Selasa, Oktober 22, 2024

Sob, Jangan Lewatkan Bacaan Injil Katolik Lengkap Renungan Harian Katolik Hari Sabtu 15 Juni 2024

Must Read
2/5 - (1 vote)

Bacaan I – 1Raj 19:19-21

Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.

Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: “Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau.” Jawabnya kepadanya: “Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu.”

Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.

Demikianlah Sabda Tuhan

Syukur Kepada Allah

Mzm 16:1-2a.5.7-8.9-10

Miktam. Dari Daud. Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung. Aku berkata kepada TUHAN: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!”
Ya TUHAN, Engkaulah bagian warisanku dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan bagian yang diundikan kepadaku.
Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.

Bacaan Injil – Mat 5:33-37

Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar;

janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun.

Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

Demikianlah Injil Tuhan

Terpujilah Kristus

Renungan Harian Katolik 15 Juni 2024

Hai guys, hari ini kita bakal ngobrolin Renungan Harian Sabtu, 15 Juni 2024. Bacaan Injil hari ini diambil dari Matius 5:33-37 yang ngomongin tentang “Jangan sekali-kali bersumpah.”

Dulu, Tuhan nyuruh Elia buat pergi dari gunung Horeb buat ketemu sama Elisa bin Safat. Nama Elisa itu artinya “Allah adalah keselamatanku.” Rumah Elisa ada di Abel-Mehola, di sebelah utara Lembah Yordan.

Jadi, Elia pake jubahnya buat diserahkan ke Elisa, itu semacam simbol bahwa kuasa dan wewenang Elia, si nabi yang bakal pensiun, sekarang ada di tangan Elisa yang lebih muda. Nah, Elisa lagi sibuk bajak sawah saat terima jubah itu. Dia langsung ngerti kalau itu tugas dari Tuhan buat ikut dan melayani Elia. Tapi sebelum itu, dia minta izin buat pamitan sama orang tua dan keluarganya dulu.

“Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu”. Awalnya, tanggapan Elia yang rada ketus mungkin bikin kita bingung, padahal permintaan Elisa wajar banget. Tapi, ternyata di budaya Timur, cara pamitan itu bisa makan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Elia anggap itu buang-buang waktu.

Setelah dapet izin, Elisa balik ke rumah, sembelih lembu yang biasa dipake bajak, terus masak pake kayu bajak yang biasa dia pake. Itu tanda syukur Elisa atas izin dari Elia dan juga buat menghormati Elia. Plus, itu juga semacam pesta perpisahan. Secara rohani, pesta ini dalam banget maknanya, guys. Elisa bener-bener serius dan total nanggepin panggilan Tuhan.

Elisa rela ninggalin harta, pekerjaan, dan keluarganya buat ikut Tuhan. Abis itu, dia siap ikut Elia dan jadi pelayannya dengan setia. Jadi, tugas pertama Elia dari Tuhan di Gunung Horeb udah kelar, yaitu nyiapin penerus pelayan nabi di diri Elisa setelah Elia diangkat ke surga.

Injil hari ini ngajak kita buat jujur, guys. Kalo ya bilang ya, kalo nggak bilang nggak. Dimana kita bisa nemuin kebenaran? Bahkan di pengadilan aja kadang ada saksi yang bohong. Padahal mereka udah disumpah buat ngomong kebenaran. Malah ada orang yang sengaja nerima kesaksian palsu itu sebagai kebenaran.

Dalam bacaan ini, Perjanjian Lama ngejelasin pentingnya integritas umat buat nggak bersumpah palsu (ayat 33). Bersumpah itu sama aja kayak ngajak Tuhan buat masuk ke dalam kesepakatan kalau yang kita bilang itu benar. Bersumpah palsu berarti ngeklaim kalau Tuhan bakal ngebenerin kita padahal kita bohong. Itu sama aja kayak ngejebak Tuhan buat ngebenerin diri kita. Jadi kayak bikin Tuhan pembohong.

