Minimalisme dikenal sebagai filosofi gaya hidup yang menekankan pengurangan barang-barang dan penyederhanaan ruang, baik fisik maupun mental.
Hal ini merupakan respons terhadap konsumerisme berlebihan dan lingkungan berantakan yang umum terjadi di masyarakat modern.
Secara umum, minimalisme telah terbukti memiliki dampak besar pada kesehatan mental, meningkatkan rasa tenang, kejernihan, dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa mengikuti filosofi minimalisme dan kesederhanaan sukarela memiliki manfaat psikologis yang jelas.
Joshua Hook, penulis utama studi dari University of North Texas, menyatakan, “Dalam masyarakat kita saat ini, kita sering terjebak untuk mengejar ‘lebih’.”
“Misalnya, lebih banyak uang, rumah yang lebih besar, mobil yang lebih bagus, dan sebagainya — dengan berpikir bahwa hal tersebut akan membuat kita bahagia,” lanjutnya.
” Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa mengurangi konsumsi dan fokus pada barang-barang material berhubungan dengan kebahagiaan yang lebih besar,” jelas Joshua Hook.
Ada beberapa manfaat kesehatan mental dalam menerapkan gaya hidup minimalis.
- Meningkatkan Suasana Hati
Gaya hidup minimalis dapat meningkatkan suasana hati dengan mengurangi stres dan kecemasan.
Lingkungan yang berantakan dapat membuat kita kewalahan, dan dengan menghilangkan kekacauan fisik, kita juga mengurangi kekacauan mental yang dapat meningkatkan suasana hati.
Penelitian juga menunjukkan bahwa lingkungan rumah yang terorganisir menghasilkan suasana hati yang lebih positif.
2. Meningkatkan Produktivitas dan Fokus
Selain itu, minimalisme membantu meningkatkan fokus dan produktivitas dengan menghilangkan kekacauan dan gangguan.
Ketika kita mengelilingi diri kita dengan sedikit barang, kita mengurangi kemungkinan teralihkan oleh barang-barang yang tidak perlu.
Kekacauan fisik juga menciptakan gesekan yang mengganggu perilaku positif.
Dengan menghilangkan gangguan tersebut, kita dapat mengarahkan energi dan sumber daya mental kita pada hal-hal yang penting.
3. Keamanan Keuangan
Gaya hidup minimalis juga mendukung keamanan keuangan/ finansial dengan mendorong pengeluaran yang bijaksana dan konsumsi yang sadar.
Dengan menjadi lebih sadar akan kebutuhan sebenarnya, kita dapat membuat keputusan yang tepat tentang pembelian dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijak.
Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mendukung nilai-nilai materialistis cenderung memiliki kekhawatiran keuangan yang lebih tinggi dan keterampilan pengelolaan uang yang lebih buruk.
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, kita dapat menghemat uang dan mencapai kebebasan finansial.
4. Mengurangi Rasa Kesepian
Selanjutnya, minimalisme juga membantu mengurangi rasa kesepian dengan mengalihkan fokus pada pengalaman, pertumbuhan pribadi, dan hubungan yang bermakna.
Kesuksesan yang diukur dari akumulasi materi dapat mengisolasi individu dari interaksi sosial yang bermakna.
Dengan mengurangi pengejaran harta benda, kita dapat menginvestasikan waktu dan energi untuk membangun hubungan sosial yang lebih mendalam.
5. Menciptakan Rasa Bersyukur
Akhirnya, gaya hidup minimalis menciptakan rasa syukur dan kesejahteraan yang lebih besar dengan menciptakan ruang yang mendorong ketenangan dan harmoni.
Dalam sebuah penelitian, individu yang menganut gaya hidup minimalis melaporkan berbagai dampak positif pada kesejahteraan mereka.
Temuan ini memperkuat gagasan bahwa pendekatan yang disengaja dan penuh kesadaran terhadap konsumsi dan kepemilikan dapat memberikan efek positif yang lebih besar daripada sekadar membuat hidup menjadi lebih mudah.
Secara keseluruhan, gaya hidup minimalis tidak hanya tentang mengurangi barang-barang, tetapi juga tentang perubahan pandangan dan menciptakan perubahan yang berarti dalam hidup kita.
Dengan mengurangi konsumsi, menghilangkan kekacauan, dan mengutamakan hubungan dan pengalaman, kita dapat mencapai kesehatan mental yang lebih baik dan kebahagiaan yang lebih besar.
