Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Kamis 29 Mei 2025.
Kalender Liturgi hari Kamis 29 Mei 2025 merupakan HARI RAYA KENAIKAN TUHAN, Santa Teodosia dari Konstantinopel, Martir, Santo Max(iminus), Uskup, dengan Warna Liturgi Putih.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Kamis 29 Mei 2025:
Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 1:1-11
Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat.
Sebelum itu Ia telah memberi perintah kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya. Setelah penderitaan-Nya selesai, Ia menampakkan diri kepada mereka, dan dengan banyak tanda Ia membuktikan bahwa Ia hidup.
Sebab selama empat puluh hari Ia berulang-ulang menampakkan diri dan berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah.
Pada suatu hari, ketika makan bersama-sama dengan mereka, Yesus melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa yang telah kamu dengar daripada-Ku.
Sebab beginilah kata-Nya “Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.”
Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Yesus disaksikan oleh murid-murid-Nya, sampai awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Yesus naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit?
Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu ini akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu lihat Dia naik ke surga.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm 47:2-3.6-7.8-9
Ref. Allah telah naik, diiringi sorak-sorai. Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Hai segala bangsa bertepuk tanganlah, Elu-elukan Allah dengan sorak sorai. Sebab Tuhan, yang maha tinggi adalah dahsyat. Raja agung atas seluruh bumi.
Allah telah naik diiringi soraksorai, Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, kidungkanglah mazmur bagi Raja kita, kidungkan mazmur.
Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian pengajaran! Allah memerintah sebagai raja atas bangsa-bangsa, Allah bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Bacaan Kedua Efesus 1:17-23
Saudara-saudara, kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mahamulia, aku memohon supaya Ia memberi Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar, supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan, apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya yaitu betapa kaya kemuliaan yang dijanjikan-Nya untuk diwarisi oleh orang-orang kudus, dan betapa hebat kuasanya bagi kita yang percaya.
Kekuatan itu sesuai dengan daya kekuatan Allah , yang bekerja dalam Kristus, yakni kuasa yang membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan Allah dalam surga.
Di situ Kristus jauh lebih tinggi dari segala pemerintahan dan penguasa, kekuasaan, dan kerajaan serta tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini melainkan juga di dunia yang akan datang.
Segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan Allah kepada jemaat sebagai kepala dari segala yang ada. Jemaat itulah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Diri-Nya, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Bacaan Injil Lukas 24:46-53
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada para murid. Kata-Nya kepada mereka, “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.
Dan lagi: Dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.
Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari atas.”
Lalu Yesus membawa murid-murid itu ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.
Dan ketika sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Para murid menyembah kepada-Nya lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam bait Allah dan memuliakan Allah.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Kamis 29 Mei 2025
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,
Hari ini kita berkumpul dalam sukacita untuk merenungkan satu peristiwa yang sangat penting dalam hidup iman kita: Yesus Kristus, Tuhan kita, naik ke surga. Bacaan-bacaan yang kita dengar dari Kisah Para Rasul, Mazmur, Surat Efesus, dan Injil Lukas, semuanya mengajak kita memahami makna kenaikan Yesus dan bagaimana peristiwa ini harus memengaruhi hidup kita sehari-hari.
Pertama, mari kita bayangkan para murid Yesus yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri saat Yesus terangkat ke surga. Mereka pasti merasa campur aduk: sedih karena berpisah, bingung karena belum mengerti sepenuhnya, tapi juga penuh harap karena Yesus berjanji mengirimkan Roh Kudus yang akan memberi mereka kekuatan dan bimbingan. Bayangkan kita di posisi mereka—apakah kita juga pernah merasa seperti itu dalam iman kita? Kadang kita ragu, takut menghadapi tantangan hidup, merasa sendirian. Namun Injil mengingatkan kita, Yesus tidak meninggalkan kita sendiri.
Kedua, bacaan dari Surat Efesus menegaskan bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Allah, memerintah dengan kuasa yang tak tertandingi. Ini bukan hanya soal kekuasaan yang jauh dan abstrak, tapi sebuah kenyataan yang memberi kita kekuatan hidup sehari-hari. Yesus adalah Kepala kita, dan kita adalah tubuh-Nya. Artinya, kita tidak hidup sendiri-sendiri, melainkan bersama dalam satu keluarga yang dipimpin oleh Dia yang penuh kuasa dan kasih.
Ketiga, apa artinya bagi kita hari ini? Yesus mengajak kita menjadi saksi-Nya—menyebarkan kabar baik, hidup dalam kasih, dan berani menghadapi tantangan hidup dengan Roh Kudus yang menyertai. Kita diundang untuk “menantikan janji Bapa,” yaitu Roh Kudus, yang memberi kita hikmat, kekuatan, dan keberanian untuk berjalan di jalan Kristus.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, ini berarti kita harus:
- Tetap berserah dan percaya ketika menghadapi kesulitan, seperti murid-murid yang menunggu dengan sabar di Yerusalem.
- Berani menjadi saksi kasih Kristus dalam keluarga, lingkungan kerja, dan komunitas kita, walau terkadang berbeda pendapat atau menghadapi tantangan.
- Membangun hidup bersama dalam iman dan kasih, mengingat kita adalah bagian dari tubuh Kristus yang satu.
Marilah kita berdoa agar Roh Kudus yang dijanjikan Yesus menguatkan kita semua. Agar kita tidak hanya berdiri menatap langit, tapi terus melangkah, menjadi saksi hidup yang membawa damai dan sukacita kepada dunia yang membutuhkan.
Kiranya kenaikan Yesus ke surga menjadi pengingat bahwa hidup kita tidak berakhir di dunia ini, melainkan menuju kehidupan yang kekal bersama Dia yang memerintah dengan kasih. Amin.
Doa Penutup
Tuhan Yesus, tuntun aku menjadi saksi-Mu dalam hidup sehari-hari. Beri aku kekuatan dari Roh Kudus untuk tetap setia, penuh kasih, dan berharap, meski dunia sering gelap. Semoga hidupku memuliakan-Mu dan membawa terang bagi sesama. Amin.