Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 18 Desember 2025.
Kalender Liturgi hari Kamis 18 Desember 2025 merupakan Kamis Pekan Ketiga Adven dengan Warna Liturgi Ungu.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 18 Desember 2025:
Bacaan Pertama: Yeremia 23:5-8
5 Sesungguhnya, hari-hari akan segera tiba, firman Tuhan, ketika Aku akan membangkitkan bagi Daud seorang tunas yang benar. Dan seorang raja akan memerintah, dan ia akan bijaksana. Dan ia akan menegakkan keadilan dan penghakiman di bumi.
6 Pada hari-hari itu, Yehuda akan diselamatkan, dan Israel akan hidup dalam keyakinan. Dan inilah nama yang akan mereka sebutkan kepada-Nya: ‘TUHAN, Yang Adil bagi kita.’
7 Karena itu, sesungguhnya, hari-hari akan segera tiba, firman Tuhan, ketika mereka tidak akan lagi berkata, ‘Demi Tuhan yang hidup, yang telah memimpin anak-anak Israel keluar dari tanah Mesir,’
8 tetapi sebaliknya, ‘Demi Tuhan yang hidup, yang telah membawa pergi dan membawa kembali keturunan Israel dari tanah utara dan dari seluruh bumi,’ dari tempat-tempat ke mana Aku telah mengusir mereka. Dan mereka akan tinggal di tanah mereka sendiri.”
Mazmur Tanggapan: Mazmur 72:1-2, 12-13, 18-19
R. (lihat 7) Keadilan akan berkembang pada waktunya, dan kedamaian yang sempurna untuk selama-lamanya.
1 Ya Allah, berilah raja kebijaksanaan-Mu,
dan putra raja keadilan-Mu;
2 Ia akan memerintah umat-Mu dengan adil
dan orang-orang yang tertindas dengan bijaksana.
R. Keadilan akan berkembang pada zamannya, dan kedamaian abadi untuk selama-lamanya.
12 Karena Ia akan menyelamatkan orang miskin ketika mereka berseru,
dan orang yang tertindas ketika tidak ada seorang pun yang menolong mereka.
12 Ia akan mengasihani orang yang hina dan miskin;
nyawa orang miskin akan Ia selamatkan.
R. Keadilan akan berjaya pada zamannya, dan kedamaian abadi untuk selama-lamanya.
18 Terpujilah TUHAN, Allah Israel,
yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib.
19 Dan terpujilah nama-Nya yang mulia untuk selama-lamanya;
semoga seluruh bumi dipenuhi dengan kemuliaan-Nya.
R. Keadilan akan berkembang pada waktunya, dan kedamaian abadi untuk selama-lamanya.
Haleluya
R. Haleluya, haleluya.
Wahai Pemimpin Bani Israel,
pemberi Hukum kepada Musa di Sinai:
datanglah untuk menyelamatkan kami dengan kuasa-Mu yang perkasa!
R. Haleluya, haleluya.
Bacaan Injil: Matius 1:18-25
18 Inilah kisah kelahiran Yesus Kristus. Ketika Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, tetapi sebelum mereka hidup bersama, ia didapati mengandung oleh Roh Kudus.
19 Yusuf, suaminya, karena ia seorang yang saleh, namun tidak ingin mempermalukan istrinya, memutuskan untuk menceraikannya secara diam-diam.
20 Demikianlah niatnya, lalu tiba-tiba malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, jangan takut untuk mengambil Maria, istrimu, ke rumahmu. Sebab anak ini dikandung dalam rahimnya oleh Roh Kudus.
21 Ia akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan engkau harus menamai dia Yesus, karena dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.”
22 Semua ini terjadi untuk memenuhi apa yang telah difirmankan Tuhan melalui nabi:
23 “Lihatlah, seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamai dia Immanuel,” yang artinya “Allah ada di dalam kita.”
24 Ketika Yusuf bangun, ia melakukan seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya dan membawa istrinya ke rumahnya.
25 Ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu sampai perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia menamai anak itu Yesus.
Renungan Harian Katolik Kamis 18 Desember 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, Pada masa Adven ini, ketika Gereja mengajak kita menanti dalam harapan, Sabda Tuhan hari ini membawa kita pada sebuah janji besar: Tuhan tidak pernah tinggal diam terhadap umat-Nya. Bahkan ketika hidup kita terasa gelap, kacau, atau membingungkan, Tuhan selalu menyiapkan jalan keselamatan yang sering kali datang dengan cara yang tidak kita duga.
