Saturday, July 12, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Rabu 16 Juli 2025 Lengkap Renungan Harian, Perayaan St. Perawan Maria dari Gunung Karmel, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 16 Juli 2025.

Kalender Liturgi hari Rabu 16 Juli 2025 merupakan Hari Rabu Biasa XV, Perayaan St. Perawan Maria dr Gunung Karmel, Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 16 Juli 2025:

Bacaan I: Keluaran 3:1-6.9-12

“Tuhan menampakkan diri dalam nyala api yang keluar dari semak duri.”

Di tanah Midian Musa biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali peristiwa Musa menggiring kawanannya ke seberang padang gurun, dan tiba di gunung Allah, yaitu Gunung Horeb.

Lalu malaikat Tuhan menampakkan diri kepadanya dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Musa melihat-lihat, dan tampaklah semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.

Musa berkata, “Baiklah aku menyimpang ke sana, dan menyelidiki penglihatan hebat itu. Mengapa semak duri itu tidak terbakar?” Ketika dilihat Tuhan bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya, “Musa, Musa!” Musa menjawab, “Ya, Allah!”

Lalu Tuhan bersabda, “Jangan mendekat! Tanggalkanlah kasutmu dari kaki, sebab tempat di mana engkau berdiri itu, tanah kudus.” Tuhan bersabda lagi, “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.”

Musa lalu menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah. Lalu Tuhan bersabda, “Sekarang seruan Israel telah sampai kepada-Ku. Juga telah Kulihat betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka.

Maka sekarang pergilah! Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir.” Tetapi Musa berkata kepada Allah, “Siapakah aku ini, maka aku harus menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?”

Lalu Tuhan bersabda, “Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: Apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kalian akan beribadah kepada Allah di gunung ini.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 103:1-2.3-4.6-7

Ref. Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.

  • Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya.
  • Dialah yang mengampuni segala kesalahanmu, dan menyembuhkan segala penyakitmu! Dialah yang menebus hidupmu dari liang kubur, dan memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat!
  • Tuhan menjalankan keadilan dan hukum bagi semua orang yang diperas. Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, dan memaklumkan perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.

Bait Pengantar Injil Alleluya

Ref. Alleluya.

Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.

Bacaan Injil Matius 11:25-27

“Yang Kausembunyikan kepada kaum cerdik pandai, Kaunyatakan kepada orang kecil.”

Sekali peristiwa berkatalah Yesus, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kausembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi kaunyatakan kepada orang kecil.

Ya Bapa, itulah yang berkenan di hati-Mu. Semua telah diserahkan oleh Bapa-Ku kepada-Ku, dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak berkenan menyatakannya.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Rabu 16 Juli 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Pagi ini kita diajak untuk berhenti sejenak dari kesibukan kita, dan menoleh ke arah yang kadang tidak kita perhatikan: semak duri yang menyala namun tidak terbakar. Sebuah gambaran yang tidak biasa, mengejutkan, bahkan ajaib. Namun justru di sanalah Musa melihat Allah. Dan mungkin, dalam hidup kita pun, Allah hadir di tempat-tempat yang tak biasa—di tengah semak duri kehidupan kita.

Kadang kita membayangkan Allah akan berbicara dalam megahnya langit terbuka atau guntur yang menggelegar. Tetapi hari ini, Tuhan datang dalam nyala api yang sederhana, di semak duri yang tetap berdiri. Artinya, Allah bisa berbicara kepada kita melalui hal-hal yang tampaknya biasa, bahkan melalui penderitaan, kegelisahan, atau tugas sehari-hari yang melelahkan. Yang dibutuhkan hanyalah satu hal: keberanian untuk berhenti sejenak dan melihat lebih dalam.

Musa bukanlah siapa-siapa waktu itu. Ia hanya seorang penggembala di padang gurun, bukan raja, bukan nabi besar. Tapi justru kepada dialah Tuhan berbicara, dan mempercayakan misi besar: membebaskan umat-Nya. Dan ketika Musa menjawab dengan ragu, “Siapakah aku ini?”, Tuhan tidak memberikan daftar kemampuan Musa, melainkan satu janji: “Aku akan menyertai engkau.”

Itulah kuncinya, saudara-saudari. Bukan soal seberapa besar kemampuan kita, tapi seberapa dalam kita percaya bahwa Tuhan menyertai kita. Dalam pekerjaan yang berat, dalam tantangan hidup, dalam pergumulan hati, Dia hadir. Mungkin kita merasa kecil, tak pantas, tak cukup baik—tapi justru itulah saat Allah bisa bekerja. Karena Dia tidak mencari yang sempurna, tapi yang mau mendengarkan.

Yesus dalam Injil hari ini pun mengatakan sesuatu yang sangat menghibur: “Semua ini Kaunyatakan kepada orang kecil.” Orang kecil, dalam arti orang yang hatinya terbuka, sederhana, tidak sok tahu, tidak menutup diri karena merasa sudah cukup pintar atau mapan. Orang kecil itu bukan soal status sosial, tapi soal hati yang bisa menerima bahwa hidup ini bukan tentang mengandalkan diri sendiri, melainkan tentang percaya dan berserah kepada kasih Allah.

Kita semua diundang untuk menjadi seperti Musa—yang mau menoleh ke arah semak duri itu, yang mau berhenti dari rutinitasnya, dan berani berkata, “Ya, Tuhan.” Dan seperti orang kecil yang disebut Yesus, kita pun dipanggil untuk menerima misteri Kerajaan Allah dengan hati terbuka, bukan dengan kecerdasan semata, tapi dengan iman yang jujur dan rendah hati.

Maka kalau hari ini hidup kita penuh dengan semak duri—tantangan, luka, kegagalan, atau keraguan—jangan buru-buru berpaling. Mungkin di sanalah Tuhan sedang menanti kita, ingin berbicara dalam nyala kasih-Nya yang tidak menghanguskan, tapi justru menyala untuk memberi terang.

Dan saat kita berkata, “Siapakah aku ini?”, biarlah suara Tuhan yang lembut menjawab kembali, “Aku akan menyertai engkau.” Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajar aku melihat-Mu dalam hal-hal sederhana. Bimbing aku berhenti sejenak, mendengarkan suara-Mu di tengah kesibukan. Meski aku lemah, mampukan aku berkata “ya” pada panggilan-Mu, percaya bahwa Engkau selalu menyertaiku. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Lokasi dan Line Up Konser Bigu Fest Vol. 4 Tanggal 12-13 Juli 2025, Festival Musik Konsep Piknik

Siap-siap buat weekend lo jadi paling seru se-2025 karena Bigu Festival Vol. 04 bakal balik lagi, dan kali ini...

More Articles Like This

Favorite Post