Hari Senin (14/7) ini jadi momen spesial buat dunia pendidikan Indonesia, karena program Sekolah Rakyat akhirnya resmi jalan di tahun ajaran 2025/2026.
Program Sekolah Rakyat ini bukan kaleng-kaleng, bro-sis—langsung digagas sama Presiden Prabowo Subianto buat bantu anak-anak dari keluarga kurang mampu biar tetap bisa sekolah dengan fasilitas oke punya!
Jadi, apa sih Sekolah Rakyat itu?
Singkatnya, ini adalah sekolah model boarding alias asrama, dan yang paling keren: GRATIS 100 persen buat jenjang SD, SMP, sampai SMA.
Semua biaya ditanggung negara, jadi orang tua enggak perlu mikirin uang pangkal, SPP, apalagi seragam!
Menurut situs resminya di sekolahrakyat.kemensos.go.id, program ini ditargetin buat anak-anak dari keluarga yang masuk dalam kategori miskin dan miskin ekstrem.
Berdasarkan data resmi DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional). Tujuannya? Mutusin rantai kemiskinan lewat pendidikan. Mantap, kan?
“Kalau kita mau bangsa ini maju, semua anak harus punya kesempatan belajar. Bukan soal dompet orang tuanya, tapi soal masa depan bangsa,” kata Presiden Prabowo dalam pernyataan resminya.
200 Sekolah, Gaya Belajar Bebas Masuk-Keluar
Rencananya, bakal ada 200 Sekolah Rakyat yang dibangun. Separuhnya (100 sekolah) dibiayai dari APBN dan dibantu oleh Kementerian PUPR.
Sementara sisanya disokong sama sektor swasta plus kolaborasi bareng Kementerian Sekretariat Negara dan KemenBUMN. Jadi bener-bener kerja bareng!
Yang bikin beda banget dari sekolah biasa, Sekolah Rakyat ini pakai sistem multi-entry dan multi-exit.
Artinya, murid bisa mulai kapan aja—nggak harus nunggu tahun ajaran baru—dan lulus sesuai kecepatan belajar masing-masing.
Belajar pun lebih personal dan fleksibel, jadi enggak ada ceritanya “tertinggal karena enggak cocok sistem”.
“Gue suka banget idenya. Enggak semua anak cocok sekolah yang saklek, kadang butuh waktu lebih. Di sini, kita dihargai proses belajarnya,” ujar Dimas (15), salah satu peserta program asal Karawang.
Tapi tenang aja, meskipun modelnya beda, ijazah Sekolah Rakyat tetap setara sama sekolah umum, karena tetap ngikutin Kurikulum Nasional.
Udah Jalan di 63 Lokasi Hari Ini!
Untuk tahap awal, total ada 100 titik lokasi yang bakal aktif di 2025. Hari ini, 63 lokasi langsung gaspol dengan program matrikulasi, dan 37 sisanya nyusul akhir bulan ini.
Distribusinya lumayan merata, walau Pulau Jawa masih jadi yang paling banyak:
- Jawa: 48 lokasi
- Sumatra: 22 lokasi
- Sulawesi: 15 lokasi
- Bali & Nusa Tenggara: 4 lokasi
- Kalimantan: 4 lokasi
- Maluku: 4 lokasi
- Papua: 3 lokasi
Targetnya? Di tahap awal ini aja, udah bisa nampung 9.755 siswa! Gokil sih, ini bukan sekadar janji doang.
Harapan Besar, Akses Merata
Dengan adanya Sekolah Rakyat, pemerintah pengin ngasih solusi nyata buat pendidikan yang bukan cuma gratis, tapi juga berkualitas dan inklusif. Jadi gak ada lagi cerita anak putus sekolah karena enggak punya biaya atau karena sistem belajar yang kaku.
“Ini langkah nyata untuk buka jalan ke masa depan yang lebih cerah buat semua anak Indonesia, tanpa kecuali,” ujar Menteri Sosial dalam konferensi pers pagi ini.
Kalau gini caranya, kayaknya masa depan pendidikan di Indonesia makin seru dan inklusif ya! Gimana menurut lo, bakal makin semangat sekolah gak?