Friday, October 3, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 10 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik, Hari Jumat Biasa XXVII, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 10 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 10 Oktober 2025 merupakan Hari Jumat Biasa XXVII, Santo Daniel dkk, Martir, Santo Paulinus dari York, Uskup dan Pengaku Iman, Santo Gregorios Penerang, Rasul dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 10 Oktober 2025:

Bacaan Pertama : Yl 1:13-15; 2:1-2

Hari Tuhan yang gelap gulita dan kelam kabut.

Lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam; merataplah, hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung, hai para pelayan Allahku, sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu, korban sajian dan korban curahan.

Adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah para tua-tua dan seluruh penduduk negeri ke rumah TUHAN, Allahmu, dan berteriaklah kepada TUHAN. Wahai, hari itu! Sungguh, hari TUHAN sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.

Tiuplah sangkakala di Sion dan berteriaklah di gunung-Ku yang kudus! Biarlah gemetar seluruh penduduk negeri, sebab hari TUHAN datang, sebab hari itu sudah dekat; suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang akan datang.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 9:2-3,6,16,8-9

Refren; Tuhan menghakimi dunia dengan adil.

Aku mau bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi.

Engkau menghardik bangsa-bangsa, dan telah membibasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan selama-lamanya. Bangsa-bangsa terbenam dalam lubang yang dibuatnya sendiri.

Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman. Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil: Yoh 12:31b-32

Sekarang penguasa dunia ini dibuang ke luar, sabda Tuhan;dan bila Aku telah ditinggikan dari bumi,Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.

Bacaan Injil: Luk 11:15-26

Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah,maka Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia.

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.

Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.

Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya.

Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” “Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu.

Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 10 Oktober 2025

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Bacaan hari ini mengajak kita merenungkan sesuatu yang sangat nyata dalam hidup kita: perjuangan melawan kegelapan, dan panggilan untuk selalu berpihak kepada Allah. Nabi Yoel dalam bacaan pertama menyinggung tentang “hari Tuhan” yang datang dengan gelap gulita, hari yang penuh ancaman dan ketakutan. Ia menggambarkan betapa seriusnya hidup yang menjauh dari Allah. Bukan hanya keadaan lahiriah yang kelam, tetapi batin manusia pun bisa tenggelam dalam kabut bila tidak lagi berpaut kepada Tuhan. Karena itu, Nabi mengajak umat untuk meratap, berpuasa, berbalik kepada Allah, dan berseru kepada-Nya. Itu artinya, di tengah kerapuhan dan ancaman hidup, satu-satunya jalan keselamatan adalah kembali ke Tuhan dengan hati yang hancur dan rendah hati.

Lalu Injil menurut Lukas menegaskan hal ini dengan cara yang lebih tegas. Yesus dituduh mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Tuduhan yang sangat berat. Tetapi Yesus menjawab dengan logika sederhana: sebuah kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa. Dengan kata lain, kebenaran tidak bisa bercampur dengan kebohongan, terang tidak bisa disatukan dengan gelap, kasih tidak bisa berjalan bersama kebencian. Yesus kemudian menegaskan, “Jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Itu artinya, setiap kali kuasa kegelapan dikalahkan, di situlah kita merasakan kehadiran Allah.

Saudara-saudari, bukankah ini juga pengalaman kita sehari-hari? Kita tahu ada “setan” yang berusaha bercokol dalam hidup kita. Setan itu bisa berupa kebiasaan buruk, egoisme, amarah, kemalasan, atau kesombongan yang diam-diam menguasai hati. Ada juga “setan” dalam bentuk relasi yang rusak: keluarga yang tidak lagi harmonis, persahabatan yang penuh iri hati, atau komunitas yang tercerai-berai karena gosip dan ketidakpercayaan. Yesus berkata dengan sangat jelas, “Setiap rumah tangga yang terpecah-pecah pasti runtuh.” Maka, menjaga kesatuan hati, menjaga persaudaraan, menjaga cinta kasih dalam rumah tangga maupun dalam komunitas, adalah tanda nyata bahwa kita hidup di dalam Kerajaan Allah.

Namun ada satu pesan penting dari Injil hari ini. Yesus mengingatkan bahwa roh jahat yang diusir bisa kembali lagi. Bahkan bisa membawa lebih banyak roh jahat. Apa artinya? Artinya, tidak cukup hanya “membersihkan rumah”, tidak cukup hanya sekali bertobat lalu berhenti. Hati yang kosong, meski bersih, tetap berbahaya. Karena jika tidak diisi dengan kebaikan, dengan doa, dengan kasih, dengan firman Allah, maka hati itu akan mudah kembali dikuasai oleh kegelapan.

Maka tantangan kita adalah: jangan hanya mengusir yang jahat, tetapi juga mengisi hidup dengan yang baik. Jangan hanya berhenti dari dosa, tetapi isi dengan perbuatan kasih. Jangan hanya membersihkan rumah hati, tetapi biarlah Roh Kudus tinggal di dalamnya. Itulah cara agar kita sungguh hidup dalam Kerajaan Allah yang sudah datang.

Hari ini, bacaan-bacaan liturgi seakan bertemu dalam satu pesan yang sama: kita dipanggil untuk memilih. Apakah kita mau hidup dalam gelap gulita yang digambarkan oleh Nabi Yoel, atau mau hidup dalam terang Kerajaan Allah yang ditunjukkan oleh Kristus? Tidak ada jalan tengah. Yesus berkata, “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku.” Itu tegas sekali. Karena itu, kita diajak untuk menentukan keberpihakan kita setiap hari.

Mari kita renungkan: di rumah kita, di pekerjaan kita, di komunitas kita, apakah kita sedang membangun kesatuan atau justru membiarkan perpecahan? Apakah hati kita sedang kosong dan rawan digerogoti kembali oleh kebiasaan lama, atau sudah sungguh diisi dengan kasih Tuhan?

Semoga melalui Sabda hari ini, kita berani berseru kepada Tuhan seperti yang diserukan Nabi Yoel: memanggil Dia di tengah kelemahan kita. Dan semoga kita juga berani menegaskan pilihan hidup kita: bersama Kristus, menjaga rumah hati kita tetap penuh oleh kasih-Nya, sehingga kuasa kegelapan tidak pernah menemukan tempat lagi dalam hidup kita. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, penuhilah hatiku dengan kasih-Mu agar tidak kosong dan rapuh. Ajar aku setia memilih Engkau dalam setiap langkah hidupku, menjaga kesatuan dalam keluarga dan sesama, serta mengusir kegelapan dengan terang iman-Mu setiap hari. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Hari Boyfriend Day 2025 Jatuh pada 3 Oktober Perayaan Nasional Gantengnya Aku yang Jadi Viral Sedunia

Awal Oktober tuh vibes-nya selalu rame banget di sosmed, bro-sis. Kenapa? Soalnya tiap masuk bulan ini, netizen langsung heboh...

More Articles Like This

Favorite Post