Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.
Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.
Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.
Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Rabu 25 Juni 2025.
Kalender Liturgi hari Rabu 25 Juni 2025 merupakan Hari Rabu Biasa, Santo Gulielmus, Abbas, Santa Febonia, Pengaku Iman dan Martir, dengan Warna Liturgi Hijau.
Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Rabu 25 Juni 2025:
Bacaan Pertama Kejadian 15:1-12.17-18
Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku?
Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.”
Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian, “Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu!” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!” Maka sabda-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.”
Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan bersabda lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim guna memberimu negeri ini menjadi milikmu.”
Tetapi Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?” Sabda Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.”
Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan, tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak.
Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu.
Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta bersabda, “Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan Mzm. 105:1-2.3-4.6-7.8-9
Ref. Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.
Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya; Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi. 4.Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.
Bait Pengantar Injil Yohanes 15:4
Ref. Alleluya.
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.
Bacaan Injil Matius 7:15-20
Dalam kotbah di bukit Yesus berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik Rabu 25 Juni 2025
Renungan Harian – Berdiri di Antara Janji dan Kenyataan
Saudara-saudari terkasih,
Bayangkan sejenak menjadi Abram. Sudah lanjut usia. Setia mengikut Tuhan. Tapi janji yang paling dinantikannya—seorang anak—belum juga datang. Ia tidak menuntut harta, tidak memohon kemenangan dalam pertempuran, tapi hanya satu: keturunan. Seseorang yang bisa mewarisi hidupnya, cintanya, warisannya, imannya.
Tuhan tahu betul hati Abram. Maka Tuhan mendekat dan berkata dengan lembut, “Janganlah takut, Abram. Akulah perisaimu.” Kata-kata ini bukan hanya janji, tapi pelukan dari surga. Bukan hadiah langsung yang dijanjikan, melainkan penyertaan-Nya sendiri. Karena kadang Tuhan tidak langsung memberi apa yang kita minta, tetapi Ia terlebih dahulu memberikan diri-Nya.
Abram jujur. Ia bertanya, “Apa gunanya semua ini jika aku tidak punya anak?” Kita pun sering begitu. Kita setia, kita berdoa, kita berharap, tapi hidup kadang berjalan seolah Tuhan diam saja. Namun perhatikan, Tuhan tidak marah pada pertanyaan Abram. Ia justru mengajak Abram keluar, memintanya menatap langit, menghitung bintang-bintang. Tuhan mengangkat wajah Abram dari kekosongan harapan kepada cakrawala yang luas—dan dari situlah lahir iman.
Iman bukan berarti tahu segalanya. Iman adalah percaya walau belum melihat. Abram percaya, dan Tuhan memperhitungkan itu sebagai kebenaran.
Saudara-saudari yang terkasih, hidup kita pun banyak kali seperti Abram. Kita menunggu sesuatu: jawaban doa, kepastian hidup, kesembuhan, rekonsiliasi, bahkan pengampunan diri sendiri. Kita berdiri di antara janji Tuhan dan kenyataan yang belum terlihat. Tapi di situlah iman tumbuh. Di situlah kita dipanggil untuk percaya bahwa Tuhan tetap bekerja meski kita belum melihat hasilnya.
Lalu kita dibawa pada sabda Yesus dalam Injil hari ini: “Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.” Perkataan ini bukan hanya peringatan terhadap yang jahat, tapi juga undangan untuk memeriksa diri. Buah apa yang kita hasilkan dari hidup kita? Apakah kita menghasilkan damai, kejujuran, kasih, atau malah kemarahan, gosip, iri hati?
Buah tidak tumbuh dalam semalam. Ia butuh akar yang dalam, kesetiaan pada musim, dan cahaya yang terus menerangi. Seperti iman Abram yang tumbuh karena ia berjalan bersama Tuhan, hidup kita pun akan menghasilkan buah ketika kita terus tinggal dalam Tuhan. Seperti sabda-Nya dalam bait pengantar Injil: “Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu.”
Maka hari ini, marilah kita belajar dua hal: pertama, untuk percaya seperti Abram, meski dalam ketidaktahuan dan ketidakpastian; dan kedua, untuk terus hidup dalam Tuhan, agar buah hidup kita baik, nyata, dan menjadi kesaksian.
Karena Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya, dan Ia setia pada setiap janji yang keluar dari mulut-Nya.
Amin.
Doa Penutup
Tuhan, ajar aku percaya walau belum melihat, setia walau menanti, dan menghasilkan buah kasih dalam setiap langkahku. Dalam kelemahanku, tinggallah bersama aku, agar hidupku menjadi kesaksian akan janji dan kebaikan-Mu yang tak pernah ingkar. Amin.