Selasa, Oktober 22, 2024

TERLENGKAP Teks Misa Sesuai Kalender Liturgi Pada Minggu 16 Juni 2024 Hari Biasa XI Lengkap Renungan Harian Katolik

Must Read
3/5 - (2 votes)

Teks Misa Minggu 16 Juni 2024 Hari Biasa XI – Renungan Harian Katolik

Yuk, simak teks Misa Minggu 16 Juni 2024 ini.

Teks ini buat Hari Biasa XI tahun B, lengkap dengan renungan harian Katolik.

Ikuti Misa hari Minggu ini dengan penuh iman.

Persiapan: Petugas Liturgi kumpul di sakristi. Lilin bernyala di meja perayaan, salib, Alkitab untuk bacaan, dan buku nyanyian siap. Untuk suasana khusyuk, matikan alat komunikasi ya.

Mulai Misa:

01. TANDA SALIB DAN SALAM

Pemimpin (P): Dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Umat (U): Amin. P: Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U: Sekarang dan selama-lamanya.

02. KATA PEMBUKA

P: Hari ini kita rayakan Minggu Kesebelas dalam Masa Biasa. Tema hari ini tentang pertumbuhan iman. Yuk, pupuk iman kita supaya tumbuh kokoh. Di bacaan pertama, Tuhan yang tanamkan iman di hati kita. Sama seperti pohon yang nggak berbuah ditebang, kita yang nggak berbuah juga akan binasa. Bacaan kedua, Paulus ngajak kita semua bertahan dalam iman. Akhirnya kita semua akan menghadap Tuhan dan pertanggungjawabkan perbuatan kita. Bacaan Injil, Yesus kasih tahu kita bagaimana iman harus bertumbuh seperti benih yang ditabur dan menghasilkan buah buat yang lain.

03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN

P: Mari kita akui dosa kita, terutama karena meragukan kehadiran Tuhan dalam hidup kita. Minta ampun biar hati kita layak merayakan Sabda ini. U: Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P: Semoga Allah memandang kita, memberikan pengampunan dosa dan damai sejahtera. U: Amin.

04. MENYANYIKAN LAGU KEMULIAAN

P: Kemuliaan kepada Allah di surga. U: Dan damai di bumi kepada orang yang berkenan pada-Nya. P: Kami memuji Dikau. U: Kami meluhurkan Dikau. P: Kami menyembah Dikau. U: Kami memuliakan Dikau. P: Kami bersyukur kepada-Mu, karena kemuliaan-Mu yang besar. U: Ya Tuhan Allah, raja surgawi, Allah Bapa yang Mahakuasa. P: Ya Tuhan Yesus Kristus, Putera yang tunggal. U: Ya Tuhan Allah, Anak Domba Allah, Putera Bapa. P: Engkau yang menghapus dosa dunia, kasihanilah kami. U: Engkau yang menghapus dosa dunia, kabulkanlah doa kami. P: Engkau yang duduk di sisi Bapa, kasihanilah kami. U: Karena hanya Engkaulah kudus. P: Hanya Engkaulah Tuhan. U: Hanya Engkaulah Mahatinggi, ya Yesus Kristus. P: Bersama dengan Roh Kudus. U: Dalam kemuliaan Allah Bapa. Amin.

05. DOA PEMBUKA

P: Mari kita berdoa. [hening sejenak] Ya Tuhan, terima kasih atas rahmat iman yang Kau tanamkan di hati kami lewat orangtua dan orang-orang dekat. Yesus ajarkan kami untuk membina iman dengan tekun, supaya iman kami bisa tumbuh. Semoga kami selalu berusaha memelihara iman dengan tekun, agar bisa dihantar ke keselamatan kekal. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, bersama Dikau, dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U: Amin.

06. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN

P: Mari kita buka hati untuk dengar Sabda Tuhan, biar Sabda-Nya jadi pelita iman kita dan penuntun jalan hidup kita.

07. BACAAN PERTAMA (Yeh. 17:22-24)

L: Bacaan dari Kitab Yehezkiel. Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku sendiri akan mengambil sebuah carang dari puncak pohon aras yang tinggi dan menanamnya; Aku mematahkannya dari pucuk yang paling ujung dan yang masih muda dan Aku sendiri akan menanamnya di atas sebuah gunung yang menjulang tinggi ke atas; di atas gunung Israel yang tinggi akan Kutanam dia, agar ia bercabang-cabang dan berbuah dan menjadi pohon aras yang hebat; segala macam burung dan yang berbulu bersayap tinggal di bawahnya, mereka bernaung di bawah cabang-cabangnya. Maka segala pohon di ladang akan mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, merendahkan pohon yang tinggi dan meninggikan pohon yang rendah, membuat pohon yang tumbuh menjadi layu kering dan membuat pohon yang layu kering bertaruk kembali. Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan akan membuatnya.” Demikianlah Sabda Tuhan. U: Syukur kepada Allah.