Karena banyak yang nyalahgunain sumpah buat ngebenerin diri sendiri, Yesus tegaskan kalau pengikut-Nya nggak perlu bersumpah. Kalo ditanya soal kebenarannya, cukup bilang ya kalo ya, nggak kalo nggak (ayat 37).

Pengikut Tuhan nggak punya hak buat ngeklaim Tuhan bakal bela dirinya (ayat 34-36). Janji Tuhan buat ngebela anak-anak-Nya itu anugerah. Artinya, pengikut Tuhan harus hidup dengan kata-kata yang bener, baik “ya” maupun “nggak” udah cukup jadi jaminan kebenaran.

Di zaman sekarang, informasi bisa nyebar secepat kilat ke seluruh dunia. Tapi informasi itu kadang bisa sangat menyesatkan, penuh penipuan dan kebohongan yang dibungkus kata-kata dan gambar menarik biar diterima sebagai kebenaran.

Anak Tuhan harus lawan kebohongan kayak gitu. Caranya, dengan berkata benar, bersikap, dan bertindak benar juga.

Renungan: Integritas Kristen itu terlihat ketika mulut sejalan sama hati, dan tingkah laku selaras sama perkataan.

Santa Germana Cousin, Perawan Kudus

Germana Cousin lahir tahun 1579 di desa Pibrak, Prancis. Hidupnya dari kecil udah nggak mudah, guys. Ibunya meninggal waktu dia masih bayi, dan dari situ Germana jadi anak yang sakit-sakitan. Dia kena sakit paru-paru dan tangan kanannya lumpuh.

Pas ayahnya nikah lagi, nasib Germana makin nggak enak. Ibu tirinya jahat banget, dia diperlakukan kayak bukan anak. Germana nggak boleh main sama adik-adiknya, tidurnya di kandang domba atau bawah tangga, sering kedinginan dan kelaparan. Padahal, tiap hari dia rajin banget jagain domba-domba ayahnya.

Tapi meski hidupnya berat, Germana selalu dekat sama Tuhan. Dia rajin banget misa dan doa tiap hari. Bahkan kalau nggak ada yang jagain domba, dia tinggalin aja di padang rumput demi bisa ikut misa dan terima Tubuh Tuhan. Dia percaya banget Tuhan bakal lindungin dia dari segala yang jahat. Selain itu, Germana juga suka kumpulin anak-anak sekolah buat cerita tentang Yesus dan Bunda Maria.

Germana meninggal tahun 1601 waktu umurnya baru 22 tahun. Nggak ada yang tahu kapan dia meninggal, bahkan keluarganya sendiri. Pagi-pagi dia ditemukan nggak bernyawa di tempat tidurnya di bawah tangga rumah. Malam sebelum kematiannya, dua imam lihat pawai besar gadis-gadis menuju rumah Germana, yang ternyata tanda kesucian dirinya.

Selama 43 tahun nggak ada kejadian luar biasa di kubur Germana. Tapi waktu keluarganya buka lagi kubur itu, mereka kaget banget karena tubuh Germana masih utuh dan segar. Sejak itu banyak mukjizat terjadi di kubur Germana. Tahun 1867, Germana dinyatakan sebagai orang kudus karena kesabarannya menanggung penderitaan.

Doa Penutup

Bapa, Engkau tahu isi hatiku, bersihkanlah dari segala noda dan niat jahat. Pakailah aku sebagai alat-Mu agar bisa berbuat baik dan berguna bagi orang lain dan masyarakat. St. Ireneus, doakanlah aku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Cara Mengobati Sariawan: Atasi Luka di Mulut dengan Cepat

Cara mengobati sariawan - Sariawan, si pengganggu kecil yang suka bertengger di mulut, seringkali datang tanpa diundang. Rasanya...

More Articles Like This

Favorite Post