Dalam bacaan pertama, nabi Yeremia berbicara tentang seorang tunas yang benar yang akan lahir dari keturunan Daud. “Ia akan menegakkan keadilan dan penghakiman di bumi.” Gambaran ini sangat manusiawi: sebuah tunas kecil, lembut, muncul dari tanah yang keras dan kering. Tunas itu bukan sekadar lambang harapan, tetapi janji bahwa Tuhan sendiri hadir untuk menyelamatkan. Kepada bangsa yang terpuruk, Tuhan menjanjikan pemimpin yang adil, yang mampu menghadirkan kedamaian dan membangkitkan kembali kehidupan yang tampaknya hilang.
Saudara-saudari, bukankah itu juga yang sering kita rindukan? Di tengah kebingungan dunia, di tengah ketidakpastian hidup, kita merindukan seseorang yang bisa menguatkan, membimbing, dan menyelamatkan. Kita menanti keadilan, kita menanti kedamaian, kita menanti kepastian bahwa hidup ini bukan sekadar perjuangan sia-sia. Dan Tuhan menjawab kerinduan itu bukan dengan janji kosong, tetapi dengan menghadirkan diri-Nya sendiri.
Lalu Injil hari ini membawa kita kepada sosok Yusuf—seorang pria sederhana, tanpa banyak kata, tetapi hatinya begitu dalam. Ia mengalami kegelisahan yang manusiawi: tunangannya mengandung, dan ia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Ia bingung, takut, dan mungkin terluka. Namun justru di titik gelap itu, Tuhan hadir melalui malaikat-Nya dan berkata, “Jangan takut.”
Inilah yang begitu indah dari kisah Yusuf. Ia tidak mengerti rencana Tuhan sepenuhnya, tapi ia percaya. Ia tidak tahu masa depan, tapi ia taat. Ia tidak memiliki semua jawaban, tapi ia tetap melangkah. Dan melalui ketaatan sederhana itulah, karya keselamatan besar terjadi: lahirlah Yesus, Sang Penyelamat, Sang Immanuel—Allah yang tinggal bersama kita.
Adven mengajak kita meneladani hati seperti Yusuf: hati yang mau mendengarkan, hati yang mau percaya meskipun tidak mengerti semuanya. Banyak dari kita hidup dalam kecemasan: soal keluarga, pekerjaan, masa depan, kesehatan, bahkan rasa bersalah atas masa lalu. Dalam kegelisahan itu, Tuhan juga berkata kepada kita hari ini, “Jangan takut.” Ia hadir, membimbing, dan berjalan bersama kita.
Sering kali Tuhan bekerja justru lewat hal-hal yang tampak sederhana—melalui keputusan kecil yang kita buat, melalui kesetiaan yang kita lakukan sehari-hari, melalui kebaikan yang mungkin orang lain tak lihat, melalui kesabaran yang kita berikan kepada sesama. Di situlah Adven sungguh menjadi nyata: ketika kita membiarkan Tuhan masuk dan berkarya melalui hidup kita.
Saudara-saudari terkasih, marilah hari ini kita membuka hati untuk membiarkan Tuhan menumbuhkan kembali tunas harapan dalam hidup kita. Jika ada bagian dalam hidup yang terasa kering, biarkan Tuhan menyentuhnya. Jika ada hubungan yang retak, biarkan Tuhan memulihkannya. Jika ada pilihan yang sulit, belajarlah dari Yusuf: dengarkan, percaya, dan melangkahlah dengan tenang. Sebab Immanuel—Allah beserta kita—selalu bekerja dalam diam, tetapi pasti.
Semoga kita menjalani hari ini dengan hati yang penuh harapan, penuh keberanian untuk mempercayakan hidup kepada Tuhan, dan penuh kerelaan untuk menjadi bagian dari karya keselamatan-Nya di dunia. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, pada masa Adven ini kami ingin membuka hati bagi-Mu. Ajari kami seperti Yusuf yang setia dan berani percaya. Kuatkan kami untuk memilih jalan-Mu meski tidak selalu mudah. Tumbuhkanlah tunas harapan dalam hidup kami, agar kami dapat hidup dalam damai dan menjadi pembawa damai bagi sesama. Engkaulah Immanuel yang selalu bersama kami, kini dan sepanjang masa. Amin.
