Yogyakarta lagi-lagi diguncang kabar duka, guys. Minggu pagi, 31 Agustus 2025, Rheza Sendy Pratama – mahasiswa kece prodi Ilmu Komunikasi AMIKOM Jogja angkatan 2023 – berpulang di usia 21 tahun. 

Kabar ini cepet banget viral, bukan cuma karena usia Rheza yang masih muda, tapi juga karena momen kepergiannya bertepatan sama ricuh yang sempet panas di sekitar Mapolda DIY.

Rheza, lahir 18 Januari 2004, dikenal aktif banget di lingkaran mahasiswa AMIKOM. Kampusnya pun sampe bikin postingan duka resmi di IG @amikomjogja.

Banyak temen yang bilang kalau dia sosok humble, enerjik, dan punya potensi gede banget di dunia komunikasi. Sayangnya, perjalanan hidupnya harus berhenti terlalu cepat.

📌 Kronologi Singkat

• Sabtu malam (30 Agustus 2025): Rheza pamit ke bapaknya buat nongkrong santai alias “ngopi” di kawasan Tugu Jogja.
• Menjelang pagi (31 Agustus 2025): Di sekitar Mapolda DIY lagi panas, aparat pake gas air mata buat bubarin massa.
• Versi teman kampus: Rheza sempet naik motor bareng temennya, tapi di tengah kekacauan diduga jatuh dan tertinggal. Dia akhirnya ditemukan tergeletak.
• RSUP Dr. Sardjito: Keluarga dapet kabar kalau Rheza dibawa ke sana “karena terpapar gas air mata.” Tapi pas orang tua nyampe, kondisi udah nggak tertolong lagi. Jam kematian disebut sekitar pukul 07.00 WIB.
• Pemakaman: Hari itu juga, jenazah langsung dimakamkan di Mlati, Sleman, penuh suasana haru dan doa dari keluarga serta teman-teman.

❓ Publik Bertanya: “Rheza Meninggal Karena Apa?”

Nah, di sinilah misterinya, gengs. Sampai malamnya, belum ada kepastian resmi dari pihak berwenang. Tapi ada beberapa versi yang udah rame di publik:

• Versi keluarga: Ada luka memar, bekas injakan sepatu, sampai dugaan patah leher. Keluarga nolak autopsi, jadi info medis resmi belum ada.
• Versi teman & LSM: Forum BEM se-DIY plus LBH Jogja bilang Rheza bisa jadi korban kekerasan aparat di tengah ricuh.
• Versi aparat: Polda DIY ngaku memang ada pembubaran massa pakai gas air mata, tapi detail soal Rheza masih belum mereka rilis.

🎓 Suara Kampus & Komunitas

• AMIKOM Jogja: Udah bikin pernyataan resmi, ngasih dukungan ke keluarga, dan minta polisi buka fakta transparan.
• Forum BEM se-DIY: Nggak tinggal diam, mereka desak investigasi independen biar kasus ini nggak dianggap sekadar insiden biasa.
• LBH & LSM Jogja: Menegaskan kalau hak hidup adalah hal utama yang harus dilindungi, bahkan pas ada aksi massa sekalipun.

Kisah Rheza bikin kita semua mikir ulang soal keamanan mahasiswa di ruang publik. Dia berangkat cuma buat nongkrong, tapi pulang nggak pernah lagi.

Pertanyaan soal apa yang sebenernya terjadi masih ngegantung.

Satu hal yang pasti, suara teman, kampus, dan komunitas udah nyatu: kebenaran harus diungkap, biar kepergian Rheza nggak jadi sekadar angka statistik.

Rest in peace, Rheza. Semoga perjuangan teman-teman yang masih di sini bisa jadi jawaban atas misteri yang belum terungkap.