Ajang Dangdut Academy 7 (DA7) Indosiar sekarang udah masuk fase paling deg-degan. Lampu panggung makin terang, suara peserta makin pecah, tapi… eh kok yang rame malah urusan duit?
Yes, warganet lagi heboh ngebahas virtual gift DBoss dan DSultan yang katanya nilainya nggak ngotak.
Sampai muncul tudingan, DA7 bukan lagi soal kualitas suara, tapi adu tebal dompet pendukung. Jadi sebenarnya, DBoss dan DSultan itu harganya berapa sih? Dan sepenting apa pengaruhnya ke hasil kompetisi?
Grand Final DA7: Panggung Mewah + Saweran Digital
DA7 nggak main-main. Babak Grand Final digelar selama tiga malam berturut-turut:
- Grand Final I: Jumat, 19 Desember 2025
- Grand Final II: Rabu, 24 Desember 2025
- Grand Final III (Malam Kemenangan): Jumat, 26 Desember 2025
Tapi yang bikin beda dari musim sebelumnya, SMS voting resmi pensiun. Sekarang diganti sama sistem virtual gift lewat aplikasi Vidio. Jadi penonton tinggal beli koin digital, lalu “nyawer” peserta favorit secara real time pas acara live.
Virtual Gift Itu Apaan Sih? Kok Bisa Ngaruh Banget?
Singkatnya, virtual gift itu hadiah digital berbentuk animasi keren. Setiap gift punya harga koin berbeda, dan koin itu dibeli pakai uang rupiah asli.
Begitu dikirim, koin langsung berubah jadi poin dukungan buat peserta.
Di DA7, fungsi virtual gift bukan sekadar lucu-lucuan. Ini penentu nasib!
Mau lanjut atau pulang, salah satu faktornya ya dari jumlah gift yang masuk.
DBoss & DSultan: Saweran Sultan Level Akhir
Nah ini dia yang bikin warganet auto syok 🤯
Menurut info yang beredar:
- Virtual Gift DBoss
👉 Nilainya sekitar Rp11 juta per satu gift - Virtual Gift DSultan
👉 Lebih gila lagi, kisaran Rp50 juta sampai Rp100 juta SEKALI KIRIM
Dan ingat ya, ini bisa dikirim berkali-kali. Jadi jangan heran kalau totalnya bisa meledak sampai miliaran dalam satu malam.
Fakta Lapangan: Duit Virtual Mengalir Deras di DA7
Puncak kehebohan terjadi pas Result Top 3 DA7, Rabu, 17 Desember 2025.
Hasilnya bikin banyak orang melongo:
- Tasya (Tangerang Selatan)
🎤 94 juta koin ≈ Rp2,02 miliar - Valen (Pamekasan)
🎤 Sekitar Rp1,7 miliar - April (Cirebon)
🎤 73 juta koin ≈ Rp1,6 miliar
Kalau dijumlah?
💸 Sekitar Rp5,32 miliar cuma dalam satu malam!
Nggak heran kalau DBoss dan DSultan langsung jadi kambing hitam perdebatan.
Netizen Mulai Gerah: Ini Lomba Nyanyi atau Lomba Duit?
Kolom komentar pun memanas 🔥
Banyak yang ngerasa DA7 sekarang melenceng dari tujuan awal.
“Bukan cari suara emas, tapi cari yang pendukungnya sultan.”
Ada juga yang bilang sistem ini nggak adil buat peserta berbakat tapi minim dukungan finansial.
Bahkan, sebagian netizen nuduh virtual gift cuma jadi mesin uang baru buat stasiun TV.
Cuan Gede Buat TV, Tapi Gimana Soal Nilai Seni?
Dari sisi bisnis, DA7 jelas cuan parah.
Pemasukan non-iklan miliaran rupiah bikin acara ini disebut salah satu ajang pencarian bakat paling menguntungkan.
Tapi publik mulai bertanya:
- Apakah keuntungan sebesar ini sebanding dengan kualitas acara?
- Apakah seni masih jadi prioritas, atau cuma angka?
Virtual Gift: Seru, Tapi Juga Ngeri
Nggak bisa dipungkiri, virtual gift punya sisi positif:
✔ Penonton jadi lebih aktif
✔ Acara terasa interaktif
✔ Peserta punya dukungan langsung dari fans
Tapi sisi gelapnya juga nyata:
❌ Peserta jago bisa kalah sama peserta yang “didukung sultan”
❌ Kesenjangan dukungan makin jauh
❌ Kompetisi terasa kurang adil
Saat DBoss dan DSultan nilainya puluhan hingga ratusan juta, persaingan jadi berat sebelah.
Ribut soal Virtual Gift DBoss dan DSultan berapa rupiah bukan sekadar bahas angka fantastis. Ini cerminan kegelisahan publik soal arah DA7 ke depan.
Apakah tetap jadi ajang cari bintang dangdut berkualitas, atau berubah jadi arena sawer digital kelas sultan?
Yang jelas, satu hal nggak bisa dibantah:
🎤 Dangdutnya masih jalan, tapi duitnya makin nyaring.
