Guys, kalau lo ngikutin dunia saham, pasti udah nggak asing lagi sama kode ABMM. Yup, itu tuh kode saham dari PT ABM Investama Tbk, salah satu perusahaan energi besar di Indonesia.
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2006 (dulu namanya masih PT Adiratna Bani Makmur) dan resmi ganti nama jadi ABM Investama Tbk di 2009.
Kantornya ada di Jakarta Selatan, dan mereka main di bisnis energi & pertambangan — dari urusan tambang batubara, logistik, sampe manufaktur alat berat.
Jadi bisa dibilang, ABMM itu bukan cuma main di satu bidang, tapi punya ecosystem lengkap buat industri energi.
Konsepnya keren sih: “Mining Value Chain” alias semua lini bisnis nyambung dari hulu ke hilir biar makin efisien dan cuan maksimal. 💸
💪 Unit Bisnis Keren di Bawah ABMM
Biar makin kebayang, nih beberapa lini bisnis yang bikin ABMM kuat banget:
- Pertambangan & Kontraktor Tambang – ngurusin eksplorasi, produksi, dan jasa tambang batubara.
- Layanan Energi & Logistik – ngatur transportasi, pelabuhan, dan segala infrastruktur pendukung tambang.
- Rekayasa & Manufaktur Alat Berat – bikin sendiri alat dan komponen buat industri tambang. 🔧
Pokoknya ABMM ini all-in-one banget buat dunia energi dan tambang di Indonesia.
👑 Siapa Pemilik Saham ABMM?
Nah, kalau ngomongin “punya siapa”, jawabannya lumayan seru nih:
- 🟢 PT Tiara Marga Trakindo (TMT) – pegang kendali utama, sekitar 53,56% saham. Ini grupnya keluarga Hamami, yang juga punya brand alat berat legendaris Trakindo.
- 🔵 Valle Verde Pte. Ltd. (Singapura) – punya sekitar 25,51% saham.
- 🟣 Publik & investor ritel – sisanya sekitar 15,17%.
Totalnya ada 2,75 miliar saham beredar. Jadi, meskipun TMT masih jadi pengendali utama, sekarang muncul satu nama besar yang ikut nimbrung: Lo Kheng Hong!
💸 Lo Kheng Hong (LKH) Beli 2,19 Juta Lembar Saham ABMM!
Yup, si “Warren Buffett-nya Indonesia” ini balik lagi bikin heboh dunia pasar modal.
Di 17 Oktober 2025, LKH dilaporkan nambah kepemilikan 2,19 juta lembar saham ABMM, menurut data dari KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
Sebelumnya, doi udah pegang 151,3 juta lembar saham (5,5%). Nah, abis transaksi terbaru itu, totalnya naik jadi 153,5 juta lembar saham (sekitar 5,58%). Dalam waktu cuma kurang dari tiga bulan, LKH langsung gaspol nambah lagi! 😎🔥
🤔 Kenapa LKH Ngebet Banget Sama ABMM?
Kalau ngomongin LKH, strategi dia tuh selalu value investing — alias beli saham yang bagus tapi harganya masih di bawah nilai aslinya (undervalued).
Nah, kenapa ABMM masuk radar dia? Ini dia alasannya:
- Bisnisnya stabil & terintegrasi – dari tambang sampai logistik, semua nyambung.
- Laba & pendapatan tumbuh positif, meskipun harga batubara dunia naik-turun.
- Manajemennya profesional & transparan, dikelola oleh grup besar TMT.
- Rajin bagi dividen, cocok buat investor jangka panjang yang suka cuan pasif. 💰
Makanya, waktu LKH nambah kepemilikan, banyak investor langsung ngeh — ini sinyal kuat kalau ABMM punya masa depan cerah banget di sektor energi.
Langkah Lo Kheng Hong nambah saham ABMM bukan cuma sekadar beli doang, tapi juga jadi indikator positif buat investor lain.
Kalau investor segede LKH aja percaya sama masa depan ABMM, bisa jadi ini waktunya banyak orang mulai melirik saham energi satu ini.
Jadi buat lo yang lagi cari saham fundamental kuat, bisnisnya jelas, dan udah diincar “orang dalam pasar modal,” mungkin ABMM bisa masuk ke watchlist lo. Tapi inget ya — riset dulu sebelum beli! 📊😉