Saturday, July 12, 2025

Bacaan Injil Katolik Hari Ini Minggu 29 Juni 2025 Lengkap Renungan Harian, HARI RAYA St. PETRUS dan St. PAULUS

Must Read
5/5 - (1 vote)

Membaca Injil harian dan renungan memegang peranan penting bagi umat Katolik. Dengan melakukan ini, umat Katolik mendekatkan diri pada Tuhan setiap hari, memperkuat iman, dan membentuk karakter Kristiani.

Renungan harian juga memberikan ketenangan batin dalam kehidupan yang sibuk, sambil memberikan panduan moral. Waktu pribadi dengan Tuhan melalui Injil harian menciptakan momen spiritual yang mendalam.

Selain itu, membaca Injil mendorong umat Katolik untuk menyadari panggilan misioner dan memperkaya hubungan dengan sesama.

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita masuk pada Bacaan Injil Katolik dan Renungan Harian Katolik buat Minggu 29 Juni 2025.

Kalender Liturgi hari Minggu 29 Juni 2025 merupakan HARI RAYA St. PETRUS dan St. PAULUS, dengan Warna Liturgi Merah.

Yuk, kita simak Bacaan Liturgi Katolik dan Renungan Harian Katolik pada hari Minggu 29 Juni 2025:

Bacaan Pertama Kis 12:1-11

“Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes.”

Waktu terjadi penganiayaan terhadap jemaat, Raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat. Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang. Ketika ia melihat bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.

Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi. Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Paskah ia menghadapkannya ke depan orang banyak. Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.

Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah. Pada malam sebelum Herodes menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus, dan cahaya bersinar dalam ruang itu.

Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya. Kata malaikat itu, “Bangunlah segera!” Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!” Petrus pun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya, “Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”

Lalu ia mengikuti malaikat itu keluar, dan ia tidak tahu bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi; sangkanya ia melihat suatu penglihatan. Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka.

Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia. Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata, “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 34:2-3.4-5.6-7.8-9

Refren : Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.

Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarkan dan bersukacita.

Muliakanlah Tuhan bersama dengan daku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya. Aku telah mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan daku dari segala kegentaranku.

Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya!

Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang bertakwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!

Bacaan Kedua 2 Tim 4:6-8.17-18

“Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran.”

Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir,

dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya.

Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.

Tuhan akan melepaskan daku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil Mat 16:18

Engkau adalah Petrus, di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya.

Bacaan Injil Mat 16:13-19

“Engkau adalah Petrus, kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga.”

Sekali peristiwa Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi. Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka, “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.”

Lalu Yesus bertanya kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya, “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus, sebab bukan manusia yang mengatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di surga.

Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus, dan di atas batu karang ini akan Kudirikan Gereja-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Surga, dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di surga.”

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik Minggu 29 Juni 2025

Saudara-saudari terkasih dalam Kristus,

Hari ini kita merayakan pesta dua rasul besar: Santo Petrus dan Santo Paulus. Dua pribadi yang sangat berbeda, tapi dipersatukan oleh satu hal yang sama: mereka berani menyerahkan seluruh hidupnya kepada Kristus, bahkan sampai pada titik darah penghabisan. Mereka bukan pahlawan yang sempurna dari awal. Mereka manusia biasa, rapuh, penuh luka dan kesalahan, namun di tangan Tuhan, mereka menjadi batu karang dan pewarta ulung Injil keselamatan.

Lihatlah bagaimana kisah Petrus dalam bacaan pertama hari ini. Ia dipenjara, dijaga ketat, dirantai, dan tampaknya tidak ada lagi harapan untuk bebas. Tapi justru di saat gelap itulah, cahaya Tuhan masuk. Seorang malaikat datang, membangunkannya, dan rantai pun terlepas. Ia berjalan melewati semua pengawal dan pintu besi yang terbuka sendiri. Saat Petrus sadar akan apa yang terjadi, ia tidak membanggakan dirinya, tidak merasa hebat. Ia hanya berkata: “Sekarang benar-benar tahulah aku bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku.”

