Wednesday, April 30, 2025

Aura Cinta Ngotot di Depan Dedi Mulyadi: Udah Ngaku Miskin, Masih Mau Gaya?

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Gengs, makin panas nih pembahasan tentang debat antara Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sama remaja asal Bekasi, Aura Cinta. Banyak netizen bilang, Aura ini bukannya kalem, malah terkesan songong alias sok banget.

Awal Mula Debat: Aura datang ke acara bareng ibunya dan warga lain, yang baru digusur dari rumah di bantaran Sungai Bekasi. Awalnya dia mau minta keadilan soal penggusuran rumah mereka yang katanya tanpa musyawarah. Tapi dari situ, pembahasan malah meluas ke topik larangan acara perpisahan sekolah.

Kenapa Aura Dibilang Songong? Ini Alasannya:

1. Udah Ngaku Miskin, Tapi Ngotot Mau Acara Gaya

Aura terang-terangan bilang kalau keluarganya miskin. Tapi anehnya, dia tetep maksa mau ada acara perpisahan sekolah yang jelas-jelas butuh biaya.

Dedi Mulyadi langsung nyentil:

“Rumah aja di bantaran kali, tinggal numpang di tanah negara, tapi pengen ada acara wisuda? Lah logikanya di mana?”

Di situ Aura malah kekeh bilang, acara perpisahan itu penting banget buat kenangan. Padahal, menurut Dedi, logika sederhananya: kalau hidup susah, ya utamain kebutuhan primer dulu, kayak papan, pendidikan, masa depan — bukan malah mikirin pesta.

2. Bela Diri Pakai Alasan ‘Mental Anak’

Ibunya Aura pun setuju bayar Rp1 juta buat acara perpisahan dengan alasan membangun mental anak. Tapi Dedi balik ngegas:

“Membangun masa depan itu bukan dari acara seremonial, Nong. Itu dari pendidikan dan kerja keras.”

Banyak netizen merasa Aura dan keluarganya mencari pembenaran buat sesuatu yang seharusnya nggak jadi prioritas. Bukannya fokus beresin hidup, malah sibuk gaya-gayaan.

3. Ngelawan Logika Gubernur dengan Alasan ‘Kenangan’

Aura terus-terusan maksa soal kenangan: katanya kalo ga ada perpisahan, memori masa sekolah berasa kosong.

Padahal, Dedi udah kasih tahu: “Kenangan itu tercipta dari proses belajar tiga tahun, bukan dari satu hari perpisahan.”

Maksa banget kan? Sampai-sampai banyak yang bilang Aura terlalu keras kepala, padahal argumennya muter-muter.

4. Sok Speak Up, Tapi Nggak Tahu Prioritas

Waktu Dedi tanya tentang konsekuensi tinggal di tanah negara (harusnya bayar sewa atau pajak), Aura malah balikin alasan: “Saya miskin, Pak.”

Dedi langsung bantai halus tapi pedes:

“Kalau kamu miskin, jangan sok kaya. Orang miskin itu harus prihatin, irit, dan fokus ke masa depan, bukan gaya-gayaan!”

Makjleb, men!

Intinya:
Banyak netizen yang bilang Aura kelihatan songong karena dia:

  • Ngakunya miskin tapi maksa gaya.
  • Nggak mau ngerti posisi ekonomi keluarganya.
  • Pengen haknya dihormati, tapi lupa kewajiban dan realita.
  • Ngelawan terus, padahal argumennya lemah dan cenderung emosional.

Bahkan ada komentar netizen yang cukup pedes:

  • “Isi omongannya kosong, cuma kelihatan sombong.”
  • “Udah miskin, tapi pengen kayak anak sultan.”
  • “Pinter debat versi TikTok, tapi lupa realita hidup.”

Dedi Mulyadi tetep kukuh pada keputusan: acara perpisahan dan study tour dihapus, demi keringanan semua orangtua, bukan buat gaya-gayaan. Kalau mau perpisahan? Silakan nongkrong pribadi, tanpa embel-embel nama sekolah, tanpa narik iuran dari siswa lain.

Pelajaran buat kita semua: Jangan mentang-mentang bisa speak up terus ngerasa bener. Speak up itu perlu, tapi harus paham posisi, logika, dan realita.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Ramaikan HAKIN 2025 Hari Keterbukaan Informasi Nasional Pakai Twibbon Gaul di Tanggal 30 April 2025

Lo udah pada tau belum nih, tanggal 30 April 2025 kita bakal ngerayain yang namanya Hari Keterbukaan Informasi Nasional...

More Articles Like This

Favorite Post