Lo pada sadar nggak, beberapa waktu lalu TikTok Live sempet ilang dari Indonesia? Yup, fitur siaran langsung yang biasanya rame banget itu sempet off sejak Sabtu malam, 30 Agustus 2025. Baru belakangan ini aja bisa balik lagi.
Nah, ternyata semua ini gara-gara ada drama antara TikTok sama pemerintah Indonesia lewat Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Jadi ceritanya, Komdigi ngefreeze dulu izin resmi TikTok buat beroperasi (alias TDPSE—Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik). Alasan utamanya? TikTok dianggap nggak transparan kasih data pas momen demo nasional 25–30 Agustus 2025 kemarin.
Alexander Sabar, bos besar bagian pengawasan digital di Komdigi, ngomong kayak gini:
“Kita udah minta full data soal aktivitas TikTok Live selama periode demo, tapi yang dikasih cuma setengah-setengah.”
Nah, karena itu, pemerintah nunjukin ketegasannya: izin TikTok langsung dibekuin sementara.
Selain drama data demo, ada isu lain yang bikin TikTok makin dicecar: judi online alias judol.
Katanya, ada akun-akun yang pakai fitur live buat kegiatan ilegal itu, bahkan ada transaksi gift yang diduga nyambung ke aktivitas perjudian.
Komdigi pun minta TikTok buka data soal traffic, live streaming, sampe nilai gift yang dikirim.
Semua permintaan ini berdasarkan aturan resmi, Pasal 21 ayat (1) Permenkominfo Nomor 5 Tahun 2020. Intinya, PSE (kayak TikTok) wajib kasih akses data kalau diminta pemerintah.
Respon TikTok: “Sorry, Nggak Bisa Bro” 🙅♂️
Tanggal 16 September 2025, TikTok udah dipanggil buat klarifikasi. Dikasih deadline sampe 23 September. Tapi pas deadline, TikTok malah ngirim surat resmi. Isinya bilang kalau mereka punya kebijakan internal, jadi nggak bisa asal kasih data.
Yaudah, pemerintah makin tegas deh. Alexander bilang:
“Ini bukan cuma soal administrasi, tapi perlindungan buat rakyat Indonesia biar teknologi nggak disalahgunakan. Kita jaga biar dunia digital di sini tetep sehat, aman, dan adil.”
Fokus Utama: Lindungin Anak Muda 👦👧
Komdigi juga nambahin, mereka serius banget buat jagain pengguna, terutama anak-anak dan remaja, biar nggak jadi korban penyalahgunaan fitur digital. Makanya semua PSE (termasuk TikTok) wajib nurut sama hukum nasional.
“Kita bakal terus ngawasin semua platform digital biar mereka jalan dengan tanggung jawab penuh,” tutup Alexander dengan tegas.
TikTok dibekuin izinnya karena:
- Nggak kasih data lengkap soal aktivitas pas demo Agustus.
- Ada dugaan live dipakai buat judi online plus transaksi gift mencurigakan.
- TikTok ngegas bilang nggak bisa kasih data karena aturan internal mereka.
Pemerintah pun ambil sikap: tegas tapi demi kebaikan, terutama buat lindungin generasi muda Indonesia dari bahaya digital.
