Free Float Saham, Saham Bebas yang Bikin Pasar Makin Hidup!” Bayangin gini — ada satu perusahaan yang udah go public alias sahamnya bisa dibeli siapa aja di bursa. Nah, gak semua sahamnya itu bebas diperdagangkan. Ada yang dipegang bos besar, komisaris, atau investor institusi yang ogah jual-jual.
Nah, free float saham itu ya bagian saham yang bener-bener bebas diputerin publik di pasar saham.
Contoh gampangnya:
PT XYZ punya 1 miliar lembar saham. 700 juta dipegang manajemen, 300 juta dipegang publik.
Berarti free float-nya 30%.
Artinya, 30% saham itu yang bisa kamu, gue, dan investor lain beli-jual di pasar tiap hari.
Semakin gede persentase free float-nya, makin rame pergerakan saham itu di market — alias likuid banget.
💬 Kenapa Free Float Penting Banget?
Jangan remehkan angka kecil ini, guys. Free float tuh ibarat napasnya pasar saham. Nih alasannya kenapa penting:
1. 🏃♂️ Bikin Pasar Lebih Lincah
Kalau saham yang bisa diperdagangkan banyak, transaksi jadi rame. Investor bisa jual beli gampang tanpa bikin harga naik-turun gila-gilaan.
2. 🪟 Nunjukin Keterbukaan Perusahaan
Kalau saham publiknya gede, artinya perusahaannya terbuka dan akuntabel. Transparansi itu penting, bro, apalagi buat investor yang gak mau kena jebakan betmen.
3. 📈 Syarat Masuk Indeks Penting
Bursa Efek Indonesia (BEI) cuma mau masukin saham ke indeks kayak LQ45 atau IDX30 kalau free float-nya minimal 7,5%.
Jadi, kalo free float lo kecil, jangan harap bisa nongkrong di klub elit saham papan atas!
🔍 Gimana Cara Cek Free Float Saham?
Nah, buat lo yang pengen jadi investor kepo (dan cerdas), ada beberapa cara nih buat ngintip data free float:
- Website Resmi BEI (www.idx.co.id)
Tinggal buka → “Perusahaan Tercatat” → “Informasi Perusahaan Tercatat” → ketik kode saham → lihat bagian “Komposisi Pemegang Saham”.
Di situ keliatan persentase kepemilikan publiknya. - IDX Fact Book
BEI rutin nerbitin buku sakti ini tiap tahun. Isinya data lengkap kepemilikan publik tiap emiten, total saham, sampai kapitalisasi pasarnya. - Aplikasi Saham (IPOT, MOST, Stockbit, Bibit, dll.)
Biasanya udah ada label “Saham Publik (%)” di halaman profil sahamnya. - Laporan Tahunan Emiten
Di annual report tiap perusahaan, selalu ada data siapa aja yang pegang saham dan berapa persen. - Situs Data Alternatif
Kalau lo pengen cepat, bisa juga buka RTI Business, IdnFinancials, atau E-IPO.co.id.
🧮 Cara Hitung Free Float
Rumusnya simpel banget, gak perlu kalkulator canggih:
Free Float (%) = Jumlah Saham Publik : Total Saham Beredar × 100 %
Contoh:
PT XYZ Tbk memiliki 1.000.000.000 lembar saham. Dari jumlah itu, 200 juta dimiliki publik. Maka hasilnya:
Free Float = 200.000.000 : 1.000.000.000 × 100 % = 20 %
Artinya, 20% saham PT XYZ beredar di publik dan aktif diperdagangkan di pasar.Artinya, 20% saham itu yang bebas wara-wiri di pasar saham.
⚡ Dampak Free Float Buat Pasar
Free float tinggi = kabar bagus! Kenapa?
- Sahamnya likuid, gampang dijual-beli.
- Harga sahamnya lebih stabil, gak gampang digoreng.
- Investor gede pun lebih tertarik masuk.
Sebaliknya, kalau free float-nya kecil:
😬 Harga gampang dimanipulasi, likuiditas lemah, dan susah masuk indeks keren kayak LQ45.
Sekarang OJK dan BEI lagi bahas buat naikin batas minimal free float biar pasar makin transparan.
Katanya mau naik dari 7,5% ke 10%, bahkan DPR sempet nyenggol biar naik sampai 30% biar setara sama bursa-bursa di Asia Tenggara.
Dengan total kapitalisasi pasar Indonesia yang udah tembus Rp15.000 triliun dan 18,7 juta investor aktif, ini langkah serius banget buat bikin pasar kita makin kece dan sehat.
Free float itu ibarat darah yang ngalir di tubuh pasar saham. Makin deras (besar), makin sehat pergerakan sahamnya.
Jadi, buat lo yang pengen investasi cerdas, jangan cuma lihat harga saham — tapi juga perhatiin berapa persen free float-nya.