Nama Frans Pigome belakangan ini lagi ramai banget dibicarakan. Bukan tanpa alasan, soalnya banyak pihak yang mulai mendorong pria asal Papua ini buat jadi Direktur Utama PT Freeport Indonesia. Yup, tambang emas dan tembaga raksasa yang jadi tulang punggung ekonomi Indonesia itu!
Dan menariknya, dukungan buat Frans datang dari mana-mana. Nggak cuma dari masyarakat Papua, tapi juga dari berbagai tokoh nasional. Mereka sepakat: sudah saatnya anak asli Papua punya peran besar di rumahnya sendiri.
🔥 Sosok Frans: Pemimpin yang Dekat dan Tangguh
Frans bukan tipe orang yang cuma jago ngomong. Dia dikenal sebagai sosok low profile tapi high impact. Saat orang lain sibuk pamer jabatan, Frans justru sibuk turun ke lapangan, ngobrol langsung sama masyarakat, dan ngelihat realita di bawah tanah — literally, di tambang.
Dari cerita teman-teman satu lingkarannya, Frans ini punya gaya kepemimpinan yang tegas tapi manusiawi. Ia percaya, perusahaan sebesar Freeport nggak cuma harus mikirin keuntungan, tapi juga keselamatan dan kesejahteraan para pekerjanya.
Apalagi setelah tragedi yang menimpa tujuh penambang Freeport beberapa waktu lalu — di mana mereka tewas tertimbun longsoran. Peristiwa itu jadi tamparan keras bagi semua pihak. Dan Frans, dengan pengalamannya, diyakini bisa membawa perubahan besar dalam sistem keamanan dan manajemen tambang di Papua.
🌍 Lebih dari Tambang: Visi Frans Soal Papua yang Mandiri
Buat Frans, Freeport bukan sekadar urusan emas atau tembaga. Lebih dari itu, ini soal masa depan Papua.
Ia ingin tambang jadi sumber kehidupan — bukan hanya sumber masalah.
Dia pengen ada lebih banyak warga lokal yang bekerja di posisi strategis, ada pelatihan teknologi, pemberdayaan masyarakat, dan proyek sosial yang benar-benar terasa manfaatnya.
Frans juga sering ngomong bahwa “Papua itu bukan halaman belakang Indonesia — tapi bagian dari masa depan bangsa.” Kalimat itu cukup menggambarkan visi besarnya: membangun Papua yang kuat lewat keadilan ekonomi dan kesempatan yang setara.
💬 Dukungan Mengalir Deras
Banyak tokoh nasional mulai buka suara. Mereka bilang, pengangkatan Frans sebagai Direktur Freeport bakal jadi simbol penting dari pemerintahan Prabowo ke depan — simbol bahwa Indonesia benar-benar memberi kesempatan yang adil bagi semua anak bangsa, tanpa memandang asal daerah.
Dari tokoh gereja, pemuda Papua, sampai akademisi, semua kompak: “Frans Pigome adalah harapan baru.”
Tragedi 7 Penambang dan Pelajaran Besar bagi Freeport
Peristiwa longsor yang menelan korban jiwa itu menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen Freeport. Investigasi awal menyebutkan adanya faktor alam dan teknis, namun publik berharap lebih dari sekadar penjelasan — mereka ingin perubahan nyata.
Dan di sinilah Frans Pigome memegang peran penting. Sebagai Direktur baru, ia menegaskan komitmennya untuk memperkuat sistem keselamatan kerja (safety mining) di semua lini operasional.
Ia menginstruksikan audit menyeluruh terhadap prosedur keamanan, meningkatkan pelatihan bagi para pekerja tambang bawah tanah, dan memperbarui sistem peringatan dini terhadap potensi bencana geoteknik.
“Kita tidak boleh kehilangan satu nyawa pun lagi di tempat kerja. Setiap karyawan berhak pulang ke rumah dengan selamat,” ujar Frans dengan nada tegas.
✊ Harapan Baru untuk Freeport dan Papua
Kalau benar Frans Pigome memimpin Freeport, ini bisa jadi momentum besar.
Momentum buat nunjukin ke dunia bahwa Papua bukan cuma tempat tambang, tapi juga tempat lahirnya pemimpin hebat.
Freeport butuh sosok yang ngerti tambang, tapi juga ngerti manusia di balik tambang itu.
Dan di titik itu, Frans Pigome adalah nama yang paling pas — pemimpin yang siap bikin Freeport bukan cuma menguntungkan, tapi juga bermakna.