Ini bukan soal kekuatan Petrus. Ini soal Allah yang campur tangan. Dalam hidup kita pun begitu. Sering kita terbelenggu oleh masalah, ketakutan, kesepian, bahkan dosa. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar. Tapi kisah Petrus mengingatkan kita: selama kita berpegang pada doa, selama ada jemaat yang mendoakan dan iman yang terus menyala, Tuhan bisa bertindak di luar dugaan kita. Ia bisa membuka pintu-pintu besi kehidupan kita. Ia bisa menjungkirbalikkan keadaan. Namun kita juga perlu berani mengikuti langkah malaikat itu, walaupun masih bingung, walaupun belum paham. Iman bukan soal paham dulu baru melangkah, tetapi melangkah dulu karena percaya.

Lalu lihat Paulus dalam bacaan kedua. Ia menulis suratnya menjelang kematian. Tapi tidak ada ketakutan di sana. Yang ada adalah syukur dan kedamaian. Ia berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman.” Saudara-saudari, hidup kita ini seperti sebuah perlombaan. Bukan soal siapa yang tercepat, bukan soal siapa yang paling banyak pencapaian, tetapi soal siapa yang tetap setia sampai akhir. Paulus tidak menyombongkan bahwa ia rasul besar, bukan. Ia hanya menyebut satu hal: aku telah memelihara iman. Di tengah tantangan, aniaya, dan kelelahan, ia tetap menjaga percayanya pada Kristus. Dan karena itu, ia percaya Tuhan akan menyelamatkannya.

Dan Injil hari ini adalah momen yang sangat manusiawi. Yesus bertanya, “Menurut kamu, siapa Aku ini?” Pertanyaan ini bukan hanya untuk Petrus. Ini juga pertanyaan untuk kita semua. Bukan sekadar pengetahuan teologis. Tapi jawaban yang keluar dari kedalaman pengalaman pribadi. Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Dan karena itulah Yesus berkata: “Engkau adalah Petrus, batu karang, dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku.”

Petrus tidak sempurna. Ia pernah menyangkal Yesus. Tapi Yesus tidak membangun Gereja di atas kesempurnaan, melainkan di atas iman yang tulus, yang berasal dari pewahyuan Allah. Gereja bukan tempat orang suci yang tak bercela, tapi tempat orang yang terus-menerus bertumbuh dalam pengakuan: “Engkau adalah Mesias.” Kita semua adalah batu-batu hidup dalam bangunan Gereja itu. Kita pun dipanggil untuk memberi dasar yang kokoh, bukan dengan kesempurnaan, tapi dengan kesetiaan.

Saudara-saudari yang terkasih, dari hidup Petrus dan Paulus, kita belajar bahwa Allah memakai orang-orang yang bersedia, bukan orang yang selalu berhasil. Ia menyelamatkan Petrus karena doa dan kesetiaan. Ia mendampingi Paulus karena keberanian dan pengorbanan. Dan pertanyaannya sekarang: apakah kita juga bersedia dipakai oleh Tuhan? Apakah kita berani tetap menjaga iman, meski dunia seolah menertawakan? Apakah kita tetap berdoa, bahkan ketika tidak ada jalan keluar yang tampak?

Hari ini adalah undangan bagi kita semua untuk menghidupi iman secara konkret. Menjadi batu karang di tengah keluarga, menjadi pembawa kabar sukacita di tengah pekerjaan, menjadi pribadi yang tidak cepat goyah ketika cobaan datang. Karena seperti Petrus dan Paulus, Tuhan pun mau menyertai, menguatkan, dan menyelamatkan kita – bila kita setia mengikuti-Nya.

Semoga perayaan hari raya ini tidak hanya menjadi pesta liturgis, tapi sungguh menjadi momen untuk memperbarui jawaban iman kita: “Ya Tuhan, Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Dan aku mau hidup bagi-Mu.”

Amin.

Doa Penutup

Tuhan Yesus, ajari aku untuk percaya saat hidup terasa berat. Seperti Petrus yang Kau lepaskan, seperti Paulus yang tetap setia, tuntun aku agar tidak menyerah. Kuatkan imanku, Tuhan, supaya aku tetap berjalan bersama-Mu, apa pun yang terjadi. Amin.
.

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

INFO LENGKAP Konser Jay Park Jakarta 12 Juli 2025: Tempat Parkir, Rundown, dan Bocoran Lagu

Buat lo semua yang udah dapet tiket konser Jay Park - Serenades & Body Rolls World Tour di Jakarta...

More Articles Like This

Favorite Post