Wednesday, October 15, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 22 Oktober 2025 Lukas 12:39-48 dan Renungan Harian Katolik, Hari Rabu Biasa XXIX

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 22 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Rabu 22 Oktober 2025 merupakan Hari Rabu Biasa XXIX, Santa Salome, Wanita Pelayan Yesus, Santo Contardo Ferrini, Pengaku Iman, Santo Filipos, Hermes dan Severus, Uskup dan Martir, Santa Nunila dan Alodia, Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 22 Oktober 2025:

Bacaan Pertama: Roma 6:12-18

Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian.

Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana,supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa,untuk dipakai sebagai senjata kelaliman.

Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dahulu mati tetapi sekarang hidup. Serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata kebenaran.

Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana?Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia?

Sekali-kali tidak! Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu?

Bahwa kalian harus harus mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran?

Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa,tetapi sekarang kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 124:1-8

Ref: Pertolongan kita dalam nama Tuhan.

Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, – biarlah Israel berkata demikian -jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita,ketika manusia bangkit melawan kita,maka mereka telah menelan kita hidup-hidup,ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita.

Maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir menembus kita; telah mengalir melanda kita air yang meluap-luap itu.Terpujilah Tuhan yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!

Jiwa kita terluput seperti burung terlepas dari jerat penangkap,jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! Pertolongan kita dalam nama Tuhan,yang menjadikan langit dan bumi.

Bait Pengantar Injil: Matius 24:42a.44

Berjaga-jaga dan bersiap-siaplah, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.

Bacaan Injil: Lukas 12:39-48

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya.

Pada suatu ketika berkatalah Yesus kepada murid-murid-Nya,”Camkanlah ini baik-baik! Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang,ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.Hendaklah kalian juga siap-sedia,karena Anak Manusia akan datang pada saat yang tak kalian sangka-sangka.”

Petrus bertanya,”Tuhan, kami sajakah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan ini ataukah juga semua orang?”Tuhan menjawab,”Siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk membagikan makanan kepada mereka pada waktunya?

Berbahagialah hamba,yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya,ketika tuan itu datang.Aku berkata kepadamu:Sungguh, tuan itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Tetapi jika hamba itu jahat dan berkata dalam hatinya,’Tuanku tidak datang-datang.’Lalu ia mulai memukuli hamba-hamba lain, pria maupun wanita, dan makan minum serta mabuk,maka tuannya akan datang pada hari yang tidak disangka-sangkanya dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan tuan itu akan membunuh dia serta membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya,ia akan menerima banyak pukulan.Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan,ia akan menerima sedikit pukulan.

Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya. Dan barangsiapa dipercaya banyak,lebih banyak lagi yang dituntut daripadanya.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 22 Oktober 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini sabda Tuhan mengajak kita untuk menatap kehidupan dengan kesadaran baru: bahwa kita bukan lagi hamba dosa, melainkan hamba kebenaran; bukan lagi tawanan kebiasaan lama yang mengikat, tetapi manusia baru yang telah dihidupkan oleh kasih karunia Allah.

Dalam surat kepada umat di Roma, Santo Paulus berbicara dengan sangat jujur dan manusiawi. Ia tahu betapa kuatnya godaan untuk kembali ke hidup lama—hidup yang membiarkan dosa memegang kendali, hidup yang menuruti keinginan tubuh, hidup yang merasa bebas padahal sesungguhnya terikat. Paulus menyebutnya dengan istilah “menjadi hamba dosa.” Dan menariknya, ia tidak berbicara tentang dosa sebagai sesuatu yang abstrak, tapi sebagai kekuatan yang bisa menguasai manusia—bisa memerintah, bisa menuntut, bahkan bisa memperbudak.

Tetapi di saat yang sama, Paulus membawa kabar pembebasan: kalian bukan lagi hamba dosa, sebab kasih karunia Allah telah memerdekakan kalian. Kalian sekarang adalah hamba kebenaran. Di sini kita melihat paradoks yang indah: manusia yang benar-benar merdeka adalah manusia yang rela menyerahkan diri kepada Allah. Kebebasan sejati tidak terletak pada melakukan apa pun yang kita mau, melainkan pada kemampuan untuk memilih yang benar, memilih yang baik, memilih kasih.

