Wednesday, June 18, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Jumat 20 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Jumat Biasa, Warna Liturgi Hijau

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Jumat 20 Juni 2025.

Kalender Liturgi hari Jumat 20 Juni 2025 merupakan Hari Jumat Biasa, Santo Silverius, Paus dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Jumat 20 Juni 2025:

Bacaan Pertama 2Kor 11:18.21b-30

Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat.

Saudara-saudara, karena banyak orang yang bermegah-megah secara duniawi, aku pun mau bermegah. Jika orang lain berani membanggakan sesuatu, maka aku pun – seperti orang bodoh kukatakan – berani juga. Mereka orang Ibrani, aku juga! Mereka orang Israel, aku juga!

Mereka keturunan Abraham, aku  juga! Mereka pelayan Kristus, aku berkata seperti orang gila: aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih payah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut.

Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih payah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan haus; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian.

Di samping banyak hal lain lagi yang tidak disebutkan, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat. Jika ada orang yang merasa lemah, tidakkah aku turut merasa lemah? Jika ada orang tersandung, tidakkah hatiku hancur oleh dukacita? Jika aku harus bermegah, maka aku akan bermegah atas kelemahanku.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 34:2-3.4-5.6-7

Allah melepaskan orang benar dari segala kesesakannya.

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.

Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.

Bait Pengantar Injil Mat 5:3

Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena milik merekalah Kerajaan Allah.

Bacaan Injil Mat 6:19-23

Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu.

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Janganlah kalian mengumpulkan harta di bumi; ngengat dan karat akan merusakkannya, dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di surga.
Di surga ngengat dan karat tidak merusakkannya, dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.”
Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Jumat 20 Juni 2025

Renungan Hari Ini: “Di Mana Hatimu Berada”

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Bayangkan kita sedang duduk bersama di dalam gereja, dalam keheningan, dalam kerinduan akan Sabda Tuhan yang memberi hidup. Lalu kita mendengar suara Paulus yang jujur, yang terbuka, yang begitu manusiawi. Ia tidak menyembunyikan luka-lukanya. Ia tidak menutupi rasa lelah dan sakitnya. Ia menceritakan semuanya—penderitaan, penganiayaan, kesepian, bahkan rasa takut—semua ditanggungnya demi satu hal: kasihnya kepada Kristus dan cintanya yang besar kepada umat yang dipercayakan kepadanya.

Dalam semua derita itu, Paulus tidak menonjolkan kekuatannya. Ia tidak memegahkan keberaniannya, atau ketekunannya, atau pengorbanannya. Yang ia megahkan adalah kelemahannya. Mengapa? Karena justru di dalam kelemahan itu, kasih Allah sungguh-sungguh menjadi nyata. Ketika ia merasa lemah, ketika ia nyaris tidak mampu melangkah, justru di situ Tuhan hadir. Paulus tidak sedang ingin dikasihani. Ia sedang bersaksi—bahwa cinta sejati itu tidak selalu mulus, tidak selalu mudah, tapi selalu setia.

Dan itu membawa kita pada Injil hari ini. Yesus mengajak kita menengok ke dalam: “Di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Kita mungkin langsung berpikir soal uang, rumah, perhiasan, gaji bulanan. Tapi Yesus bicara lebih dalam. Ia sedang mengajak kita bertanya: Apa yang paling aku cintai? Apa yang aku kejar? Di mana aku menaruh hidupku sepenuhnya?

Kalau kita jujur, kita tahu betapa mudahnya hati kita melekat pada hal-hal yang fana. Karier, pengakuan, kenyamanan hidup. Kita bisa menjadi begitu sibuk membangun ‘kerajaan kecil’ di bumi, sampai lupa bahwa semua itu akan usang. Ngengat dan karat, kata Yesus, bisa menghancurkannya. Tidak ada yang abadi di dunia ini, bahkan yang paling kita banggakan sekalipun.

Lalu Yesus menutup dengan perumpamaan yang sangat tajam: “Mata adalah pelita tubuh.” Dengan kata lain, cara kita memandang hidup menentukan seluruh arah hidup kita. Kalau kita melihat segala sesuatu dengan ketamakan, iri hati, dan dendam, maka seluruh diri kita akan tenggelam dalam kegelapan. Tapi kalau mata kita penuh kasih, penuh pengharapan, penuh keinginan untuk berbagi dan melayani—maka terang Tuhan akan bersinar dalam kita.

Hari ini kita diajak untuk jujur: Apa harta kita yang sejati? Apakah itu ego kita? Ambisi pribadi? Atau justru relasi yang tulus, pengorbanan yang kita berikan diam-diam, waktu yang kita luangkan untuk orang yang membutuhkan, perhatian yang kita berikan untuk yang merasa tidak dilihat?

Ingatlah, seperti Paulus, kita tidak dipanggil untuk menjadi sempurna. Kita dipanggil untuk menjadi setia. Setia merawat orang-orang yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Setia meski kadang letih. Setia meski harus terluka. Dan dalam kesetiaan itulah kita sedang mengumpulkan harta di surga—harta yang tidak bisa dicuri, yang tidak akan rusak oleh waktu, dan yang akan menyambut kita dengan pelukan kasih Allah yang abadi.

Semoga kita semua dimampukan untuk hidup bukan dengan mengejar apa yang cepat hilang, tetapi dengan mengisi hari-hari kita dengan cinta yang kekal. Karena di situlah sesungguhnya, Kerajaan Allah sudah mulai tumbuh—di dalam hati kita.

Amin.

Doa Penutup

Tuhan, ajarilah aku melihat hidup dengan terang kasih-Mu. Kuatkan aku dalam kelemahan, agar setia mencintai, melayani, dan melepaskan hal yang fana. Jadikan Engkau satu-satunya harta hatiku, kini dan selamanya. Amin.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Sabtu 21 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian, Hari Sabtu Biasa, Warna Liturgi Putih

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada...

More Articles Like This

Favorite Post