Belakangan di TikTok sama Twitter/X, banyak banget nongol tiga kalimat ini:
- “Who do you call when the police murders”
- “All Cops Are Bastards (ACAB)”
- Versi kocaknya: “All Cops Are Best Friend(s)”
Sekilas keliatan kayak random kata doang, tapi ternyata ada history dan arti dalem banget di baliknya. Yuk kita bedah satu-satu biar gak salah kaprah.
“Who Do You Call When The Police Murders” – Artinya Apa?
Kalau diterjemahin, simpel aja: “Kalau polisi yang ngebunuh, lo mesti telpon siapa?”
Tapi kalimat ini bukan soal nomor darurat 110, bro. Ini tuh pertanyaan retoris yang biasa muncul di poster demo, mural jalanan, sampe spanduk protes. Pesannya jelas: kalau aparat yang seharusnya jaga masyarakat malah jadi pelaku kekerasan, rakyat harus minta tolong ke siapa?
Frasa ini udah dipake di banyak gerakan sosial, dari protes Hong Kong sampe kampanye di Amerika. Akademisi juga nyatet kalimat ini sebagai simbol lawan kekerasan negara.
ACAB – “All Cops Are Bastards” dari Penjara ke TikTok
Nah, ini yang paling sering bikin rame. ACAB alias “Semua polisi brengsek” emang kasar, tapi punya sejarah panjang.
- Awalnya nongol di Inggris awal abad 20, jadi grafiti di penjara.
- Ngetop lagi di era punk & skinhead tahun 70–80an.
- Meledak global pas protes Black Lives Matter tahun 2020.
Biar aman dari sensor, orang kadang nulis pake kode 1312 (urut alfabet A-C-A-B).
Tapi… slogan ini gak selalu diterima. Di Spanyol misalnya, tas bertulisan “All Cats Are Beautiful” aja pernah disita polisi gara-gara dianggap kode ACAB.
Di stadion bola Eropa juga sering kena razia spanduk. Bahkan organisasi ADL masukin ACAB ke list “hate symbols”, yang bikin debat panjang.
Dari Kasar ke Kocak: “All Cops Are Best Friend(s)”
Nah kalau ini versi meme-nya. Ada dua alasan kenapa plesetan ini muncul:
- Biar lucu – kata “bastards” diganti “best friends” biar ngakak.
- Biar aman algoritma – kata kasar suka di-take down TikTok/IG, jadi diganti biar tetep lolos moderasi.
Alhasil, di FYP sering keliatan tulisan ini di hashtag, caption, sampe kaos & stiker jualan online.
Intinya bukan gerakan politik serius, cuma strategi netizen supaya tetep bisa nyindir tapi gak kena banned.
- “Who do you call when the police murders” → kritik sosial, mempertanyakan aparat yang justru jadi pelaku.
- “ACAB” → slogan tua, keras, punya sejarah panjang dari grafiti penjara sampe demo global.
- “All Cops Are Best Friend(s)” → plesetan kocak, lahir dari humor + trik ngeles dari algoritma.
Jadi kalau liat frasa-frasa ini di FYP, jangan cuma ketawa doang—ada makna serius, sejarah panjang, tapi juga ada unsur kreativitas warganet biar tetep bisa ngomong real talk tanpa kena sensor.
