Kabar soal Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga yang dinonaktifkan gara-gara nampar murid ketahuan ngerokok bikin heboh. Tapi ternyata, gak semua orang setuju dengan keputusan itu — salah satunya Sujiwo Tejo, budayawan yang dikenal nyentrik tapi selalu punya pandangan tajam soal moral dan pendidikan.

Lewat unggahan di Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Mbah Jiwo ini menulis panjang lebar. Intinya? Dia gak setuju banget kepala sekolahnya disalahin.

“Saya ini perokok dari jaman SMP, tapi kalau ada murid ngerokok terus gurunya negur — bahkan nampar — ya saya maklum. Pendidikan itu bukan cuma otak, tapi juga hati dan perilaku,” tulis Sujiwo Tejo di Instagram-nya, Rabu (15/10/2025).

Menurutnya, dunia pendidikan sekarang terlalu “lembek”. Guru jadi takut ngasih pelajaran moral karena khawatir dilaporin.

“Kalau guru udah takut semua, nanti sekolah cuma jadi tempat nyalin rumus, bukan tempat belajar hidup,” lanjutnya.

🔙 Nostalgia Zaman Sekolah

Sujiwo juga cerita masa mudanya. Katanya, dulu kalau ketahuan bandel — ya ditampar, dijewer, atau disuruh push-up. Tapi gak ada yang ngelapor polisi.

“Banyak teman saya sekarang jadi pejabat, pengusaha, orang sukses. Semua pernah kena jewer guru, tampar kiai, dan gak ada yang ngeluh. Orangtua dulu malah dukung guru, bukan nyalahin,” ujarnya.

Beda banget dengan kondisi sekarang, kata dia, di mana ada murid ketahuan salah, malah orangtuanya yang ngegas ke sekolah.

“Zaman dulu gak ada istilah ‘lapor polisi karena ditempeleng’. Sekarang baru dijewer dikit, udah drama kayak sinetron prime time,” sindir Mbah Jiwo.

⚖️ Pendidikan vs Persaingan Global

Sujiwo Tejo juga ngaitin hal ini dengan realita dunia kerja saat ini yang super kompetitif. Menurutnya, anak muda sekarang perlu karakter kuat, bukan cuma nilai tinggi.

“Sekarang saingannya bukan cuma orang Indonesia, tapi juga tenaga asing. Kalau moralnya lembek, ya wassalam. Kita kalah sebelum mulai,” katanya.

💬 Warganet Banyak yang Sepakat!

Pandangan Sujiwo Tejo ini langsung disambut ramai di kolom komentar. Banyak netizen yang setuju banget sama pendapatnya.

“Bener! Ibunya nanti juga susah nyuruh anaknya berhenti ngerokok,” tulis akun @mama_ny*.

“Siswa yang salah malah kepala sekolah disalahin. Aneh banget!” tambah @dwi2*.
“Aku dukung guru yang tegas. Gaji kecil tapi masih mikirin moral murid, itu pahlawan,” komentar @darwisarbiant*.

Sujiwo Tejo pun menutup unggahannya dengan satu kalimat yang langsung jadi bahan renungan netizen:

“Kalau setiap sentuhan guru dianggap kekerasan, jangan salahkan masa depan bangsa kalau makin rapuh.”

Mau atau gak mau, pendapat Mbah Jiwo ini nyentil banyak pihak. Di satu sisi, pendidikan harus manusiawi. Tapi di sisi lain, mungkin benar juga, adab gak bisa diajarin cuma lewat buku.