Wednesday, September 24, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 1 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik, Hari Rabu Pekan Biasa XXVI, Pesta Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 1 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Rabu 1 Oktober 2025 merupakan Hari Rabu Pekan Biasa XXVI, Pesta Santa Theresia dari Kanak-kanak Yesus, Perawan, Santo Remigius, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Romanus dari Italia, Pertapa dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 1 Oktober 2025:

Bacaan Pertama: Yesaya 66:10-14c

Aku mengalirkan kepadanya keselamatan dari sungai.

Bersukacitalah bersama-sama Yerusalem, dan bersorak-sorailah karenanya, hai semua orang yang mencintainya! Bergiranglah bersama-sama dia segirang-girangnya, hai semua orang yang berkabung karenanya!

Hendaknya kamu minum susu yang menyegarkan dan menjadi kenyang, hendaknya kamu menghirup dan menikmati susu yang bernas. Sebab beginilah firman Tuhan: Sungguh, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir.

Kamu akan menyusu, akan digendong, dan akan dibelai-belai di pangkuan. Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah kamu akan Kuhibur; kamu akan dihibur di Yerusalem. Apabila kamu melihatnya, hatimu akan girang, dan kamu akan seperti rumput muda yang tumbuh lebat.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 131:1.2.3

Ref. Jagalah aku dalam damai-Mu, ya Tuhan.

Tuhan, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.

Sungguh, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.

Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.

Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan-Mu Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil: Matius 18:1-5

Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Sekali peristiwa datanglah murid-murid kepada Yesus dan bertanya, “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Surga?” maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, lalu berkata, “Aku berkata kepadamu:

Sungguh, jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Surga.

Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 1 Oktober 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini Gereja merayakan pesta Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus, seorang santa yang sederhana namun luar biasa. Hidupnya tidak diwarnai dengan peristiwa-peristiwa besar atau karya-karya spektakuler yang menggetarkan dunia. Tetapi justru dalam kesederhanaan dan kerendahan hatinya, ia menunjukkan kepada kita jalan kecil menuju surga—jalan kasih, jalan yang penuh dengan kepercayaan seperti seorang anak kecil kepada ayah dan ibunya.

Sabda Tuhan yang baru saja kita dengarkan dari Kitab Yesaya dan Injil Matius terasa begitu seirama dengan teladan hidup Santa Theresia. Nabi Yesaya menggambarkan Allah sebagai seorang ibu yang menggendong, menghibur, dan menyusui anaknya. Gambaran yang begitu lembut, begitu manusiawi, dan begitu dekat dengan pengalaman kita. Kita yang sering merasa lelah, cemas, khawatir tentang hidup, sebenarnya selalu memiliki tempat untuk kembali: pangkuan kasih Allah yang menenangkan. Seperti seorang anak yang dipeluk ibunya, di situlah hati kita menemukan damai.

Dan dalam Injil, Yesus memanggil seorang anak kecil, menempatkannya di tengah para murid, lalu berkata: “Jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Mengapa Yesus menekankan anak kecil? Karena anak kecil itu jujur, polos, penuh percaya, tidak berpura-pura. Ia bergantung sepenuhnya pada orang tuanya. Ia tidak menghitung-hitung keuntungan atau mencari siapa yang terbesar. Ia hanya hidup apa adanya, dengan hati yang murni dan terbuka.

Yesus ingin mengingatkan kita bahwa ukuran kebesaran dalam Kerajaan Surga bukanlah siapa yang paling berkuasa, paling kaya, atau paling terkenal. Bukan soal jabatan, harta, atau prestasi duniawi. Yang terbesar adalah mereka yang rendah hati, yang mau menerima, yang berani percaya penuh kepada Allah seperti seorang anak percaya kepada orang tuanya.

Saudara-saudari, inilah yang sering kali sulit bagi kita di zaman sekarang. Dunia mendorong kita untuk bersaing, membandingkan diri, mencari pengakuan, ingin menjadi nomor satu. Kita kadang terjebak dalam sikap “aku lebih penting daripada orang lain”. Padahal Yesus justru berkata: turunkan egomu, belajar rendah hati, jadilah sederhana, jadilah tulus.

Santa Theresia menghayati ini dengan cara yang sangat indah. Ia tidak mencari cara besar untuk mengasihi Tuhan, tetapi melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Senyum kepada sesama, menerima kekurangan orang lain, berdoa dengan hati sederhana, semuanya dilakukan dengan kasih yang tulus. Dan justru di situlah ia menjadi besar di mata Allah.

Hari ini kita diajak untuk menimba inspirasi dari Injil dan dari teladan Santa Theresia. Marilah kita belajar untuk menjadi kecil di hadapan Allah, belajar percaya tanpa syarat, belajar mencintai tanpa pamrih. Dalam keluarga kita, dalam pekerjaan, dalam komunitas—cobalah menghadirkan sikap sederhana seorang anak kecil: tidak selalu ingin menang, tidak selalu merasa benar, tapi mau mendengarkan, mau berbagi, mau percaya bahwa Allah selalu memegang tangan kita.

Saudara-saudari terkasih, jika hati kita tetap sederhana dan tulus, kita akan menemukan damai yang sejati. Dan seperti janji Yesaya, Allah sendiri akan menghibur kita, menenangkan kita, menggendong kita, sampai kita tiba di pangkuan-Nya.

Amin. ✝️

Doa Penutup

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Tutorial AI Walk Bikin Foto Jalan Sendiri dari Pemula Sampai Bisa Share ke TikTok Instagram dan X

Sekarang lagi heboh banget tren AI Walk, efek yang bikin foto lo yang tadinya diam bisa “bergerak” kayak beneran...

More Articles Like This

Favorite Post