Rosario, menuntun kita untuk menemukan damai sejati dalam doa, dalam Sabda, dan dalam pertobatan yang nyata. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus yang penuh kasih, ajarilah aku seperti orang Niniwe yang berani bertobat, dan seperti Maria yang setia mendengarkan-Mu. Dalam kesibukan sehari-hari, tuntunlah hatiku memilih yang terbaik, agar hidupku selalu berakar dalam Sabda dan kasih-Mu. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Semua Yang Perlu Diketahui Tentang 1 Oktober Libur Nasional Hari Kesaktian Pancasila Dan Cuti Bersama Sisa Tahun 2025

Yo, gengs! Jadi, tanggal 1 Oktober itu dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Banyak orang nyari di Google: “Eh, 1...

More Articles Like This

Favorite Post