Thursday, August 28, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Kamis 4 September 2025 Lengkap Renungan Harian, Kamis Pekan Biasa XXII, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani. 

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam. 

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama. 

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 4 September 2025.

Kalender Liturgi hari Kamis 4 September 2025 merupakan Kamis Pekan Biasa XXII, Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 4 September 2025:

Bacaan Pertama: Kol. 1:9-14

Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,

dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6

TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa.

Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.

Ia mengingat kasih setia dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel, segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang dari pada Allah kita.

Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!

Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang nyaring,

dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni TUHAN!

Bacaan Injil: Luk. 5:1-11

Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.

Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.

Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.

Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.”

Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.”

Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Ketika Simon Petrus melihat hal itu iapun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”

Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;

demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.”

Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, merekapun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Kamis 4 September 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Bacaan yang kita dengarkan hari ini mengajak kita masuk lebih dalam pada dua hal yang sangat penting dalam hidup beriman: yang pertama adalah doa dan syukur yang tidak pernah berhenti, seperti yang ditulis Paulus kepada jemaat di Kolose. Yang kedua adalah keberanian untuk percaya dan taat, seperti yang dialami Simon Petrus ketika Yesus memintanya menebarkan jala sekali lagi di danau Genesaret.

Paulus berdoa agar umat menerima hikmat dan pengertian yang benar supaya mereka mampu mengenal kehendak Allah. Bukankah itu juga kerinduan kita? Sering kali kita bertanya dalam hati: “Apa sebenarnya kehendak Tuhan dalam hidupku? Bagaimana aku harus melangkah?” Paulus mengingatkan bahwa jalan menuju jawaban itu bukan lewat kepandaian atau kekuatan manusia semata, melainkan lewat doa, kesabaran, dan rasa syukur. Hidup yang berbuah baik lahir dari hati yang terbuka pada Tuhan. Di tengah kesulitan, Paulus mengajak kita tetap berdoa, tetap tekun, dan tetap bersyukur. Karena dengan itu kita menyadari: kita sudah ditebus, kita sudah dipindahkan dari kegelapan menuju terang Kristus.

Lalu Injil hari ini membawa kita pada pengalaman yang begitu manusiawi. Bayangkan Simon Petrus, seorang nelayan yang sudah bekerja keras semalaman tanpa hasil. Letih, kecewa, mungkin putus asa. Dalam keadaan seperti itu Yesus datang, naik ke perahunya, lalu menyuruhnya untuk mencoba lagi. Dari sisi logika, tentu Simon bisa saja menolak. Tetapi ada satu kalimat yang begitu indah keluar dari mulutnya: “Karena Engkau yang menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan dari ketaatan itu, terjadilah keajaiban.

Saudara-saudari, betapa sering kita juga merasa seperti Simon. Kita sudah berusaha keras, tapi hasilnya nihil. Kita bekerja, berjuang, mengorbankan banyak hal, namun yang kita terima seolah tidak sepadan. Dalam situasi itu, suara Yesus datang, meminta kita untuk tidak berhenti berharap, untuk mencoba lagi, tetapi kali ini dengan iman, bukan hanya mengandalkan kemampuan kita sendiri. Keajaiban Tuhan sering kali lahir dari keberanian kita untuk percaya di saat kita merasa lelah dan tak berdaya.

Dan lebih dalam lagi, peristiwa itu bukan hanya tentang banyaknya ikan. Itu adalah panggilan. Simon, Yakobus, dan Yohanes akhirnya meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus. Mengapa? Karena mereka sadar, hidup yang sejati bukan sekadar tentang hasil tangkapan, tetapi tentang ikut ambil bagian dalam karya Allah menyelamatkan dunia. Yesus mengubah arah hidup mereka: dari penjala ikan menjadi penjala manusia.

Hari ini kita pun diajak bertanya pada diri sendiri: dalam hidup sehari-hari, apakah kita berani menanggapi panggilan Yesus? Mungkin bukan dengan meninggalkan pekerjaan atau keluarga, tetapi dengan menghadirkan kasih, pengampunan, dan kebaikan di tempat kita berada. Menjadi “penjala manusia” artinya kita membawa orang lain mendekat pada Tuhan melalui sikap, kata-kata, dan perbuatan kita.

Saudara-saudari, semoga bacaan hari ini meneguhkan kita. Dalam doa dan syukur, kita menemukan kekuatan. Dalam iman dan ketaatan, kita menemukan keajaiban. Dan dalam keberanian mengikuti Yesus, kita menemukan makna sejati hidup ini.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajarlah aku untuk selalu bersyukur, tekun dalam doa, dan berani percaya meski aku lelah dan ragu. Kuatkan aku agar hidupku berbuah dalam kasih, menjadi saksi-Mu, dan membawa sesama semakin dekat kepada-Mu setiap hari. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Tahapan Cara Aktifin Lagi BPJS Penerima Bantuan Iuran yang Non Aktif dan Cek Status BPJS

BPJS itu ibarat tameng sakti buat banyak orang, apalagi buat warga yang dapet kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI) alias...

More Articles Like This

Favorite Post