Kalau ngomongin pesawat di Indonesia, pasti nama-nama kayak Garuda, Lion Air, atau Batik Air langsung kebayang kan?
Tapi jangan salah, ada juga maskapai lain yang meski ukurannya nggak segede mereka, perannya penting banget buat ngejaga koneksi antar kota—bahkan sampai ke pelosok.
Nah, kenalan dulu nih sama NAM Air, si “adik keren” dari Sriwijaya Air Group.
😎 Jadi, NAM Air Punya Siapa Sih?
Jadi gini bro sis, NAM Air itu bukan maskapai random. Dia anak perusahaan Sriwijaya Air Group.
Resmi diumumin tanggal 26 September 2013, awalnya sih niatnya jadi maskapai kelas full service biar bisa tanding sama Garuda dan Batik.
Eh, tapi strategi berubah! Akhirnya NAM Air malah jadi kayak “partner in crime”-nya Sriwijaya.
Jadi, Sriwijaya fokus di rute gede, sedangkan NAM Air ambil rute lanjutan alias feeder. Analogi gampangnya, kayak Lion Air punya Wings Air gitu deh.
🤔 Kenapa Namanya “NAM”?
Banyak yang kira “NAM” itu singkatan ga jelas, padahal ada ceritanya loh.
Jadi, nama ini terinspirasi dari ayahnya CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie, yang namanya Lo Kui Nam.
Selain itu, nama NAM juga udah dipake di berbagai unit bisnis Sriwijaya, misalnya:
- National Aviation Management (Sekolah Penerbangan)
- National Aircrew Management (Training cabin crew)
- National Aircraft Maintenance (Servis pesawat)
- Nusantara Aksara Mandiri (In-flight magazine kece)
Intinya sih, nama ini bentuk respect sekaligus simbol semangat mereka buat tetap terbang tinggi.
Kalau ngomongin pesawatnya, NAM Air kebanyakan pake Boeing 737-500 Winglet. Kursinya ada 120 seat (8 bisnis, 112 ekonomi).
Emang ukurannya nggak segede pesawat lain, tapi justru karena kecil itu, dia lebih lincah buat mendarat di bandara kecil di pelosok Indonesia.
Jadi, jangan salah, kecil-kecil gini malah bikin dia makin dibutuhin!
📅 First Flight, Rute, dan Misi
Debutnya sempet molor gara-gara nunggu sertifikat izin terbang (AOC).
Tapi akhirnya, pada 11 Desember 2013, NAM Air resmi ngelakuin penerbangan perdana Jakarta – Pangkalpinang.
Seminggu kemudian, langsung lanjut ke rute Jakarta – Pontianak – Jogja.
Sejak itu, NAM Air makin rajin buka rute domestik.
✈️ Rute Populer NAM Air
Beberapa rute domestik yang pernah dilayani NAM Air antara lain:
Jakarta – Sorong
Jakarta – Kupang
Surabaya – Pangkalan Bun
Surabaya – Palu
Surabaya – Biak
Denpasar – Waingapu
Denpasar – Maumere
Palu – Luwuk
Pangkalan Bun – Semarang
🛬 Bandara Penting yang Dilayani
NAM Air juga beroperasi dari berbagai bandara utama di Indonesia:
Bandara Soekarno–Hatta, Jakarta (Terminal 1A sejak 12 April 2022)
Bandara Ngurah Rai, Denpasar
Bandara Juanda, Surabaya
Bandara Supadio, Pontianak
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
Bandara El Tari, Kupang
Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu
🛎️ Fasilitas & Layanan
Walaupun tarifnya miring, jangan remehkan. Lo tetep bisa:
- Check-in online (Traveloka dll) mulai 24 jam sebelum berangkat.
- Pilih banyak opsi pembayaran (ATM, e-money, kartu kredit, dll).
Simple, praktis, dan nggak ribet—cocok buat anak muda yang suka traveling hemat.
✅ NAM Air Masih Terbang Nggak Nih?
Jawabannya: YES, bro! 🎉
Sampai sekarang, NAM Air masih beroperasi bareng Sriwijaya Air Group. Fokus utamanya tetep: jadi jembatan buat kota-kota kecil yang belum banyak dijamah maskapai gede.
Jadi, kalau lo masih mikir “NAM Air itu punya siapa sih?” jawabannya jelas: anaknya Sriwijaya Air Group.
Namanya diambil dari bokap CEO-nya, armadanya Boeing 737-500, dan misinya mulia: ngehubungin pelosok Indonesia biar makin gampang dijangkau.
So, next time mau terbang ke destinasi yang agak “niche”, jangan heran kalau tiket lo ketulis NAM Air.
Itu tandanya lo lagi terbang bareng salah satu maskapai paling underrated tapi penting banget di langit Nusantara. 🌏🔥