Bali lagi-lagi harus berduka. Hujan deras yang turun nonstop sejak Selasa (9/9) bikin sejumlah wilayah di Pulau Dewata terendam banjir parah.
Data terbaru dari BNPB nyebut ada 620 jiwa dari 202 keluarga yang jadi korban terdampak.
Lebih sedihnya lagi, sampai Kamis pagi, 9 orang sudah dinyatakan meninggal dunia dan 6 lainnya masih hilang.
Wilayah yang kena imbas banjir ini nggak cuma satu-dua, tapi tersebar di Denpasar, Jembrana, Gianyar, Klungkung, Badung, dan Tabanan.
“Air datangnya cepat banget, tengah malam tiba-tiba naik. Banyak warga nggak sempat nyelamatin barang-barangnya,” ujar salah satu warga Denpasar yang rumahnya terendam.
Kronologi Duka: Terjebak Mobil sampai Terseret Arus
Salah satu kisah yang bikin miris datang dari Pasar Pengosari, Kerobokan, Badung.
Endang Cafyaning Ayu (42) hanyut setelah mobil yang ditumpanginya bersama sang suami terseret arus sungai.
Suaminya, Jumaali (59), berhasil selamat meski luka-luka. Tapi nahas, Endang ditemukan meninggal dunia di area proyek vila, sekitar 2 kilometer dari lokasi ia hilang.
“Suaminya selamat, tapi korban nggak sempat keluar dari mobil. Arusnya kuat banget,” kata Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Ketut Agus Pasek.
Di Jembrana, seorang ibu muda bernama Nita Kumalasari (23) yang sedang hamil dua bulan juga nggak bisa diselamatkan. Ia terseret arus banjir di Desa Pengambengan. Jasadnya ditemukan warga dalam kondisi sudah meninggal.
Sementara itu, tragedi lain menimpa I Komang Oka (38). Warga Jembrana itu diduga tersetrum listrik saat mencoba membuka pagar rumahnya yang terendam banjir. Kabel listrik yang putus jadi biang keroknya.
“Pas mau nolong juga kerasa setrum, jadi warga takut. Setelah listrik dimatiin baru bisa evakuasi korban,” cerita seorang saksi di lokasi.
Daftar Korban Meninggal
Berdasarkan data dari Polda Bali, inilah nama-nama korban yang sudah terkonfirmasi meninggal dunia akibat banjir:
Denpasar
- Nadira (48)
- Ni Wayan Lenyot
- Rio Saputra (20)
- Mrs X (belum teridentifikasi)
Badung
- Endang Cafyaning Ayu (42)
Gianyar
- Ni Made Latif (70)
- Ni Made Rupet (87)
Jembrana
- I Komang Oka Sudiastawa (34)
- Nita Kumalasari (23)
Status Darurat Berlaku Sepekan
Melihat situasi yang cukup parah, BNPB langsung menetapkan status tanggap darurat bencana untuk Bali selama 7 hari ke depan.
“Awalnya kita rencanain dua minggu, tapi setelah lihat kondisi di lapangan, kita tetapkan satu minggu dulu. Status ini penting biar bantuan pusat bisa segera turun,” kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto.
Status ini bukan berarti situasi Bali sepenuhnya lumpuh, tapi langkah resmi supaya penanganan bencana bisa lebih cepat, mulai dari evakuasi, bantuan logistik, sampai pemulihan warga.
Meski banjir mulai surut di beberapa titik, BMKG sudah ngasih peringatan kalau hujan masih bakal turun di sebagian besar wilayah Bali sampai pekan depan. Jadi, warga diimbau tetap waspada dan jangan lengah.
🙏 Semoga para korban yang berpulang mendapat tempat terbaik, dan yang terdampak diberi kekuatan untuk bangkit lagi.