Tuesday, July 15, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 11 Januari 2025 Lengkap Renungan Harian, Warna Liturgi Putih

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Sabtu 11 Januari 2025.

Kalender Liturgi hari buat Sabtu 11 Januari 2025 merupakan Hari Sabtu Biasa sesudah penampakan Tuhan, Santo Aleksander, Paus dan Martir, Santo Teodosius Cenobiarch, Pengaku Iman, Santo Petrus Balsamus, Martir, dengan Warna Liturgi Putih.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Sabtu 11 Januari 2025:

Bacaan Pertama 1 Yoh 5:14-21

“Allah mengabulkan doa kita.”

Saudara-saudaraku terkasih, inilah sebabnya kita berani menghadap Allah, yaitu karena Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya. Dan jikalau kita tahu bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita tahu juga bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang kita minta kepada-Nya.

Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah; maka Allah akan memberikan hidup kepadanya, yaitu kepada dia yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut itu.

Ada dosa yang mendatangkan maut, dan tentang ini, tidak kukatakan bahwa ia harus berdoa. Semua kejahatan adalah dosa, tetapi ada dosa yang tidak mendatangkan maut. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindungi orang itu, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu bahwa Anak Allah telah datang, dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal  Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan kehidupan yang kekal. Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 149:1-2.3-4.5.6a.9b

Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

Nyanyikanlah bagi Tuhan lagu yang baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh! Biarlah Israel bersukacita atas Penciptanya, biarlah Sion bersorak-sorai atas raja mereka.

Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi! Sebab Tuhan berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang yang rendah hati dengan keselamatan.

Biarlah orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur! Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka; itulah semarak bagi orang yang dikasihi Allah.

Bait Pengantar Injil Mat 4:16

Ref. Alleluya

Bangsa yang diam dalam kegelapan telah melihat Terang yang besar, bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut telah terbit Terang.

Bacaan Injil Yoh 3:22-30

“Sahabat mempelai bersukacita mendengar suara mempelai.”

Sekali peristiwa Yesus bersama murid-muid-Nya pergi ke tanah Yudea, dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis, sebab pada waktu itu Yohanes belum dimasukkan ke dalam penjara.

Maka timbullah perselisihan di antara murid-muid Yohanes dengan seorang Yahudi tentang penyucian. Lalu mereka datang kepada Yohanes dan berkata kepadanya, “Rabi, orang yang bersama dengan engkau di seberang Sungai Yordan, dan yang tentang Dia engkau telah memberi kesaksian, Dia membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya.”

Jawab Yohanes, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga. Kamu sendiri dapat memberi kesaksian, bahwa aku telah berkata: Aku bukan Mesias, tetapi aku diutus untuk mendahului-Nya.

Yang empunya mempelai perempuan ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai, yang berdiri dekat dia dan mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh. Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Sabtu 11 Januari 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Injil hari ini membawa kita ke sebuah momen yang indah tetapi juga penuh makna. Yohanes Pembaptis, seorang tokoh besar yang diutus untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias, memberikan teladan luar biasa tentang kerendahan hati dan pengabdian sejati. Ketika murid-muridnya mulai gelisah karena popularitas Yesus yang semakin besar, Yohanes menjawab dengan bijaksana dan tulus, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”

Kalimat ini bukan sekadar pernyataan sederhana; ini adalah inti dari hidup seorang pengikut Kristus. Yohanes menunjukkan bahwa hidup kita bukanlah tentang mencari pengakuan atau kemuliaan diri, tetapi tentang memberikan ruang bagi Kristus untuk semakin nyata di dalam dan melalui hidup kita.

Yohanes memberikan gambaran yang indah tentang dirinya sebagai “sahabat mempelai” yang bersukacita karena kehadiran mempelai, yaitu Yesus. Dalam kehidupan kita, sering kali kita terjebak dalam pencarian pengakuan, ingin diperhatikan, atau merasa harus menjadi pusat perhatian. Namun, Yohanes mengajarkan bahwa sukacita sejati ditemukan bukan dalam menjadi pusat, tetapi dalam mendukung rencana Allah terjadi.