08. MENDARASKAN MAZMUR TANGGAPAN

Refren (Mzm. 92:2) Betapa baiknya menyanyi dan memuji-Mu ya Tuhan

Mzm. 92:2-3,13-14,15-16

Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam. (Refren)

Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. (Refren)

Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. (Refren)

09. BACAAN KEDUA (2 Kor. 5:6-10)

L: Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Umat di Korintus. Saudara-saudari, hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan. Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

Demikianlah Sabda Tuhan. U: Syukur kepada Allah.

10. ALLELUIA (Mrk 4:31-32)

P: Alleluia U: Alleluia P: Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi. Apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dan menghasilkan buah berlimpah. U: Alleluia

11. INJIL (Mrk. 4:26-34)

P: Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Lalu kata Yesus: “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.” Kata-Nya lagi: “Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. P: Demikianlah Injil Tuhan. U: Terpujilah Kristus.

12. RENUNGAN SINGKAT

Injil tadi bicara tentang Kerajaan Allah. Kita nggak bisa bayangkan Kerajaan Allah ada di tempat tertentu dengan struktur pengurus tertentu. Kerajaan Allah itu lebih ke situasi atau suasana. Di mana Allah hadir atau di mana Sabda Allah bertumbuh, di situlah Kerajaan Allah ada. Ketika kita hidup sesuai Sabda Allah, kita hadirkan Allah dan Kerajaan-Nya di tengah kita. Dalam bacaan Injil tadi, Yesus pakai dua perumpamaan untuk gambarkan Kerajaan Allah. Keduanya pakai benih yang ditabur lalu tumbuh dan menghasilkan. Benih pertama menghasilkan bulir yang kemudian dipanen, dan benih kedua menghasilkan tempat tinggal atau tempat perlindungan bagi yang lain. Perumpamaan ini ajak kita untuk lakukan dua hal terkait iman kita. Pertama, kita mesti memelihara iman kita supaya bisa tumbuh dengan baik. Orang yang menanam benih, pasti akan perhatikan benih tersebut. Namun, benih juga harus kokoh supaya bisa tumbuh dan kemudian menghasilkan buah yang diharapkan. Iman yang kokoh hanya bisa didapat dengan pemeliharaan yang baik. Kedua, iman itu harus berguna bagi sesama. Benih itu nggak bisa hanya tumbuh dan jadi besar. Ia harus menghasilkan bulir atau cabang yang berguna bagi yang lain. Kita hidup bersama orang lain. Iman yang hidup akan nyata dalam perbuatan atau relasi kita dengan sesama. Kita nggak bisa hanya berdoa, lalu nggak peduli dengan sesama; atau menjauhi, memusuhi sesama. Sama seperti Yesus yang berkorban bagi kita, iman kita kepada Tuhan harus bikin kita berguna bagi sesama. Selamat membangun iman yang kokoh dan saling menolong sebagai wujud iman kita.

13. HENING 14. SYAHADAT

P: Mari tanggapi Sabda Tuhan dan ungkapkan iman kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P: Saudara-saudari, iman hanya bisa bertumbuh kalau kita selalu dekat dengan Tuhan. Tuhan akan buka jalan saat kita temui tantangan dan putus asa. Mari sampaikan doa-doa kita kepada-Nya. P: Bagi pelayanan dan petugas Gereja di paroki dan stasi kita. Semoga mereka selalu sehat dan Roh Kudus mendorong mereka jalankan tugas dengan semangat cinta kasih dan pengabdian ikhlas. Marilah kita mohon…. P: Bagi panggilan kaum muda. Kita doa semoga makin banyak kaum muda yang berani jawab panggilan Tuhan dan baktikan diri total bagi karya Tuhan, sebagai imam, biarawan, biarawati. Semoga kita dorong anak-anak kita jawab panggilan ini. Marilah kita mohon…. P: Bagi keluarga-keluarga yang alami masalah berat. Mari doa bagi keluarga-keluarga yang alami masalah berat, yang ancam keutuhan keluarga. Semoga Tuhan tunjukkan jalan terbaik untuk selesaikan masalah mereka, dan pulihkan keutuhan keluarga mereka. Marilah kita mohon…. P: Bagi kita semua. Semoga kita selalu berusaha pertahankan dan pelihara iman kita dengan setia, agar bisa jadi seperti pohon yang hasilkan buah baik bagi sesama. Marilah kita mohon…. P: Kita hening sejenak untuk doa dan permohonan pribadi masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P: Ya Bapa, banyak yang ingin kami sampaikan ke hadirat-Mu, namun kami yakin, Engkau sudah tahu semuanya. Semoga Engkau berkenan kabulkan doa-doa kami ini, sebab semua ini kami sampaikan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. U: Amin.

16. KOLEKTE

[Selanjutnya ada pengumpulan kolekte sebagai wujud cinta kepada Sabda dan sesama yang kekurangan, diiringi lagu yang sesuai. Kolekte dikumpulkan lalu dihantar dan diletakkan di depan mimbar] diiringi lagu persembahan bernada Syukur kepada Tuhan atau Ajakan Berbagi.

