Friday, August 15, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 22 Agustus 2025 Lengkap Renungan Harian, Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 22 Agustus 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 22 Agustus 2025 merupakan Peringatan Wajib Santa Perawan Maria, Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 22 Agustus 2025:

Bacaan Pertama: Rut. 1:1,3-6,14b-16,22

Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.

Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga perempuan itu tertinggal dengan kedua anaknya.

Keduanya mengambil perempuan Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut; dan mereka diam di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya.

Lalu matilah juga keduanya, yakni Mahlon dan Kilyon, sehingga perempuan itu kehilangan kedua anaknya dan suaminya.

Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.

Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.

Berkatalah Naomi: “Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu.”

Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;

Demikianlah Naomi pulang bersama-sama dengan Rut, perempuan Moab itu, menantunya, yang turut pulang dari daerah Moab. Dan sampailah mereka ke Betlehem pada permulaan musim menuai jelai.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 146:5-6,7,8-9a,9bc-10

Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya:

Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya,

yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung,

TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar.

TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya.

TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya!

Bacaan Injil: Mat. 22:34-40

Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka,

dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:

“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 22 Agustus 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Kisah hari ini membawa kita kepada dua tokoh yang istimewa—Naomi dan Rut. Naomi adalah seorang perempuan yang mengalami kehilangan beruntun: suaminya meninggal, kedua anaknya meninggal, dan ia berada di negeri asing. Secara manusiawi, hidupnya seperti kehilangan arah. Namun di tengah kepedihan itu, muncul sosok Rut, menantunya yang berasal dari Moab. Rut bukan hanya memilih tinggal bersama Naomi, ia mengikatkan hidupnya pada Naomi, bangsanya, bahkan pada Allah yang disembah Naomi. Kata-katanya yang terkenal—“Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi; bangsamu adalah bangsaku, Allahmu adalah Allahku”—bukan sekadar kalimat manis, tapi sebuah keputusan radikal untuk mengasihi tanpa pamrih.

Lalu Injil hari ini memberi kita kunci dari semua hukum Tuhan: kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama. Kasih kepada Allah bukan sekadar perasaan hangat saat berdoa, tapi sebuah komitmen yang menyeluruh—dengan hati, jiwa, dan budi. Dan kasih kepada sesama bukan hanya berlaku untuk orang-orang yang sejalan dengan kita, tapi juga bagi mereka yang berbeda, bahkan yang mungkin sulit untuk kita cintai.

Rut memberi kita contoh nyata bagaimana dua hukum ini bersatu. Ia mengasihi Naomi bukan karena darah atau keuntungan, tetapi karena kesetiaan yang lahir dari hati yang tulus. Dalam mengasihi Naomi, Rut juga mengasihi Allah—karena setiap tindakan kasih kepada sesama adalah persembahan kepada Tuhan.

Saudara-saudari, di zaman kita sekarang, kesetiaan dan komitmen seperti Rut sering kali terasa langka. Banyak relasi mudah putus ketika tidak lagi menguntungkan. Banyak orang berhenti berbuat baik ketika merasa lelah atau kecewa. Tetapi Injil hari ini mengingatkan kita: kasih sejati adalah keputusan, bukan sekadar rasa. Dan seperti Rut, kita dipanggil untuk berjalan bersama orang lain—terutama mereka yang sedang rapuh—seraya mengandalkan Allah yang setia menyertai langkah kita.

Maka, mari kita bertanya pada diri kita: adakah orang di sekitar kita yang sedang membutuhkan kehadiran kita, bukan sekadar ucapan simpati? Adakah situasi yang menuntut kita untuk bertahan dalam kesetiaan, walaupun berat? Jika ada, jangan takut. Sebab ketika kita mengasihi seperti Rut, kita sedang menghidupi hukum terbesar yang Yesus ajarkan. Dan di dalam kasih itu, Allah sendiri hadir dan bekerja.

Begitu kita melangkah dengan kasih, entah kepada Allah atau kepada sesama, kita akan menemukan bahwa bahkan di tengah musim kering kehidupan, Tuhan sanggup membawa kita sampai pada “musim menuai jelai”—musim berkat yang baru.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku mengasihi-Mu sepenuh hati dan setia pada sesamaku. Berilah aku keberanian untuk hadir bagi mereka yang lemah, dan teguhkan imanku bahwa Engkau selalu menyertai langkah hidupku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Promo JSM NAGA SWALAYAN Periode 15-18 Agustus 2025, Promo Gebyar Merdeka 80TH

Naga Swalayan lagi ngegas promo spesial Gebyar Merdeka 80TH yang cuma berlangsung dari 15 sampai 18 Agustus 2025. Buat...

More Articles Like This

Favorite Post