Monday, August 25, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Senin 1 September 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Senin Pekan Biasa XXII

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. 

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama. 

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Senin 1 September 2025.

Kalender Liturgi hari Senin 1 September 2025 merupakan Hari Senin Pekan Biasa XXII.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Senin 1 September 2025:

Bacaan Pertama: 1 Tesalonika 4: 13-18

Dan kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.

Sebab ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah tidur.

Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.

Kemudian, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.

Karena itu hiburlah kamu satu sama lain dengan kata-kata ini.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mazmur 96: 1 dan 3, 4-5, 11-12, 13

R. (13b) Tuhan datang untuk menghakimi bumi.

Nyanyikanlah kidung baru bagi Tuhan, bernyanyilah bagi Tuhan, hai seluruh bumi.

Beritahukanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa, dan perbuatan-perbuatan ajaib-Nya di antara segala bangsa.

R. Tuhan datang untuk menghakimi bumi.

Sebab TUHAN itu maha besar dan sangat terpuji, lebih dari segala allah Ia ditakuti.

Karena semua allah bangsa-bangsa lain adalah setan-setan, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit.

R. Tuhan datang untuk menghakimi bumi.

Biarlah langit bersukacita, dan bumi bersorak-sorai, dan laut serta segala isinya berguncang.

Ladang-ladang dan segala isinya akan bersukacita, dan segala pohon di hutan akan bersukacita.

R. Tuhan datang untuk menghakimi bumi.

Di hadapan Tuhan, karena Ia datang, karena Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan manusia dengan kebenaran-Nya.

R. Tuhan datang untuk menghakimi bumi.

Bacaan Injil: Lukas 4: 16-30

Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, lalu pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu bangun hendak membaca dari Alkitab.

Dan kitab nabi Yesaya diserahkan kepadanya. Dan ketika ia membukanya, ia menemukan nas di mana tertulis:

Roh Tuhan ada padaku. Itulah sebabnya Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin, dan mengutus Aku untuk menyembuhkan orang-orang yang remuk hatinya,

untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan dan hari pembalasan.

Setelah melipat kitab itu, ia mengembalikannya kepada pendeta, lalu duduk. Dan mata semua orang di rumah ibadat tertuju kepadanya.

Lalu Ia memulai mengajar mereka: “Pada hari ini genaplah nas ini yang kamu dengar.”

Dan semua orang itu memberi kesaksian kepada-Nya, dan mereka takjub akan kata-kata kasih karunia yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”

Maka kata-Nya kepada mereka: “Tentu kamu akan mengatakan persamaan ini kepadaku: Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri! Perbuatlah juga di sini, di tempat asal-Mu, sama seperti yang telah kami dengar di Kapernaum.”

Dan Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang diterima di tempat asalnya.”

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada zaman Elia terdapat banyak janda di Israel, ketika langit tertutup selama tiga tahun enam bulan dan ketika terjadi kelaparan yang hebat di seluruh bumi.

Dan Elia tidak diutus kepada seorang pun di antara mereka, melainkan kepada Sarfat di Sidon, kepada seorang janda.

Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu.

Dan semua orang di rumah ibadat itu menjadi marah ketika mendengar semuanya itu.

Maka bangunlah mereka, lalu mengusir dia ke luar kota, dan membawa dia ke tebing gunung, tempat kota mereka dibangun, untuk melemparkan dia dari situ.

Tetapi Yesus berjalan lewat dari tengah-tengah mereka lalu pergi.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Senin 1 September 2025

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

Bacaan pertama hari ini mengingatkan kita tentang pengharapan yang sejati, pengharapan yang berasal dari Yesus Kristus. Seringkali dalam hidup, kita merasa takut atau berduka ketika kehilangan orang yang kita kasihi. Kita melihat kematian sebagai akhir yang menyedihkan dan menakutkan. Namun, Paulus mengingatkan kita bahwa bagi orang yang percaya, kematian bukanlah akhir. Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Bayangkan kebahagiaan itu: suatu saat nanti, kita yang masih hidup dan mereka yang telah pergi akan disatukan dalam kasih dan sukacita yang abadi. Ini bukan sekadar janji kosong, tetapi pengharapan yang nyata, yang menenangkan hati dan menguatkan iman kita dalam menghadapi kesedihan dan ketidakpastian hidup.

