Thursday, October 2, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 9 Oktober 2025 Lengkap Renungan Harian Katolik, Hari Kamis Biasa XXVII, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 9 Oktober 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 9 Oktober 2025 merupakan Hari Kamis Biasa XXVII, Perayaan fakultatif Santo Yohanes Leonardi, Pengaku Iman, Abraham, Bapa Bangsa, Santo Louis Bertrand, Pengaku Iman, Santo Denis, Rustikus dan Eleutrius, Martir dengan Warna Liturgi Hijau.

 

 

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 9 Oktober 2025:

Bacaan Pertama : Mal 3:13-4:2

Kemenangan terakhir bagi orang benar

 

Bicaramu kurang ajar tentang Aku, firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: “Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?” Kamu berkata: “Adalah sia-sia beribadah kepada Allah. Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan terhadap-Nya dan berjalan dengan pakaian berkabung di hadapan TUHAN semesta alam?

 

Oleh sebab itu kita ini menyebut berbahagia orang-orang yang gegabah: bukan saja mujur orang-orang yang berbuat fasik itu, tetapi dengan mencobai Allahpun, mereka luput juga.”

 

Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.”

 

Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.

 

Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka.

 

Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang.

 

Demikianlah Sabda Tuhan.

 

U. Syukur Kepada Allah.

 

Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2,3,4,6

Refren: Berbahagilah orang yang mengandalkan Tuhan.

 

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum TUHAN, dan siang malam merenungkannya.

 

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

 

Bukan demikianlah orang-orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

 

Bait Pengantar Injil: Kis 16:14b

Tuhan, bukalah hati kami,supaya kami memperhatikan sabda Anak-Mu.

 

Bacaan Injil: Luk 11:5-13

Mintalah, maka kalian akan diberi.

 

Lalu kata-Nya kepada mereka: “Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara.

 

Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

 

Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.

 

Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking?

 

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

 

Demikianlah Injil Tuhan.

 

 

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 9 Oktober 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini, kita diingatkan tentang sebuah kebenaran yang sederhana namun sering terlupakan: Allah selalu memperhatikan kita, meskipun dunia kadang tampak sebaliknya. Dalam bacaan dari Maleakhi, kita mendengar tentang orang-orang yang meragukan makna beribadah, yang merasa sia-sia memelihara kebaikan, dan mengamati orang fasik seolah mereka lebih beruntung. Bukankah hal ini sangat dekat dengan hidup kita? Betapa sering kita melihat orang yang berlaku tidak adil, egois, atau bahkan menipu, namun tampaknya hidup mereka berjalan lancar, sementara kita merasa setiap usaha kita justru penuh perjuangan.

Maleakhi menegaskan bahwa Tuhan menulis segala sesuatu dalam “kitab peringatan” bagi mereka yang takut akan-Nya dan menghormati nama-Nya. Itu berarti, setiap kebaikan kita, setiap doa, setiap ketulusan hati kita tidak pernah luput dari perhatian Allah. Pada saat yang tepat, Dia akan menunjukkan perbedaan antara orang yang benar dan orang yang fasik. Hari itu akan datang, dan orang yang setia akan bersinar seperti anak lembu yang bebas, penuh sukacita. Perasaan lelah, dicurangi, atau ditinggalkan oleh dunia akan digantikan dengan sukacita dan kepastian bahwa kita dicintai dan dihargai oleh Allah sendiri.

Bacaan Injil menegaskan hal yang sama dengan cara yang lebih dekat dan nyata: mintalah, carilah, ketoklah. Yesus menggunakan gambaran sederhana—seorang sahabat yang meminta roti di tengah malam—untuk mengajarkan kepada kita tentang ketekunan dalam doa dan keberanian untuk datang kepada Allah. Tidak peduli seberapa kecil permintaan kita, Allah mendengar. Bahkan ketika kita merasa malu atau segan, ketekunan kita, ketulusan kita, dan keberanian kita untuk terus datang kepada-Nya akan membuka pintu.

Seringkali kita berpikir, “Apakah doa saya cukup baik? Apakah saya layak?” Injil mengingatkan kita bahwa Allah bukan seperti manusia yang memberi sesuatu dengan syarat atau membalas budi. Allah adalah Bapa yang penuh kasih, yang ingin memberi Roh Kudus-Nya kepada kita, kepada setiap orang yang meminta dengan hati yang jujur.

Saudara-saudari, hidup modern penuh tekanan, persaingan, dan ketidakpastian. Kita mungkin tergoda untuk menganggap sia-sia kebaikan, untuk menyerah pada rasa cemburu atau ketidakadilan, atau bahkan untuk berhenti berdoa. Tetapi Injil hari ini memanggil kita untuk tetap tekun, percaya, dan bersandar pada Bapa yang menulis setiap langkah kita dalam Kitab-Nya. Ketekunan dalam kebaikan, kesabaran dalam doa, dan kepercayaan pada kasih Allah akan membawa kita pada sukacita yang sejati.

Hari ini, mari kita tanyakan pada diri sendiri: apakah saya cukup berani untuk meminta pada Allah? Apakah saya cukup tekun untuk percaya, meski jawaban-Nya datang berbeda dari harapan saya? Mari kita belajar dari kesetiaan Abraham, dari keberanian para martir, dari setiap orang benar yang meski diuji tetap mengandalkan Tuhan. Mereka mengajarkan kita bahwa ketekunan, keberanian, dan kepercayaan itu bukan sekadar kata-kata, tapi gaya hidup yang membuahkan kehidupan yang diberkati dan bermakna.

 

Marilah kita datang kepada Allah setiap hari, dengan hati terbuka, dengan permintaan dan harapan kita, yakin bahwa Dia mendengar, Dia mengasihi, dan pada waktunya, kita akan mengalami sukacita yang tak tergantikan. Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarlah aku tekun dalam doa dan setia dalam kebaikan. Bukalah hatiku untuk percaya pada kasih-Mu, meski dunia tampak tidak adil. Berikan aku keberanian meminta, sabar menunggu, dan sukacita menerima rencana-Mu dalam setiap langkah hidupku. Amin.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

25 Ucapan Inspiratif untuk Hari Batik Nasional 2025, Rayakan Bangga Budaya Indonesia

Hari Batik Nasional udah datang lagi nih, tepatnya tanggal 2 Oktober 2025. Buat kamu yang suka update sosmed atau...

More Articles Like This

Favorite Post