Nama Nazwa Aliya lagi jadi perbincangan panas di sosmed. Cewek 18 tahun asal Deli Serdang ini bikin warganet terenyuh setelah videonya terbaring lemah di rumah sakit Kamboja tersebar luas.
Banyak yang penasaran, kok bisa Nazwa sampai ke sana?
Awalnya, 29 Mei 2025 lalu, Nazwa bilang ke ibunya, Lanniari (53), kalau dia mau interview kerja di sebuah bank swasta di Medan.
Nggak sendirian, dia juga berangkat bareng empat temannya.
Eh, ternyata bukan interview bank. Beberapa hari kemudian, ibunya kaget karena Nazwa sudah nongol di Thailand, bahkan lanjut ke Kamboja.
Sejak itu komunikasi makin renggang, Nazwa sering nolak dihubungi.
“Awalnya saya pikir dia cuma kerja di Medan. Ternyata malah sudah jauh ke luar negeri. Saya makin curiga ada yang nggak beres,” kata Lanniari waktu cerita ke media.
Diduga Jadi Korban TPPO
Kecurigaan itu ternyata benar. Dari postingan ibunya di TikTok, Nazwa disebut kuat dugaan jadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Sayangnya, nasib berkata pahit. Nazwa sempat dirawat di sebuah rumah sakit di Phnom Penh sejak 7 Agustus, tapi setelah empat hari berjuang, ia meninggal pada 12 Agustus 2025.
“Saya cuma ingin anak saya pulang dengan layak. Saya nggak sanggup kalau dia harus terus tertahan di negeri orang,” ucap ibunya dengan suara berat.
Video di Rumah Sakit Bikin Haru
Sebelum kabar duka menyebar, sebuah video memperlihatkan Nazwa di ranjang rumah sakit sudah lebih dulu viral.
Di sana terlihat tenaga medis berusaha memberi pertolongan, sementara Nazwa berbaring lemah.
Banyak warganet langsung heboh. Ada yang kasihan, ada juga yang heran kenapa video itu bisa sampai ke publik.
“Merinding liatnya, masih muda banget tapi harus ngalamin kayak gini,” tulis akun @nadya_.
Bagi ibunya, video itu jadi saksi bisu perjuangan terakhir sang anak.
Duka makin dalam karena jenazah Nazwa belum bisa dipulangkan. Keluarga butuh biaya sekitar Rp138 juta untuk membawa jasadnya kembali ke tanah air.
“Saya bukan orang berada. Tolong pemerintah bantu saya, biar anak saya bisa dimakamkan di kampungnya sendiri,” pinta Lanniari.
Buat yang belum tahu, Nazwa adalah lulusan SMK Telkom 2 Medan.
Sebagai anak bungsu, dia dikenal ceria dan penuh semangat.
Katanya, sejak lulus sekolah, Nazwa memang punya keinginan merantau ke luar negeri. Sayangnya, niat itu justru berujung tragedi.
👉 Kisah Nazwa bikin banyak orang sadar kalau TPPO itu nyata dan bisa menimpa siapa aja.
Dari yang awalnya cuma pamit interview kerja, ternyata bisa nyasar ke luar negeri, bahkan berakhir duka.