Dan di sinilah Injil hari ini menyambung dengan kuat. Yesus berbicara tentang hamba yang setia—tentang kesetiaan yang sederhana, yang tampak dalam hal-hal kecil, dalam kesediaan berjaga dan melakukan tugas walau tuannya belum datang. Ada sesuatu yang dalam dari perumpamaan ini. Yesus tidak sedang menakut-nakuti murid-muridnya dengan ancaman “Anak Manusia akan datang secara tiba-tiba,” tetapi Ia sedang mengingatkan bahwa hidup kita ini sendiri adalah waktu berjaga. Bahwa setiap hari, setiap pekerjaan, setiap tanggung jawab adalah kesempatan untuk setia.

“Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang melakukan tugasnya,” kata Yesus. Di situ letak berkatnya—bukan pada hasil besar yang dicapai, tapi pada kesetiaan dalam menjalani apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita.

Mungkin kita sering berpikir: kapan Tuhan datang? Kapan waktunya? Tapi sebenarnya pertanyaan yang lebih penting adalah: dalam keadaan seperti apa Ia akan menemukan aku ketika Ia datang? Apakah aku sedang setia menjalani panggilanku sebagai orang tua, sebagai anak, sebagai pekerja, sebagai pelayan? Apakah aku hidup dengan integritas, dengan kasih, dengan kejujuran, walau tak ada yang melihat?

Yesus juga berkata, “Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya.” Kalimat ini bukan sekadar peringatan, tapi panggilan untuk bertanggung jawab. Kita semua, dengan cara masing-masing, telah menerima banyak: waktu, keluarga, kemampuan, kesempatan, bahkan hidup itu sendiri. Dan semua itu adalah kepercayaan dari Tuhan. Hidup bukan milik kita untuk dihabiskan sesuka hati, tetapi amanat untuk dijaga, diolah, dan dipersembahkan kembali kepada Dia.

Maka menjadi “hamba yang setia” bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dalam kesadaran penuh—bahwa setiap tindakan, setiap pilihan, setiap kata, bahkan hal kecil sekalipun, bisa menjadi persembahan kasih bagi Allah. Kesetiaan itu tumbuh bukan dari rasa takut akan hukuman, melainkan dari cinta kepada Dia yang lebih dulu mempercayai kita.

Saudara-saudari terkasih, dunia kita hari ini sering kali mengajarkan kebebasan tanpa arah, kesenangan tanpa tanggung jawab, kebiasaan untuk menunda hal-hal baik dengan alasan “masih ada waktu.” Tapi sabda Tuhan hari ini menegaskan: waktu terbaik untuk setia adalah sekarang. Saat ini. Karena kita tidak tahu kapan Tuhan datang—bukan hanya dalam makna akhir zaman, tapi juga dalam arti Ia hadir setiap hari, dalam wajah sesama, dalam situasi sederhana, dalam kesempatan kecil untuk berbuat baik.

Marilah kita belajar menyerahkan diri kepada Allah bukan sebagai kewajiban yang menekan, melainkan sebagai pilihan kasih yang membebaskan. Hidup di bawah kasih karunia berarti hidup dalam relasi yang jujur dan penuh kasih dengan Tuhan, yang mengubah kita dari dalam. Hidup sebagai hamba kebenaran berarti membiarkan Kristus bekerja melalui hidup kita—melalui kesetiaan kita, melalui cinta yang kita tanam di tengah dunia yang sering kali lupa akan kasih.

Semoga setiap hari kita mampu berkata dalam hati: “Tuhan, aku ingin menjadi hamba-Mu yang setia. Engkau telah memberiku banyak, maka aku ingin memberi kembali dengan hidupku.”
Dan ketika saatnya tiba, entah kapan pun itu, semoga Ia mendapati kita masih berjaga, masih melayani, masih mencintai. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia dalam hal-hal kecil, jujur dalam tugas sehari-hari, dan bersyukur atas kepercayaan-Mu. Jadikan aku hamba-Mu yang siap melayani dengan kasih, agar setiap langkah hidupku menjadi persembahan bagi-Mu yang telah lebih dulu mengasihiku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Indonesia Panas dari Pagi Sampai Malam Ini Penjelasan BMKG dan Cara Menghadapinya

Hai gaes! Belakangan ini cuaca di Indonesia tuh panasnya nggak ketulungan, dari pagi sampai malem kerasa gerah banget. Banyak...

More Articles Like This

Favorite Post