Injil hari ini membawa kita ke Nazaret, tempat Yesus dibesarkan, yang menunjukkan bagaimana Allah bekerja dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dari hal-hal yang tampak biasa. Yesus masuk ke rumah ibadat, membaca dari Kitab Nabi Yesaya, dan mengumumkan misi-Nya: membawa kabar baik bagi orang miskin, menyembuhkan hati yang remuk, membebaskan orang yang tertindas, dan memberikan pengharapan bagi mereka yang merasa kehilangan arah. Kata-kata Yesus sederhana, tetapi penuh kuasa, menyentuh hidup orang-orang yang mendengarnya.

Menariknya, meskipun kata-kata Yesus penuh kasih dan kebenaran, orang-orang di rumah ibadat itu tidak mudah menerima-Nya. Mereka mengenal-Nya sebagai anak Yusuf, sebagai orang biasa dari kampung mereka sendiri. Mereka ingin mukjizat dan pertolongan datang sesuai harapan mereka, bukan sesuai rencana Allah. Mereka bahkan marah ketika Yesus menyinggung kenyataan bahwa Allah sering bekerja di luar batas kenyamanan dan ekspektasi kita.

Kita pun sering seperti itu. Kita ingin Tuhan bekerja sesuai cara kita, cepat, instan, dan mudah dimengerti. Kita ingin hidup tanpa tantangan, dan kadang kita menutup hati pada cara Allah yang tak terduga. Injil ini mengingatkan kita bahwa iman bukan soal mendapatkan yang kita mau, tetapi bersedia menerima kehendak Allah, belajar melihat kasih-Nya dalam segala keadaan, bahkan dalam kesulitan, kekecewaan, atau penolakan.

Paulus dan Yesus sama-sama mengajak kita untuk hidup dengan pengharapan yang teguh. Kita diajak untuk menghibur satu sama lain dengan kata-kata dan tindakan yang membawa kedamaian, untuk melihat kehidupan ini dengan mata iman, dan untuk menjadi saluran kasih Allah di tengah dunia yang sering gelisah dan penuh ketidakpastian. Kita dipanggil untuk menjadi saksi kasih, membawa pengharapan, menyembuhkan luka, dan menguatkan mereka yang putus asa.

Hari ini, marilah kita membuka hati kita. Marilah kita belajar menerima pengharapan yang Tuhan janjikan, melihat bahwa kematian bukanlah akhir, dan menyadari bahwa Allah hadir dalam hidup kita sehari-hari, melalui orang-orang di sekitar kita, melalui tantangan yang kita hadapi, dan melalui kesempatan untuk mengasihi dan melayani. Ketika kita melangkah dengan iman dan keberanian, kita akan merasakan damai-Nya dan dapat membawa damai itu kepada sesama. Dengan demikian, hidup kita menjadi saksi nyata dari kasih Allah yang menguatkan, menghibur, dan menyelamatkan.

Semoga kita semua diberi keberanian untuk hidup dalam pengharapan, menyebarkan kasih, dan tetap setia pada panggilan kita sebagai pengikut Kristus, sampai kita bersatu bersama-Nya untuk selama-lamanya.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajar aku melihat hidup dengan iman dan pengharapan. Bukakan hatiku untuk menyebarkan kasih-Mu, menghibur yang sedih, menyembuhkan yang terluka, dan melayani sesama. Bimbing langkahku agar tetap setia, sabar, dan berani membawa terang-Mu di dunia ini. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Full List! 24 Website Nonton Film Gratis 2025 Legal dan Aman Buat Maraton Tanpa Takut Malware

Lagi pusing nyari situs nonton film gratis yang gak bikin was-was kena virus? Tenang aja, gengs!Di tahun 2025 ini,...

More Articles Like This

Favorite Post