Kalau kamu sering nongkrong di media sosial dan ngikutin berita tentang Palestina, pasti udah nggak asing lagi deh sama kata “martyred”. Biasanya muncul di caption foto, daftar korban, atau postingan duka cita buat para pejuang dan warga sipil yang meninggal karena serangan Israel.
Tapi gara-gara kata ini sering banget dipakai, banyak netizen Indonesia jadi penasaran:
👉 “Sebenarnya arti martyred itu apa sih?”
👉 “Apakah sama kayak kata gugur, tewas, atau syahid?”
👉 “Dan kenapa sih harus pakai kata itu, bukan kata lain?”
Nah, biar nggak salah paham, yuk kita bahas bareng-bareng arti dan makna di balik kata ini — termasuk asal-usul dan kenapa istilah ini bisa punya makna emosional dan politis yang dalam banget.
🔍 Makna Asli: Yuk, Lihat dari Kamus Dulu
Kata dasarnya itu “martyr”, yang dalam kamus besar kayak Merriam-Webster atau Cambridge artinya:
“Seseorang yang mati atau menderita demi keyakinan atau perjuangannya.”
Kalau bentuk katanya jadi “martyred”, itu berarti “meninggal sebagai martir”.
Jadi bukan cuma sekadar “meninggal dunia” doang ya, tapi ada unsur pengorbanan karena keyakinan di situ — entah itu keyakinan agama, politik, atau kemanusiaan.
☪️ Nyambung Banget Sama Istilah “Syahid” dalam Islam
Nah, di sinilah letak koneksinya. Dalam ajaran Islam, ada istilah “syahid” (شَهِيد) yang maknanya super mulia.
Secara harfiah, syahid berarti “saksi”. Tapi seiring waktu, kata ini jadi gelar kehormatan buat mereka yang meninggal karena membela agama, tanah air, atau keluarga.
Makanya dalam konteks Palestina, baik warga sipil maupun pejuang yang gugur akibat serangan Israel sering disebut sebagai syuhada (jamak dari syahid).
Nah, di level internasional, istilah “martyred” ini jadi padanan kata dari “syahid”. Para aktivis pro-Palestina dan media luar juga sering banget pakai istilah ini supaya maknanya tetap terasa kuat dan penuh penghormatan.
🕊️ Kenapa Harus “Martyred”, Bukan “Killed” atau “Died”?
Pemilihan kata ini tuh bukan asal pilih, guys. Ini bagian dari cara membangun narasi perjuangan. Nih, beberapa alasannya:
💪 1. Menunjukkan Pengorbanan
Kata martyred bikin kematian mereka nggak terdengar sia-sia.
Bukan cuma “terbunuh” atau “meninggal”, tapi gugur demi perjuangan — ada nilai suci di situ.
🕯️ 2. Bentuk Kehormatan
Menurut laporan Al Jazeera, orang-orang di Gaza dan Tepi Barat pakai istilah ini buat kasih penghormatan tertinggi pada mereka yang gugur.
It’s like saying, “Mereka bukan korban biasa, tapi pahlawan.”
🧠 3. Membangun Narasi Perlawanan
Kata ini bikin yang gugur dilihat sebagai simbol perjuangan, bukan cuma angka statistik dalam perang.
Itu kenapa istilah ini punya power emosional yang besar banget.
🌐 Sampai Pengaruhi Kebijakan Sosial Media, Lho!
Efeknya bahkan sampai ke dunia digital.
Menurut Reuters, Meta (perusahaan induk Facebook & Instagram) di tahun 2024–2025 sempat ubah kebijakan mereka:
Sekarang mereka nggak langsung nge-ban kata “shaheed”, tapi akan lihat dulu konteksnya sebelum dihapus.
Artinya, dunia mulai peka dan ngerti bahwa istilah ini bukan sekadar kata, tapi simbol penghormatan dan perjuangan bagi rakyat Palestina.
Jadi, simpelnya:
“Martyred” = “Syahid”
Arti harfiahnya adalah meninggal karena memperjuangkan sesuatu yang diyakini benar.
Kalau kamu lihat kata ini di media sosial, itu bukan sekadar kata duka — tapi bentuk penghormatan buat mereka yang berjuang sampai akhir demi tanah air, keadilan, dan kemanusiaan. 🇵🇸✨