17. DOA PUJIAN

[Sesudah Kolekte, Pemimpin membawakan Doa Pujian sambil berdiri di depan umat, menghadap altar, dan umat berdiri] P: Saudara-saudari, setelah menyadari karya keselamatan Allah bagi hidup kita, mari puji Dia: Terpujilah Engkau di Surga. U: Terpujilah Engkau di Surga. P: Allah Bapa yang maharahim, kami puji nama-Mu, karena Engkau angkat kami jadi putra-putri-Mu. Maka kami puji Engkau: U: Terpujilah Engkau di Surga. P: Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau pelihara kami dengan menyediakan segala yang kami butuhkan untuk hidup. Maka kami puji Engkau: U: Terpujilah Engkau di Surga. P: Ketika kami berdosa dan menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak biarkan kami binasa. Sebaliknya, Engkau dekati kami dalam diri Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau bebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami puji Engkau: U: Terpujilah Engkau di Surga. P: Engkau utus Roh Kudus untuk bimbing dan dampingi hidup kami, dan jadikan kami anak-anak terang. Maka kami puji Engkau: U: Terpujilah Engkau di Surga. P: Maka, ya Bapa, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat], dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami lambungkan madah pujian bagi-Mu dengan bernyanyi: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua kemungkinan:

18A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju altar untuk persiapkan komuni. Ia bentangkan kain korporale di atas altar dan ambil Sakramen Mahakudus dari tabernakel, letakkan di atas kain korporale. Sesudah persiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, pemandu/pengantar bersama pelayan dan umat beriman berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu, Pemimpin ajak umat nyanyikan lagu Bapa Kami sambil berdiri. P: Saudara-saudari, meski kita tidak merayakan Ekaristi, kita bisa sambut Komuni Kudus. Yuk, siapkan hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

19A. BAPA KAMI Berdiri

P: Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran Ilahi, mari kita berdoa. U: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Sesudah doa Bapa Kami, bisa juga diadakan Salam Damai.

20A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin ajak Umat: P: Mari kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang terdekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu tunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata: P: Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat: Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya. Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama. U: Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh. Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang sambut komuni, seraya berkata: P: Tubuh Kristus. U: Amin.

Penyambutan komuni diiringi nyanyian komuni.

18B. Cara B. TANPA KOMUNI

P: Pada perayaan ini kita tidak sambut Komuni kudus. Meski begitu, mari kita hayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan dalam hati kita masing-masing.

19B. BAPA KAMI Berdiri

P: Saudara-saudari terkasih, kita sudah dipersatukan oleh iman yang sama. Sebagai Putra-Putri Bapa yang satu dan sama, mari kita berdoa sebagaimana diajarkan oleh Putra-Nya sendiri. U: Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Bisa dilakukan Salam Damai. P: Mari kita saling memberikan salam damai. Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari yang terdekat.

20B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin ajak semua yang hadir untuk lakukan Komuni Batin dengan rumusan ajakan sebagai berikut: P: Kini, mari kita siapkan hati untuk sambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P: Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P: Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P: Dalam keheningan, mari kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U: Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.

  • Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
  • Lalu diberi saat hening secukupnya.
  • Sesudah Komuni Batin, bisa dinyanyikan satu lagu SYUKUR.

21. MENDARASKAN MAZMUR 96:1-9

Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi! Menyanyilah bagi TUHAN, pujilah nama-Nya, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari. Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit. Keagungan dan semarak ada di hadapan-Nya, kekuatan dan kehormatan ada di tempat kudus-Nya. Kepada TUHAN, hai suku-suku bangsa, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan! Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah ke pelataran-Nya! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin.

22. AMANAT PENGUTUSAN

P: Saudara-saudari, Tuhan mengharapkan agar kita bertumbuh dengan iman yang kokoh. Sebagai pengikut Kristus, mari kita hidupi Sabda-Nya dalam hidup kita setiap hari. Dengan cara seperti ini, kita turut membangun Kerajaan Surga di dunia ini.

23. DOA PENUTUP

P: Mari kita berdoa. Ya Tuhan, bantu kami selalu jadi benih yang tumbuh baik. Kuatkan kami ketika merasa lemah dan putus asa, terutama di masa sulit karena wabah corona sekarang ini. Semoga dengan kekuatan iman kami kepada-Mu, kami bisa saling menolong mengatasi kesulitan hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U: Amin.

24. MOHON BERKAT TUHAN

P: Sebelum akhiri perayaan ini mari kita tundukkan kepala, mohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita dari dosa, dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U: Amin. P: Perayaan Sabda kita sudah selesai. U: Syukur kepada Allah.

25. PENGUTUSAN

P: Mari pergi, kita diutus. U: Amin.

26. LAGU PENUTUP

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Cara Mengobati Sariawan: Atasi Luka di Mulut dengan Cepat

Cara mengobati sariawan - Sariawan, si pengganggu kecil yang suka bertengger di mulut, seringkali datang tanpa diundang. Rasanya...

More Articles Like This

Favorite Post