Menjelang HUT RI ke-80 ini, dunia animasi lokal lagi heboh gara-gara hadirnya film Merah Putih One for All.
Film ini dibikin sama Perfiki Kreasindo, dan konsepnya tuh keren—ngangkat tema persatuan dan keberagaman lewat animasi.
Cuma ya… di balik hype itu, netizen kepo: “Ini duit produksinya dari mana? Perfiki BUMN atau swasta?”
Sampai sekarang, Perfiki Kreasindo belum buka-bukaan soal berapa biaya produksi film ini. Data resmi? Nggak ada. Rilis pers? Nihil. Jadi angka pastinya masih gelap.
Yang jelas, ada info kalau Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ngasih dukungan.
Tapi inget ya, dukungannya lebih ke non-finansial—kayak promosi, bantuin networking, dan support teknis. Jadi bukan yang nyodorin duit gede langsung ke meja produksi.
Masalahnya, belum ketahuan juga apakah ada dana dari sponsor, investor pribadi, atau perusahaan swasta yang ikutan patungan.
Jadi kalau lo nyari angka pasti, sabar dulu bro, datanya belum nongol.
🏢 Perfiki Kreasindo: Swasta, Bukan BUMN!
Nah, satu lagi pertanyaan yang sering muncul: “Perfiki Kreasindo itu BUMN bukan sih?” Jawabannya: NOPE!
Perfiki Kreasindo itu perusahaan swasta, nggak ada sangkut pautnya sama kepemilikan pemerintah, apalagi status badan usaha milik negara.
Mereka jalanin operasionalnya secara independen, walaupun dapet dukungan moral dari Kemenparekraf buat promosi.
Proyek Merah Putih One for All ini murni inisiatif swasta, pakai sumber daya internal mereka, plus tim kreatif yang mereka pilih sendiri.
🎨 Produksi Cepet, Kualitas Menuai Komentar
Kabarnya, proses produksi film ini ngebut banget. Ada yang bilang agak terburu-buru, sampai kualitas visualnya dapet komentar dari penonton—ada yang suka, ada yang nyinyir.
Tapi yang nggak bisa dipungkiri, pesan filmnya kuat banget: ngajak semua anak bangsa dari berbagai latar budaya buat bersatu.
Jadi, meskipun sisi teknis masih ada PR, niat dan pesan yang dibawa jelas bikin hati anget.
