Balik lagi ke momen legendaris di FIFA World Cup 2010 yang digelar di Afrika Selatan.
Nah, di babak 16 besar, ada satu pertandingan yang bener-bener bikin jantung mau copot — Jepang lawan Paraguay.
Dua tim ini bukan yang sering banget jadi sorotan, tapi waktu itu mereka sama-sama punya misi: bikin sejarah!
- Paraguay pengen banget ngerasain perempat final pertamanya sepanjang sejarah.
- Jepang, di sisi lain, mau buktiin kalau tim Asia juga bisa bersinar di panggung dunia.
Laga ini digelar 29 Juni 2010 di Loftus Versfeld Stadium, Pretoria, dan sumpah, atmosfernya tegang abis! 😤
⚔️ Babak Gugur: Tempat Semua Jadi Serius
Nah, jadi gini. Di babak gugur (knockout stage) Piala Dunia, semuanya sistem gugur alias kalah langsung pulang.
Nggak ada seri-serian di sini, bro!
Kalau udah 90 menit masih imbang ➡️ lanjut extra time 2×15 menit.
Kalau masih sama aja ➡️ siap-siap deh adu penalti yang ngeri-ngeri sedap.
Nah, sistem kayak gini bikin setiap laga deg-degan banget, dan duel Jepang vs Paraguay waktu itu jadi salah satu yang paling dramatis sepanjang sejarah Asia di Piala Dunia.
😬 Laga Super Ketat di Loftus Versfeld Stadium
Pertandingannya mulai jam 16.00 waktu setempat, dengan wasit asal Belgia, Frank De Bleeckere.
Bayangin, stadion diisi lebih dari 36 ribu penonton — semuanya nungguin siapa yang bakal jadi pahlawan hari itu.
Selama 90 menit, dua tim ini mainnya disiplin banget.
- Paraguay agak dominan dalam penguasaan bola.
- Jepang main rapi dan terorganisir banget, dipimpin oleh duet bek tangguh Yuji Nakazawa dan Marcus Tulio Tanaka.
Di depan, Jepang ngandelin Keisuke Honda yang kreatif parah dan Yoshito Okubo yang gesit banget.
Sayangnya, semua peluang mereka kayak mentok di penyelesaian akhir.
Sampai extra time kelar, skornya tetep 0–0. Garing? Enggak juga — ini tensinya tinggi banget, bro. ⚡
😱 Adu Penalti: Di Sini Nih, Jantung Pecah!
Dan akhirnya… drum roll please 🥁
Pertandingan masuk ke adu penalti — momen yang selalu bikin deg-degan antara harapan dan tragedi.
- Paraguay tampil super tenang. Lima penendang mereka — Barreto, Barrios, Riveros, Valdez, dan Cardozo — semuanya sukses.
- Jepang juga lumayan, Endo, Hasebe, dan Honda nyetak gol. Tapi… nasib kurang baik datang ke Yuichi Komano. Tendangannya nyangkut di mistar. 😩
Akhirnya hasilnya 5–3 buat Paraguay, dan Jepang harus rela pulang meski udah tampil solid banget.
Momen itu bener-bener nyesek buat fans Jepang, tapi di sisi lain, dunia kasih respek tinggi buat mereka. Disiplin, kerja keras, dan semangat pantang nyerah — itu banget Jepang! 🇯🇵👏
🧠 Line-Up dan Gaya Main: Siapa Aja yang Jadi Jagoan?
🇵🇾 Paraguay (Pelatih: Gerardo Martino)
Mainnya pakai formasi yang seimbang, kuat di pertahanan tapi cepet banget kalau nyerang balik.
Kipernya, Justo Villar, tampil kalem dan berwibawa banget.
Beknya: Bonet, Da Silva, Alcaraz, Morel — rapet kayak tembok.
Tengahnya diisi Ortigoza, Vera, Riveros, yang pinter jaga ritme.
Depannya? Trio maut Santa Cruz, Benítez, Barrios.
Dan jangan lupa, Óscar Cardozo yang jadi pahlawan pas penalti! 💪
🇯🇵 Jepang (Pelatih: Takeshi Okada)
Skema andalan mereka 4-2-3-1 yang fleksibel.
Kiper muda Eiji Kawashima tampil keren, ditopang empat bek: Komano, Nakazawa, Tanaka, Nagatomo.
Di tengah, ada Endo dan Hasebe yang jaga tempo permainan.
Dan tentu aja, bintang utama mereka, Keisuke Honda, yang jadi otak serangan dan eksekutor bola mati.
Honda bahkan dinobatkan jadi Man of the Match loh! 🔥
Masih ada Matsui, Okubo, Yuki Abe, dan pemain pengganti kayak Okazaki, Nakamura, Tamada yang berusaha banget ubah arah permainan di babak tambahan.
Jadi gitu, gengs — pertandingan Jepang vs Paraguay di Piala Dunia 2010 berakhir dengan skor 0–0 selama waktu normal dan extra time, sebelum akhirnya Paraguay menang 5–3 lewat adu penalti.
Jepang mungkin gagal menembus perempat final, tapi mereka pulang dengan kepala tegak. Dunia liat kalau Asia — khususnya Jepang — bisa ngelawan siapa aja dengan gaya main yang disiplin dan penuh semangat. ✨
Kadang, kalah bukan berarti gagal. Kadang, kalah itu cuma tanda kalau lo udah berani berjuang habis-habisan. 💙