Pernahkah kita merasa iri atau terganggu ketika orang lain berhasil atau menerima perhatian lebih dari kita? Ini adalah hal yang manusiawi. Tetapi Yohanes menunjukkan jalan yang berbeda: ia tidak hanya menerima perannya, tetapi bersukacita karena Kristus semakin dimuliakan. Sukacita sejati lahir ketika kita menyerahkan ego kita dan membiarkan Tuhan berkarya melalui hidup kita.

Kerendahan hati Yohanes mengingatkan kita bahwa hidup adalah tentang panggilan, bukan persaingan. Ia memahami bahwa segala sesuatu adalah karunia dari surga. Pernyataannya, “Tidak ada seorang pun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari surga,” mengajarkan bahwa setiap talenta, kesempatan, dan keberhasilan adalah anugerah Allah, bukan hasil semata-mata dari usaha kita.

Dalam dunia yang sering kali mengukur nilai seseorang berdasarkan prestasi atau popularitas, kita diundang untuk menilai diri kita berdasarkan bagaimana kita menjalankan peran yang diberikan Tuhan. Apakah kita sudah setia pada panggilan kita? Apakah kita sudah menggunakan talenta dan kesempatan kita untuk memuliakan Tuhan, bukan hanya untuk diri sendiri?

Bacaan pertama dari Surat Yohanes menegaskan pentingnya hubungan kita dengan Allah dalam doa. Kita diajarkan bahwa Allah mengabulkan doa kita jika kita meminta menurut kehendak-Nya. Ini bukan berarti semua permohonan kita akan langsung dijawab sesuai keinginan kita, tetapi kita diajak untuk semakin selaras dengan kehendak Allah.

Kadang-kadang, doa kita dipenuhi dengan permintaan yang berpusat pada diri sendiri. Namun, Surat Yohanes mengajak kita untuk mendoakan juga kebutuhan dan keselamatan orang lain. Bahkan ketika kita melihat dosa atau kelemahan dalam hidup sesama, kita diajak untuk tidak menghakimi, tetapi berdoa. Doa seperti ini tidak hanya mengubah situasi, tetapi juga mengubah hati kita, membuat kita semakin mencerminkan kasih Allah.

Saudara-saudari terkasih, pernyataan Yohanes, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil,” adalah panggilan untuk setiap kita. Dalam keluarga, pekerjaan, atau pelayanan, kita dipanggil untuk membiarkan Kristus semakin bersinar melalui sikap, perkataan, dan tindakan kita.

Ketika kita memilih untuk mendahulukan kasih daripada kebanggaan, pengampunan daripada dendam, pelayanan daripada pencarian keuntungan, kita sedang membuat Kristus menjadi semakin besar dalam hidup kita. Kita menjadi saksi-Nya, seperti Yohanes Pembaptis, yang dengan kerendahan hati dan sukacita mempersiapkan jalan bagi Tuhan.

Semoga Sabda Tuhan hari ini menginspirasi kita untuk menemukan sukacita sejati dalam menyerahkan hidup kita kepada Kristus, untuk menjadi saluran kasih-Nya, dan untuk membiarkan Dia semakin nyata dalam hidup kita. Dengan demikian, kita pun dapat berkata seperti Yohanes, “Sukacitaku sekarang penuh.”

Tuhan memberkati. Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, bantu aku menjalani hidup dengan rendah hati, menerima peranku dengan sukacita, dan bersyukur atas semua anugerah-Mu. Ajari aku untuk mencintai sesama tanpa iri hati, membiarkan Engkau bekerja dalam hidupku, dan menjadikan kasih-Mu nyata di dunia ini. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Gaskeun ke Ancol! Ada Promo Atlantis, Dufan, Sampe Sea World Berlaku 14 Juli-31 Agustus 2025, Harga Miring Abis Mulai 30 Ribuan Aja

Hai gengs, kalian yang lagi nyari tempat liburan seru tapi tetap hemat di kantong, mimin punya kabar kece banget...

More Articles Like This

Favorite Post