Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 8 Juni 2025.
Kalender Liturgi hari Minggu 8 Juni 2025 merupakan HARI RAYA PENTAKOSTA, Santo William, Uskup, Santa Maria Droste zu Vishering, Biarawati, dengan Warna Liturgi Merah
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 8 Juni 2025:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 2:1-11
Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri. Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita: kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene,
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 104:1.24.29-30.31.34
Ref. Utuslah Roh-Mu ya Tuhan dan jadi baru seluruh bumi.
Allahku nama-Mu hendak kupuji. Engkau amat agung berdandan sinar kebesaran.
Ya Tuhan berselubungkan cahaya. Bagai jubah raja langit Kaupasang bagai kemah.
Firman-Mu disampaikan oleh angin. Api yang berkobar tunduk pada-Mu bagai hamba.
Bacaan Kedua 1 Korintus 12: 3b-7.12-13
Saudara-saudara, tiada seorang pun dapat mengaku, “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus. Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh. Ada rupa-rupa pelayanan, tetapi hanya ada satu Tuhan.
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu; Dialah yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Karena sama seperti Tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab kita semua, baik Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Datanglah, hai Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman dan nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hati mereka.
Bacaan Injil Yohanes 20:19-23
Setelah Yesus disalibkan, pada malam pertama sesudah hari Sabat, berkumpullah murid-murid Yesus di satu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi.
Pada waktu itu datanglah Yesus, berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya kepada mereka.
Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi, “Damai sejahtera bagi kamu!” Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu!”
Dan sesudah berkata demikian, Yesus menghembusi mereka dan berkata, “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Minggu 8 Juni 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Selamat Hari Raya Pentakosta. Hari ini kita merayakan turunnya Roh Kudus — peristiwa yang luar biasa dan sangat penting dalam kehidupan Gereja. Inilah “hari lahir” Gereja, saat para murid yang dulunya penuh ketakutan berubah menjadi pewarta yang berani dan penuh kuasa. Dan bukan hanya mereka… kita juga dipanggil mengalami perubahan yang sama.
Mari kita renungkan bersama, apa makna Pentakosta ini bagi kita hari ini?
Dari Ketakutan Menjadi Kekuatan
Injil hari ini membuka dengan situasi yang sangat manusiawi: para murid berkumpul di ruangan yang pintunya terkunci. Takut. Trauma karena kematian Yesus belum sepenuhnya sembuh. Mereka merasa terancam dan bingung dengan masa depan.
Dan di tengah ketakutan itu… Yesus datang.
Tidak dengan marah, tidak dengan menyalahkan. Tapi dengan salam yang sangat sederhana dan dalam: “Damai sejahtera bagi kamu.” Yesus datang memberi damai, bukan hanya sebagai perasaan tenang, tapi sebagai kekuatan yang mengubah mereka.
Saudara-saudari, bukankah kita juga sering terkunci dalam ketakutan? Takut gagal, takut kehilangan, takut masa depan, takut ditolak. Bahkan kadang kita mengunci diri kita sendiri — dari orang lain, dari kesempatan, dari panggilan Tuhan. Tapi hari ini Yesus mengingatkan: Dia tetap datang. Dia hadir. Bahkan di balik pintu yang terkunci.
Roh Kudus: Mengubah yang Biasa Menjadi Luar Biasa
Bacaan Pertama dari Kisah Para Rasul memberi gambaran spektakuler: tiupan angin, lidah api, dan para murid yang tiba-tiba berbicara dalam berbagai bahasa. Ini bukan sekadar efek khusus dramatis. Ini adalah lambang transformasi total!
Orang-orang yang tadinya biasa saja — nelayan, pemungut cukai, orang kampung Galilea — kini mampu berbicara tentang karya besar Allah dalam bahasa semua orang. Bukan karena mereka hebat. Tapi karena Roh Kudus yang bekerja dalam mereka.
Dan itu kabar baik untuk kita. Karunia Roh Kudus bukan untuk orang-orang “super rohani”. Roh Kudus diberikan kepada semua orang yang percaya. Kita semua bisa menjadi alat Tuhan dalam dunia ini — dengan talenta kita, profesi kita, keunikan kita.
Karena itu, seperti dalam Bacaan Kedua, Rasul Paulus mengingatkan: ada banyak karunia, banyak pelayanan, banyak cara, tapi semuanya dari Roh yang satu.
Artinya, tidak perlu membandingkan diri. Tidak perlu merasa iri atau merasa rendah. Tugas kita bukan jadi orang lain, tapi jadi diri sendiri yang dipenuhi Roh Kudus. Yang penting bukan besar kecilnya peran, tapi apakah kita melayani demi kebaikan bersama.
Apa yang Dilakukan Roh Kudus dalam Hidup Kita? Roh Kudus yang turun hari ini: Memberi keberanian: untuk berdiri teguh dalam iman, meski dunia menolak atau tidak mengerti. Memberi bahasa baru: bukan hanya bahasa asing, tapi bahasa kasih, bahasa pengertian, bahasa pengampunan — bahasa yang dibutuhkan dalam keluarga kita, pekerjaan kita, dan masyarakat kita yang kadang penuh kebencian. Memberi damai: bukan damai palsu, tapi damai yang muncul karena tahu bahwa kita dicintai dan diutus oleh Tuhan.
Saudara-saudari terkasih, Pentakosta bukan perayaan sejarah saja. Pentakosta adalah peristiwa hidup.
Hari ini, Roh Kudus juga turun atas kita. Mungkin tidak dengan api dan angin seperti dahulu, tapi dengan cara yang lembut dan nyata: lewat doa, lewat firman Tuhan, lewat sakramen, lewat orang-orang di sekitar kita.
Tugas kita adalah membuka hati.
Jangan kunci pintu-pintu hidup kita karena takut. Jangan matikan suara Roh dalam hati karena sibuk. Biarkan Roh Kudus bekerja — dalam keluarga kita, dalam gereja kita, dalam dunia kita yang haus akan kasih dan harapan. Damai Tuhan menyertai kita semua. Selamat Hari Pentakosta. Amin.
Doa Penutup
Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati kami. Nyalakanlah api cinta-Mu di dalam hidup kami. Arahkan langkah kami, beri kami keberanian untuk menjadi saksi kasih-Mu, dalam perkataan dan perbuatan, mulai hari ini, sampai selamanya. Amin.