Kalau lo rajin scroll berita nasional, pasti pernah nemu nama PT Tambang Mas Sangihe (TMS) seliweran di timeline. Perusahaan satu ini lumayan sering jadi bahan omongan, bukan cuma soal duit dan tambangnya, tapi juga nyenggol isu lingkungan, hukum, sampai masa depan Pulau Sangihe.
Nah, buat lo yang tipe anak kepo sejati dan pengin tahu:
- Sebenernya PT Tambang Mas Sangihe itu perusahaan apa sih?
- Siapa pemiliknya?
- Beneran milik orang Indonesia atau asing?
Gas, kita kupas satu-satu 👇
🏗️ Profil PT Tambang Mas Sangihe
PT Tambang Mas Sangihe, atau biasa disingkat TMS, adalah perusahaan yang main di sektor pertambangan mineral logam, dengan emas sebagai komoditas utama. Yes, ini bukan tambang biasa—ini tambang emas, cuy ✨
Kegiatan bisnisnya nggak cuma gali-gali doang. TMS ngerjain proses yang cukup panjang, mulai dari:
- Eksplorasi (nyari cadangan emas)
- Pengembangan area tambang
- Sampai tahap persiapan produksi
Lokasi operasinya ada di Pulau Sangihe, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Wilayah ini dikenal punya potensi sumber daya mineral yang gede, makanya jadi incaran.
Soal metode penambangan, TMS rencananya pakai sistem tambang terbuka (open pit). Artinya, lapisan tanah di atasnya dibuka dulu buat ngambil cadangan emas yang ada di bawah.
Metode ini umum dipakai di industri tambang, tapi juga sering jadi sorotan karena dampaknya ke lingkungan.
📜 Legal Nggak? Ini Soal Izin dan Kontraknya
Biar nggak asal nambang, PT Tambang Mas Sangihe punya dasar hukum resmi berupa Kontrak Karya (KK) dari Pemerintah Indonesia. Kontrak ini jadi pegangan utama perusahaan buat beroperasi secara legal di wilayah konsesinya.
Selain itu, TMS juga ngantongin berbagai izin teknis dan dokumen lingkungan yang diwajibkan oleh regulasi pertambangan nasional. Secara administratif, semua itu jadi bukti kalau kegiatan mereka di atas kertas sesuai aturan yang berlaku.
Walaupun begitu, di lapangan tetap aja muncul pro dan kontra—terutama soal dampak lingkungan dan keberlanjutan hidup masyarakat sekitar. Makanya, nama TMS sering banget jadi bahan diskusi publik.
👀 Jadi… PT Tambang Mas Sangihe Milik Siapa?
Nah, ini bagian paling bikin penasaran.
Banyak yang mikir perusahaan tambang gede pasti milik satu orang super tajir. Faktanya, PT Tambang Mas Sangihe bukan milik satu individu atau keluarga.
Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa entitas bisnis lewat skema kepemilikan saham.
🔑 Pemegang saham terbesarnya adalah:
🇨🇦 Baru Gold Corp (BGC)
Perusahaan tambang asal Kanada ini menguasai sekitar 70 persen saham PT TMS. Artinya, BGC jadi pemilik mayoritas sekaligus pengendali utama arah bisnis perusahaan.
Sisa sahamnya, sekitar 30 persen, dipegang oleh perusahaan nasional, yaitu:
- PT Sungai Belayan Sejati – 10%
- PT Sangihe Prima Mineral – 11%
- PT Sangihe Pratama Mineral – 9%
Jadi secara struktur, TMS ini kombinasi antara modal asing dan lokal.
🧐 Terus, Bener Nggak Sih Ada Nama Hashim Djojohadikusumo?
Sempet rame juga kabar kalau PT Arsari Tambang, anak usaha dari Arsari Group, bakal masuk ke PT Tambang Mas Sangihe. Arsari Group sendiri dikenal sebagai grup bisnis milik Hashim Djojohadikusumo.
Tapi… ✋
Faktanya, kabar itu udah diklarifikasi.
Pihak Arsari Group menegaskan:
- Nggak ada kepemilikan saham, langsung maupun nggak langsung
- Nama Hashim tidak tercatat sebagai pemilik PT Tambang Mas Sangihe
Memang sempat ada obrolan investasi dan Letter of Intent (LoI), tapi rencana itu nggak jadi dilanjutkan karena LoI-nya sudah ditarik.
- PT Tambang Mas Sangihe = perusahaan tambang emas
- Lokasi = Pulau Sangihe, Sulawesi Utara
- Pemilik mayoritas = Baru Gold Corp (Kanada)
- Sisanya = perusahaan nasional
- Bukan milik Hashim Djojohadikusumo
Perusahaan ini legal secara izin, tapi tetap jadi sorotan publik karena isu lingkungan dan keberlanjutan. Makanya, wajar kalau namanya terus muncul di berita.
