PT Minas Pagai Lumber lagi jadi topik panas nih gara-gara tumpukan kayu gelondongan yang viral banget di sosmed. Banyak yang penasaran, “Ini perusahaan punya siapa sih? Kayunya legal gak sih?”
Kronologi Kayu Gelondongan Diduga Punya PT MPL. Awal November 2025, jagat maya heboh gara-gara sebuah kapal tongkang bernama RON MAS 69 nyangkut di pesisir Lampung Barat.
Kapal ini ternyata ngangkut ribuan meter kubik kayu gelondongan dari Sikakap, Mentawai, dan rencananya mau dikirim ke Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Dari laporan polisi setempat, kapal ini udah terdampar sejak tanggal 6 November 2025, padahal baru berangkat pada 2 November 2025. Muatannya? Sekitar 4.800 m³ kayu.
Dan uniknya, tiap batang kayu yang ukurannya gede-gede itu—panjang 6 meter, diameter sampai 1 meter—punya barcode PT Minas Pagai Lumber (MPL).
Dari situlah netizen mulai curiga:
“Kayu sebanyak itu legal gak sih?”
“Perusahaan ini sebenernya punya siapa?”
Profil PT Minas Pagai Lumber (PT MPL)
PT MPL ini sebenernya perusahaan kehutanan yang udah lama banget beroperasi di Kepulauan Mentawai. Mereka pegang izin resmi buat ngambil dan manfaatin hasil hutan kayu dari hutan alam.
Detail singkat PT MPL:
- Bidang usaha: Pemanfaatan hasil hutan kayu
- Lokasi konsesi: Pulau Pagai Utara & Selatan, Kepulauan Mentawai
- Luas area: Sekitar 78.000 – 83.330 hektar
- Mulai beroperasi: Sejak era 1970-an
- Izin terakhir diperpanjang: Tahun 2013, berlaku sampai 2056
- Catatan masalah: Ada konflik batas wilayah & sengketa sama warga setempat di Desa Taikako
Meski izinnya resmi, urusan administrasi dan konflik sosial bikin perusahaan ini sering kena sorotan.
PT Minas Pagai Lumber Milik Siapa?
Nah, ini bagian yang bikin warganet makin kepo.
Informasi soal siapa pemilik resminya gak terlalu diumbar ke publik. Tapi dari dokumen legal dan laporan-laporan sebelumnya, nama yang paling sering muncul adalah:
H. Bakhrial
Dia ini disebut sebagai:
- Pemegang izin konsesi PT MPL
- Direktur Utama perusahaan
- Orang yang juga berkaitan dengan PT Sumber Permata Sipora (SPS), perusahaan lain di Mentawai yang urus izin hutan seluas 22.901 hektar
Dari sini kelihatan kalau jaringan bisnisnya lumayan luas dan saling nyambung.
Struktur Pengurus (Dokumen RKUP 2024–2033)
- Direktur Utama: H. Bakhrial
- Direktur: Carolus Niode Sahetapy
- Komisaris Utama: Yapto S. Soerjosoemarno
- Komisaris: Mahatma Ilham Panjaitan
- Komisaris: Sugianto Gunawan
- Komisaris: H. Yusril Andy
Jadi, kendali perusahaan ini lebih banyak berada di lingkaran internal yang itu-itu saja.
Riwayat Saham
Kalau nengok ke belakang, sekitar tahun 1997, pernah tercatat bahwa 60% saham PT MPL dipegang oleh Titik Soeharto, putri Presiden Soeharto.
Data terbaru soal kepemilikan saham sekarang sih gak diumumkan secara terbuka. Tapi banyak yang bilang kalau pemilik manfaat akhirnya tetap mengarah ke H. Bakhrial.
Apakah PT MPL Legal?
Secara dokumen resmi, PT MPL punya izin lengkap buat operasi pemanfaatan hutan.
Tapi…
Legal bukan berarti bebas masalah.
Isu yang masih nempel:
- Ada konflik batas wilayah hutan
- Sengketa lahan sama warga
- Kekhawatiran soal eksploitasi hutan Mentawai yang udah rapuh
- Kayu yang dikirim berdiameter besar, bikin netizen makin curiga
- Kasus kapal terdampar memunculkan pertanyaan besar:
“Beneran semua kayunya sesuai prosedur penebangan?”
Jadi, meski izinnya ada, sorotan publik tetap kencang karena faktor lingkungan dan transparansi prosesnya yang masih meragukan.
PT Minas Pagai Lumber memang beroperasi secara legal… di atas kertas.
Tapi munculnya ribuan kayu gelondongan yang terdampar, lengkap dengan barcode mereka, bikin masyarakat balik bertanya:
- Sebenarnya PT MPL ini punya siapa?
- Bagaimana sistem penebangannya?
- Sebesar apa dampaknya ke hutan Mentawai?
Kasus ini bukan cuma soal kayu—tapi soal masa depan hutan dan keterbukaan informasi perusahaan.
