Yo, sob! Ada kabar yang lagi rame banget nih di jagat maya! Ifan Seventeen, vokalis band yang dulu terkenal sama lagu-lagu galau, baru aja diangkat jadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) sama Presiden Prabowo Subianto. Tapi nih, keputusan ini malah bikin heboh dan banyak yang kasih komentar pedas, salah satunya Fedi Nuril.
Buat lo yang belum ngeh, PFN itu perusahaan pelat merah yang fokus di industri perfilman Indonesia. Nah, pas kabar ini mencuat, Fedi Nuril langsung ngegas lewat akun X (Twitter) pribadinya.
“Tapi yang diangkat menjadi Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) malah Ifan Seventeen yang kemampuan, pengalaman dan prestasinya dalam film Indonesia nggak jelas,” tulis Fedi dengan nada sindiran tajam.
Wah, sontak cuitan ini langsung bikin netizen gaduh, bro! Banyak yang pro dan kontra soal pernyataan Fedi. Ada yang mendukung, karena menurut mereka Ifan emang lebih dikenal di dunia musik ketimbang perfilman.
Tapi nggak sedikit juga yang ngebela Ifan dengan alasan kepemimpinan itu nggak melulu soal pengalaman teknis, tapi bisa juga soal visi dan kepemimpinan.
Tapi ngomong-ngomong, Fedi Nuril sendiri emang siapa sih? Buat yang nggak familiar, dia itu aktor kawakan yang udah lama malang melintang di dunia film Indonesia.
Mulai dari Ayat-Ayat Cinta, Surga yang Tak Dirindukan, sampai 5 Cm, dia sukses besar membintangi berbagai film yang ngehits abis. Nggak heran kalau dia punya pendapat tegas soal industri ini.
Sementara itu, Ifan Seventeen lebih dikenal sebagai musisi. Kariernya di dunia film nggak begitu terdengar, meskipun dia sempat terlibat dalam beberapa proyek.
Tapi apakah ini cukup buat jadi bos PFN? Nah, itu yang jadi perdebatan panas di media sosial!
Sampai saat ini, Ifan sendiri belum banyak buka suara soal kritik yang dilontarkan Fedi. Tapi yang jelas, posisi barunya ini bakal jadi sorotan terus ke depan. Apakah dia bakal membuktikan kalau dirinya layak, atau justru bakal terus dihantam kritik? Kita pantau aja, sob!
Jadi gimana menurut lo? Apakah pengangkatan Ifan Seventeen ini udah tepat atau malah bikin industri film makin bingung?