Sunday, June 8, 2025

Informasi Lengkap tentang Perusahaan Tambang PT Gag Nikel yang Viral Tambang Nikel di Raja Ampat

Must Read
Tolong Kasih Bintang Penilaian. Terima kasih.

Yo sob, sini deh ngumpul! Gue mau cerita soal satu tambang nikel yang udah eksis dari jaman Soeharto, tapi sampe sekarang masih aja rame dibahas—namanya PT Gag Nikel. Tempatnya?

Bukan di sembarang lokasi, tapi di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, bro!

Tempat yang katanya surga dunia, tapi di balik laut birunya, ada cerita panjang dan belibet soal izin tambang yang nggak kelar-kelar dramanya. Cek disini Informasi Lengkap tentang Perusahaan Tambang PT Gag Nikel yang Viral Tambang Nikel di Raja Ampat.

Jadi, si PT Gag Nikel ini udah berdiri dari tahun 1998, ya pas banget di ujung era Orde Baru.

Waktu itu, mereka jalan bareng BHP Billiton—perusahaan tambang gede asal Aussie, barengan sama ANTAM (perusahaan tambang BUMN). Komposisi sahamnya? 75% buat BHP, sisanya ANTAM.

Izin mereka resmi banget, coy. Dapat Kontrak Karya Generasi VII yang ditandatangani langsung sama Pak Harto. Legit abis lah ya. Tapi tenang, drama baru dimulai…

Masuk tahun 2004, muncul Keppres dari Bu Mega yang ngasih izin buat 13 perusahaan tambang—termasuk Gag Nikel—buat tetap ngegas di kawasan hutan lindung.

Padahal udah ada UU Kehutanan yang bilang gak boleh tuh ada tambang terbuka di kawasan gitu. Lah terus, gimana dong?

Alasannya, mereka udah pegang Kontrak Karya dari sebelum UU itu lahir. Jadi dikasih dispensasi. Tapi ya tetep aja, namanya tambang di hutan lindung—pro kontra mulai rame.

Di tahun 2008, si BHP Billiton bilang “ciao!” dan mundur dari proyek ini. Akhirnya, semua saham pindah tangan ke ANTAM.

Otomatis, PT Gag Nikel 100% dikuasai sama BUMN. Tapi nama Asia Pacific Nickel masih eksis di Aussie, walau udah kayak mantan yang tinggal nama.

Luasan konsesi tambang yang dikuasai? Gede parah, sob. 13.136 hektare, hampir full Pulau Gag yang luasnya cuma 6.500 hektare.

Bayangin aja, hampir seisi pulau jadi wilayah tambang. Wah, bisa kebayang protes dari aktivis lingkungan kan?

Aturan Baru vs Tambang Lama

Masalah gak berhenti. Muncul UU baru yang bilang: pulau kecil di bawah 200 ribu hektare gak boleh dipakai buat tambang.

Lah, Pulau Gag mah cuma remah-remah 6 ribuan hektare. Tapi kok masih jalan tuh Gag Nikel?

Tiba-tiba di 7 Juni 2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dateng langsung ke Pulau Gag. Bukan buat liburan, sob.

Tapi buat ngecek langsung soal laporan kerusakan lingkungan. Ehh… yang nyambut malah warga bawa spanduk dan teriak, “Laut kami bersih! Berita hancur itu hoaks!”

Warganya, salah satunya si Friska, blak-blakan bilang, “Nggak ada tuh kerusakan. Laut kami aman-aman aja, Pak.” Wah, makin bikin bingung deh publik.

Fakta di Lapangan Gimana?

Dari hasil kunjungan tim ESDM dan si Dirjen Minerba Tri Winarno, katanya sih gak ada sedimentasi yang parah, pembukaan lahannya juga kecil.

Dari 263 hektare yang dibuka, 131 hektare udah direklamasi, dan 59 hektare udah dinyatakan berhasil.

“Secara keseluruhan, tambang nggak ada masalah,” kata Pak Tri dengan santainya.

Tapi… tunggu dulu.

Walau katanya aman, operasi tambang Gag Nikel sementara distop, bro. Ini buntut dari instruksi langsung Menteri Bahlil pas konferensi pers di Jakarta tanggal 5 Juni.

Alasannya? Biar semua laporan masyarakat ditelusuri dulu, dan aturan ditaati sepenuhnya.

FYI, sekarang Gag Nikel udah beroperasi sejak 2018, setelah dapet izin AMDAL.

Dan dari semua perusahaan tambang yang punya izin di Raja Ampat, cuma Gag Nikel yang masih aktif.

Sekarang publik nunggu sikap pemerintah soal putusan MK No. 35/PUU-XXI/2023 yang melarang tambang di pulau kecil dan pesisir karena rawan banget rusak permanen.

Tapi lagi-lagi, pemerintah punya senjata hukum lain: UU Minerba 2025 yang bilang izin tambang lama gak akan berubah tata ruangnya.

Jadi yah… makin belibet.

Jadi, Gag Nikel ini bisa dibilang tambang senior yang masih survive sampai sekarang, walau dikepung aturan baru, kontroversi, dan sorotan publik.

Pemerintah sekarang lagi di persimpangan jalan: antara jaga investasi atau jaga lingkungan. Dua-duanya penting, tapi mana yang lebih prioritas?

Well, kita lihat aja sob, ending-nya bakal kayak apa. Tapi satu hal yang pasti—selama tambangnya masih di pulau sekecil itu, cerita Gag Nikel belum akan kelar.

 

------

Info Viral Gabung di Channel WHATSAPP kami atau di Google News

Berlangganan Info Menarik Kami

Silahkan subscribe email anda! Jangan lewatkan, hanya artikel dan tips menarik yang akan kami kirimkan ke Anda

Latest

Katalog Promo Toserba Yogya Berlaku 6-19 Juni 2025, Edisi Katalog 12 Serba Hemat Milk Travel Fair

Toserba Yogya lagi ngeluarin Katalog Promo terbaru edisi 6-19 Juni 2025! Namanya aja udah keren — Edisi Katalog 12...

More Articles Like This

Favorite Post